Luhut Panjaitan tanggapi sindiran Mega: Masa saya oportunis
Merdeka.com - PDI Perjuangan menggelar Kongres di Bali dari tanggal 9-12 April 2015. Dalam kongres tersebut, beberapa orang ternama yang dulunya menjadi timses Jokowi kala Pilpres seperti Luhut Panjaitan dan Rini Soemarno tidak menghadiri Kongres PDIP.
Saat dimintai tanggapan, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dirinya tidak memiliki kewajiban untuk hadir dalam Kongres PDIP. Sebab, dirinya bukanlah anggota PDIP.
"Saya kan bukan anggota PDIP," kata Luhut kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/4).
-
Siapa yang perlu dihormati? Jika Anda harus menempatkan seseorang sebagai tumpuan, maka tempatkanlah guru. Mereka adalah pahlawan masyarakat.
-
Siapa yang pantas kita hormati? Sudah selayaknya kita sebagai anak selalu mengingat dan mengamalkan kata-kata bijak dari ibu dalam menjalani kehidupan.
-
Mengapa Puput memuji Ibu Mertuanya? Puput Memuji Ibu Mertua: Sosok yang Menginspirasi, Cantik, Sehat, dan Awet Muda.
-
Kenapa Puan Maharani diapresiasi? “Tentu, ini suatu hal yang membanggakan. Karena apa? Karena memang parlemen Indonesia dalam isu kesetaraan gender juga menghadirkan Pimpinan Parlemen atau Ketua DPR dari perempuan. Memang ini justru menjadi kekuatan kita, karena kita sudah memiliki ketua parlemen perempuan yang memang isu kesetaraan gender ini menjadi isu utama pembahasan baik tingkat asean maupun tingkat global,“ pungkasnya.
-
Gimana cara menunjukkan penghormatan ke ibu mertua? Salah satu cara untuk menunjukkan penghormatan adalah melalui kata-kata untuk ibu mertua yang baik ini.
-
Kenapa Prabowo dan Megawati saling menghormati? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati.
Selanjutnya, Luhut menampik bila disebut sebagai kaum oportunis dan penelikung seperti sindiran yang disampaikan dalam pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebab, berembus kabar Luhut disebut-sebut sebagai salah satu penghalang terjalinnya komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri.
"Masa saya oportunis. Masa saya prajurit dari bawah oportunis. Saya prajurit yang punya dignity, saya menghormati Ibu Mega sebagai mantan bos saya dan sebagai mantan presiden," jelasnya.
Luhut mengaku masih tetap menghormati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Oleh karenanya, dia ogah disebut sebagai penghalang dan penelikung hubungan Megawati dengan Jokowi.
Ketika kembali ditanya mengapa tidak hadir dalam Kongres PDIP, Luhut kembali menegaskan bila dirinya bukan anggota ataupun kader PDIP. "Sudah saya bilang bukan anggota PDIP," tandasnya.
Dalam pidato politiknya kemarin, Megawati menyebut ada pihak-pihak yang ingin terjadinya deparpolisasi. Pihak yang selalu mengatasnamakan independensi itu selalu mengatakan bahwa partai adalah beban demokrasi.
Mega menilai, pihak-pihak tersebut adalah kaum oportunis yang tidak mau berkerja keras membangun partai. "Mereka tidak mau mengorganisir rakyat, kecuali menunggu, menunggu, dan selanjutnya menyalip di tikungan saudara-saudara," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Hotman Paris ragu saat diminta panggil Luhut Binsar dengan panggilan 'Opung'.
Baca SelengkapnyaGurauan Luhut Binsar Pandjaitan sebut AM Hendropriyono awet muda di usia 79 tahun hingga diminta berhati-hati agar tak dilirik orang lain.
Baca SelengkapnyaDia mengenang masa di mana harus bertugas menjelang momen istimewa sang putri yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, ucapan itu bentuk kegelisahan dari Megawati.
Baca SelengkapnyaMegawati bahkan mengaku lupa, pernah menjabat sebagai wakil presiden RI
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaMeski menduduki jabatan strategis di pemerintahan dan menjadi jenderal TNI berpengaruh, kedua jenderal ini belum pernah menduduki jabatan sebagai Kasad.
Baca SelengkapnyaMulanya Megawati menceritakan dirinya yang tengah mengkhayal seandainya pada saat itu hidup seveteran dengan ayahnya Bung Karno.
Baca SelengkapnyaApa tanggapan kader-kader PDIP atas ledekan Megawati kepada Puan itu?
Baca SelengkapnyaDia memberi pujian hingga hormat ke sang senior pensiunan jenderal Kopassus itu.
Baca Selengkapnya