Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Macam-macam alasan elite Golkar tak bisa jauh dari kekuasaan

Macam-macam alasan elite Golkar tak bisa jauh dari kekuasaan JK di Rapimnas Golkar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Golkar akhirnya memutuskan menyeberang untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dukungan itu dibacakan pada acara penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (25/1) malam.

Hal tersebut berbeda dengan sikap partai beringin yang sebelumnya menyatakan akan menjadi partai penyeimbang pemerintah atau bisa dibilang oposisi. Seperti diketahui, dalam Pilpres 2014 lalu, Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, bukan mendukung Jokowi-JK.

Bahkan kala itu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad pernah mengatakan, Akbar Tandjung dan Aburizal Bakrie (Ical) menyampaikan bahwa Golkar siap menjadi oposisi jika Jokowi-Jusuf Kalla memimpin negeri ini.

"Ya saya dengar siap (oposisi). Waktu kami Salat Idul Fitri di Golkar, mereka berdua mengeluarkan statement siap beroposisi," tegas Fadel di kediamannya, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2014).

Namun kini sikap beringin berubah. Partai warisan Orde Baru itu kini balik badan mendukung pemerintah Jokowi-JK. Beringin menunjukkan tak bisa jauh dari kekuasaan. Saat era Orde Baru, Golkar merupakan partai penguasa. Begitu juga di era Reformasi, Golkar selalu berada di dalam lingkaran kekuasaan.

Berikut macam-macam alasan elite Golkar dukung Jokowi-JK dan tak bisa jauh dari kekuasaan;

Ical: Keahlian kita kelola kekuasaan bukan perlawanan pada kekuasaan

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan jika partainya tidak terlahir untuk menjadi oposisi. Golkar begitu dekat kekuasaan sehingga memutuskan berbalik arah mendukung pemerintahan Presiden Jokowi."Keahlian kita pengelolaan kekuasan bukan pada perlawanan kekuasaan. Golkar adalah partai karya kekuatan positif, peningkatan kesejahteraan rakyat," ujar Ical di Rapimnas, Sabtu (23/1). Ical mengatakan keputusan Rapimnas menyatakan Golkar mendukung pemerintah. Dengan demikian Golkar memiliki peran untuk memberi masukan kebijakan pemerintah."Dengan begitu kita ada kesempatan pada kebijakan progresif sebelum kebijakan diluncurkan, itulah kegigihan dari Golkar," katanya.

Ical sebut Golkar dukung pemerintah karena doktrin partai

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mengungkapkan Partai Golkar mendukung pemerintah tanpa syarat. Bahkan Ical mengaku hal tersebut atas doktrin partai berlambang beringin tersebut."Kami tidak ada mengatakan bahwa mendukung pemerintah meminta sesuatu. Tetapi karena doktrin partai Golkar, dan kemudian melakukan reposisi maka itulah yang kita lakukan," kata Ical pada acara Rapimnas Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (24/1).Ical mengaku dukungan tersebut sudah direncanakan beberapa waktu lalu oleh pengurus Partai Golkar dan mendapat restu dari KMP."Sebelum melakukan dukungan sudah diadakannya satu rapat konsolidasi nasional tanggal 4 Januari lalu di Bali. Maka kami sudah berkomunikasi pada bulan Desember dengan rekan-rekan dari KMP, dan semuanya tidak berkeberatan dengan sikap kami," tegasnya.

Dukung Jokowi, Ade Komarudin akui Golkar tak punya bakat oposisi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali, Ade Komarudin menyatakan, bukan tanpa sebab Partai Golkar mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Dia menegaskan, dalam sejarahnya, Partai Golkar tidak memiliki bakat untuk menjadi partai oposisi."Secara kultural Golkar tidak pernah beroposisi, Golkar dilahirkan untuk berkarya. Jadi pekerjaan mengkritik biarkan yang lain. Golkar enggak bakat. Oposisi di Indonesia enggak ada, kalaupun mau dipaksa oposisi namanya oposisi loyal, di mana yang salah dibilang salah," kata Ade Komarudin usai meninjau Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (31/1).Lebih lanjut, kata Ade, baik itu mendukung ataupun menjadi oposisi tidak boleh dilakukan secara membabi buta. Kalaupun mendukung, dilakukan secara proporsional. Jikapun mengkritik, semangatnya adalah untuk kesejahteraan rakyat.

