Luncurkan Buku, Bamsoet Singgung Penjagaan Ketat DPP Golkar Hingga Kasus Judi

Merdeka.com - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) meluncurkan buku berjudul 'Akal Sehat' yang digelar di Posko Bamsoet, Jl HOS Cokroaminoto No 57, Jakarta Pusat, Rabu.

Peluncuran buku dihadiri sejumlah politisi Golkar yaitu Robert Kardinal, Darul Siska dan Yorrys Raweyai.Bamsoet mengungkapkan, awalnya ingin menggelar acara peluncuran buku di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Namun, kantor beringin dijaga ketat.

"Ini sebetulnya saya berkeinginan kuat mengadakan diskusi di sana, di kantor kami sendiri, di Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar tapi apa daya kantor dijaga ketat," kata Bamsoet saat sambutan pada peluncuran bukunya, Rabu (28/8).

Bamsoet prihatin dengan keadaan kantor partai Golkar saat ini. Dia berharap, partai beringin kedepan bisa lebih baik.

"Bahkan di dalam dipakai tempat untuk berjudi saya kaget juga kok partai kita jadi seperti ini saat ini, tapi mudah-mudahan badai cepat berlalu, pantang mundur," sambungnya.

Bamsoet pun bercanda bahwa pengurus di sana ketakutan karena ada Yorrys Raweyai. Sehingga diskusi bedah buku Akal Sehat Bamsoet tak bisa diadakan di sana.

"Ini gara-gara ada Bang Yorrys kita harusnya hari ini diskusi ini diadakan di DPP tapi begitu denger nama Bang Yorrys beberapa pengurus di sana ketakutan, mulai dijaga ketat dan dikirimlah beberapa orang yang tidak kita kenal," tukas Bamsoet.

Peluncuran buku Bamsoet ini juga dihadiri sejumlah wanita cantik berseragam Golkar. Ketua DPR itu berharap, hal tersebut merupakan tanda baik bagi partai beringin untuk menghadirkan wajah baru di Golkar ke depan.

"Baru kali ini di Golkar banyak wanita-wanita cantik, ini mudah-mudahan pertanda baik di Partai Golkar, karena biasanya saya lihat stok lama mukanya itu lagi itu lagi. Mudah-mudahan makin ke sana makin banyak kader-kader baru yang di Partai Golkar, artinya tidak itu lagi itu lagi," tandasnya.

Bedah buku Bamsoet ini dihadiri sejumlah tokoh yakni politisi PDIP, Maruarar Sirait, Yudi Latif dan Romo Benny Sutrisno.