M Taufik Gerindra Sindir Mendagri: Yang Pegang e-KTP Siapa?
Merdeka.com - Ketua Sekretaris Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, Muhammad Taufik heran dengan tudingan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bahwa ada motif politik di balik temuan ribuan e-KTP yang tercecer di Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebab, KTP merupakan kewenangan Dinas Kependudukan Data dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kemendagri.
"Kalau Mendagri bilang KTP tercecer ada kepentingan politik, yang pegang KTP siapa? Kan Dukcapil di bawah Kemendagri," katanya di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto Nomor 93, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini justru menduga Kemendagri yang mencoba berbuat curang dalam Pemilu 2019 nanti.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Kemana harus melapor jika KTP disalahgunakan untuk pinjol? 'Tenang saja, jadi untuk menghentikan penagihan tersebut, atau kalian merasa risih, tidak usah pusing, kalian lapor ke polisi dulu, terkait penggunaan data pribadi Anda untuk pinjaman online tersebut,' kata Darmawan Yusuf.
-
Siapa yang akan mengelola data di KTP Sakti? Nantinya rakyat yang berhak mendapatkan bantuan bisa ada dalam satu data dan dikelola oleh pemerintah.
-
Apa itu KTP Sakti? 'Jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu per satu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,' ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12). Ganjar berbicara apabila KTP Sakti ini mempresentasikan sebuah kartu yang dipegang masyarakat untuk mendapatkan akses program.
-
Bagaimana mengurus KTP yang hilang? Ada beberapa langkah dari cara mengurus KTP yang hilang:
-
Siapa yang mengklaim meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
"Kalau gitu kan yang punya e-KTP kan memang saya? Saya ngapain nyiapin e-KTP berkarung-karung. Sumbernya dari mana?" ujarnya.
Terpisah, Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Prof Zudan Arif Fakhurlloh menyebut KTP elektronik yang tercecer di Duren Sawit merupakan KTP yang sengaja dibuang. Menurutnya, ada pihak yang sengaja membuang KTP tersebut.
"Saya ingin meluruskan, bahwa e-KTP di Duren Sawit bukan KTP tercecer, tapi KTP yang sengaja dibuang, kalau tercecer itu tidak sengaja jatuh di pinggir jalan, tapi itu di tempat terbuka sehingga indikasinya kuat sengaja diletakan di situ," katanya di Seknas Prabowo-Sandi saat menjadi narasumber di diskusi.
Saat ini pihak kepolisian sedang mendalami kejadian tersebut. Zudan tak ingin membuka siapa pelaku yang melakukan hal itu.
"Sekarang polda terus mendalami, sudah memberikan laporan, sudah mengerucut ke beberapa titik. Tapi saya belum bisa membuka siapa yang membuang itu," ungkapnya.
Dia menambahkan, e-KTP yang tercecer di Duren Sawit masih bisa digunakan seumur hidup sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.
"Kalau dari tanggalnya sudah kedarluwarsa, tapi karena UU diberlakukan seumur hidup, maka masih berlaku KTP itu," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menduga ada motif politik di balik tercecernya KTP elektronik di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Ya kalau saya melihat indikasinya ada unsur di sana (kepentingan politik) walau itu e-KTP sudah kedaluwarsa," kata Tjahjo seusai menghadiri Rakornas Bawaslu di Ancol, Jakarta, Senin (10/12) dikutip dari Antara.
Tjahjo juga menduga pelaku yang membuang ribuan e-KTP di Duren Sawit, Jakarta Timur merupakan orang yang sama dengan yang terjadi di Bogor pada Mei 2018.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo-Gibran menyindir program KTP Sakti dengan kasus mega korupsi proyek e-KTP.
Baca SelengkapnyaHasto meminta penyelenggara Pemilu untuk mencermati dan mengkroscek dengan baik sehingga jangan sampai ada sekenario pengaturan kekuasaan.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.
Baca SelengkapnyaSekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengkritik ide Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sakti yang digagas Tim Ganjar.
Baca SelengkapnyaMemastikan bahwa tidak ada kelangkaan blangko pada e-KTP
Baca SelengkapnyaBudi menilai, selama pencatutan KTP itu sesuai dengan undang-undang yang berlaku pada Pemilu, maka dipersilahkan saja.
Baca SelengkapnyaTito memastikan data yang diserahkan kepada KPU aman dan dalam bentuk dokumen digital dan terperinci setiap kabupaten dan kota.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, pencatutan KTP untuk dukungan merupakan persoalan serius yang harus segera ditindaklanjuti
Baca SelengkapnyaMenteri digital itu bakal mewadahi kartu sakti program Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaHeru mengklaim sudah menghubungi Kadis Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin tiga hari lalu dan menyimpulkan tidak terjadi kebocoran data KTP warga.
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani meminta agar Hasto membuktikan sosok para ketua umum tersebut
Baca SelengkapnyaMahfud menyampaikan, sebaiknya KPU sebagai penyelenggara pemilu, untuk bekerja lebih hati-hati lagi
Baca Selengkapnya