Ical sebut Golkar tak jilat ludah sendiri karena dukung Jokowi-JK

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) menyatakan, Partai Golkar tak menjilat ludah sendiri dengan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Sebab, tujuannya sama yakni membangun negeri tercinta."Kita tak jilat ludah tapi kita menyatakan suatu reposisi yang tujuannya tetap sama bersama pemerintah membangun negeri tercinta ini," kata Ical dalam pidatonya di Rapimnas Golkar, JCC, Jakarta, Senin (25/1).Berikut isi deklarasi dukungan yang dibacakan dalam Rapimnas Golkar:Berdasarkan keputusan Rapimnas 23-25 Januari tahun 2016 dan sesuai panggilan doktrin karya, siaga, gatra, praja senantiasa berkarya dalam pembangunan serta atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Partai Golkar mendeklarasikan diri mendukung dan bersama pemerintahan Joko Widodo Jusuf Kalla, untuk melaksanakan pembangunan nasional di segala bidang demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.Ditandatangani ketua umum Aburizal Bakrie dan sekjen Idrus Marham.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing

Partai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Agus Gumiwang Blak blakan Internal Partai Golkar, Singgung Badai Tiap Era Pemerintahan
VIDEO: Agus Gumiwang Blak blakan Internal Partai Golkar, Singgung Badai Tiap Era Pemerintahan

Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa partainya telah berpengalaman merasakan asam garam dan melewati berbagai badai disetiap era kepemimpinan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu 1971 dan Hasilnya, Perlu Diketahui
Sejarah Pemilu 1971 dan Hasilnya, Perlu Diketahui

Pemilu 1971 adalah pemilu yang dilakukan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat

Airlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.

Baca Selengkapnya
Bahlil Sebut Ketum Golkar Terdahulu Selalu Dekat dengan Presiden: Kalau Saya Kok Salah?
Bahlil Sebut Ketum Golkar Terdahulu Selalu Dekat dengan Presiden: Kalau Saya Kok Salah?

Bahlil tidak ingin disalahkan terkait adanya anggapan bahwa dirinya bisa menjadi Ketum Golkar

Baca Selengkapnya
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung keprihatinan konflik yang terjadi di tubuh partai politik.

Baca Selengkapnya
Kenapa Selalu Ada Oligarki di Kekuasaan? Ini Pemicu dan Dampaknya
Kenapa Selalu Ada Oligarki di Kekuasaan? Ini Pemicu dan Dampaknya

KPU akan menggelar Pemilu dan Pilkada serentak pada tahun 2024. Pemilu presiden dan caleg digelar 14 Februari, sementara Pilkada dilaksanakan pada November.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Balas Bahlil Sindir PDIP soal Siklus Partai Berkuasa 10 Tahun
VIDEO: Ganjar Balas Bahlil Sindir PDIP soal Siklus Partai Berkuasa 10 Tahun

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sempat mengulas siklus pemegang kekuasaan tidak ada partai politik yang bisa berkuasa lebih dari 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa

Dari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.

Baca Selengkapnya
Isu Gibran Jadi Ketum Golkar, MKGR Ingatkan Syarat Jadi Kader Minimal 5 Tahun
Isu Gibran Jadi Ketum Golkar, MKGR Ingatkan Syarat Jadi Kader Minimal 5 Tahun

MKGR menegaskan, bahwa di Partai Golkar terdapat aturan main yang harus dipatuhi oleh seluruh kader termasuk Gibran yakni aturan dasar aturan rumah tangga.

Baca Selengkapnya