Luruskan Fadli Zon, BPN Sebut Bukan Meniadakan Panelis Tapi Fungsinya

Merdeka.com - Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan menjelaskan usulan pihak BPN perihal ketiadaan panelis saat debat selanjutnya. Menurutnya, tanpa panelis yang dimaksud bukan meniadakan panelis hanya saja fungsi panelis perlu diubah.

Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang itu mengatakan, pertanyaan yang telah dirumuskan panelis hanya digunakan sesi kedua saja. Sedangkan sesi berikutnya pertanyaan diajukan langsung oleh peserta debat. Ia beralasan usulan itu diajukan sebagai eksploratif para peserta debat.

"Bukan substansi ketiadaan panelisnya tapi fungsi dari panelis. Kami mengusulkan biarlah rumusan pertanyaan yang dibuat panelis pada sesi kedua saja," kata Ferry di kantor KPU saat menghadiri rapat evaluasi, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).

Selain itu, kata Ferry, jika pertanyaan dirumuskan langsung oleh peserta debat baik itu calon Presiden ataupun Wakil Presiden menciptakan hal yang kreatif. Sekaligus, imbuhnya, kandidat lebih berhati-hati dalam pemilihan kata saat mengajukan pertanyaan.

"Biarlah mereka bertanya di sana akan mengarah ke kreatif tentu sang kandidat akan berhati hati dalam pilihan kalimat bertanyanya dan akan jauh lebih dinamis," tukasnya.

Sebelumnya,usulan debat tanpa ada panelis dicetuskan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. "Kalau dari sistemnya ada sedikit kemajuan lah. Tetapi menurut saya masih kurang. Mungkin nanti tim ini enggak usah ada lagi panelis lah," kata Fadli usai debat kedua di Hotel Sultan, Minggu (17/2).

Usulan tersebut kemudian menuai reaksi. Ketua KPU, Arief Budiman bahkan mengaku heran atas usulan tersebut. Arief mempertanyakan siapa yang akan menyusun pertanyaan jika tanpa panelis. "Siapa yang buat pertanyaan. Maksud saya, mendesain pertanyaan," kata Arief.

Menurut Arief, model pertanyaan bebas sudah diterapkan di debat capres kedua. Pada segmen ke lima yakni pertanyaan eksploratif diketahui sesama kandidat boleh saling bertanya tanpa terikat panelis.

"Jadi kan kemarin sudah kita kasih kesempatan di segmen lima, saling bertanya. Mereka lebih eksploratif tidak lagi diatur ketat siapa harus menjawab dan menanggapi, itu sebetulnya eksplorasi bebas," jelas Arief.