Macam-macam demo unik tolak Jokowi nyapres
Merdeka.com - Beragam reaksi datang setelah Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ( Jokowi ) resmi mencalonkan diri menjadi presiden. Ada yang mendukung, tetapi banyak yang menolak.
Mereka yang menolak kebanyakan karena alasan Jokowi belum tuntas mengabdi kepada Jakarta. Penolakan ini bukan hanya milik warga Jakarta melainkan juga warga di luar Jakarta.
Cara mereka menolak pun beragam. Supaya dilirik media dan sampai ke telinga sang gubernur mereka berlomba membuat demo semenarik mungkin.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Jokowi ikut Ganjar kampanye? 'Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,' kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Bagaimana poster pemilu menarik minat pemilih? Keindahan visual ini bertujuan untuk menangkap perhatian pemilih dan membuat pesan kampanye lebih mengesankan.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Berikut adalah empat demo tolak Jokowi nyapres yang kreatif dan beda.
Demo ibu-ibu Depok bawa panci
Penolakan tidak hanya dari warga ibu kota, kaum ibu-ibu di Depok, Jawa Barat, juga melakukan gerakan serupa.Kaum ibu ini menganggap bahwa Jokowi harus bertanggung jawab bereskan Jakarta hingga masa jabatannya usai.Menurut salah seorang peserta aksi, Farida, merasa terusik soal aksi mantan Wali Kota Solo tersebut. Meskipun tinggal di Depok, dia merasa warga Betawi."Ya karena kita kan orang Betawi asli. Tapi tinggal di Depok," tegasnya? di Depok, Selasa (18/3)Pantauan merdeka.com, puluhan Ibu ini membawa alat masak seperti, panci dan wajan sebagai wujud aksi penolakan Jokowi nyapres. Bertempat di lapangan Perumahan Depok Jaya, mereka membentangkan spanduk dan poster bertuliskan 'Pak Jokowi kami kecewa belom jadi presiden udah bohongin rakyat'.
Demo bapak berdaster pakai marawis
Puluhan warga RW 01, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur menggelar demo di sebuah lapangan. Diiringi tabuhan marawis mereka memprotes Gubernur DKI Jakarta maju menjadi calon presiden pada pemilu tahun ini."Kami sebagai warga Jakarta enggak mau Jokowi jadi calon presiden. Jakarta saja belum beres mau jadi presiden," kata koordinator aksi Omat Surahmat kepada wartawan di RT 07/01 Cipinang Muara, Jakarta, Minggu (22/3).Sambil keliling kampung, para pendemo yang membawa berbagai poster berteriak-teriak dan memakai daster. "Jokowi ngibul, Jokowi bohongi kami!"Yang unik dari demo ini, selain diiringi marawis para pendemo yang mayoritas laki-laki menggunakan daster dan topeng Jokowi . Tak mau kalah ibu-ibu turut serta sambil membawa anak mereka.
Demo Jokowi bawa tokoh pitung
Langkah yang diambil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) mendeklarasikan diri menjadi calon presiden (capres) di rumah Pitung dengan mengibaratkan sebagai simbol perlawanan, dianggap sama aja mengkhianati tokoh legendaris Betawi.Hal tersebut disampaikan cicit dari guru Pitung Hai Naipin, Muhammad Rifqi. Pria yang akrab disapa Eki Pitung tersebut menuntut Jokowi untuk meminta maaf dan meluruskan arti simbol perlawanan yang diucapkannya pada Jumat 14 Maret lalu yang dilakukan di lokasi cagar Budaya Pahlawan Betawi."Kalau Pitung jelas melawan pemerintah kolonial Belanda bukan saudara sebangsa, dan kita semua tahu siapapun yang mencalonkan sebagai presiden merupakan anak bangsa. Ini jelas salah," kata Eki di rumah Pitung, Jumat (21/3).Lokasi deklarasi, lanjut Eki, juga dinilai tidak tepat. Seharusnya, cagar budaya dan simbol kepahlawanan tidak boleh dicampuradukkan dengan kepentingan golongan, individu terlebih lagi politisasi. Karena itu, dirinya mendesak Jokowi untuk meminta maaf pada masyarakat Jakarta.
Demo lewat lukisan
Berbagai aksi dan kreativitas tercipta untuk menolak pencapresan Jokowi , salah satunya lewat lukisan.Muhammad Yahya ts (50) membuat karya lukis kekecewaannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi yang maju sebagai capres di wilayah Grogol, Jakarta, Kamis (20/3). Lewat lukisan yang berjudul 'Jakarta Cuma Diberakin', sebagai salah satu bentuk kekecewaan Yahya kepada Jokowi karena dianggap belum memenuhi janjinya untuk membenahi Ibu Kota.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi menolak pengesahan RUU Pilkada menjadi undang-undang oleh DPR, Kamis (22/08/2024) kemarin, sukses menarik perhatian dunia internasional.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan pemerintah akan mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat pencalonan kepala daerah pada Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaTerlihat Jokowi mengenakan kemeja berwarna biru langit khas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, demonstran menggantung boneka yang mengenakan topeng mirip Jokowi.
Baca SelengkapnyaRibuan warga di kedua kabupaten antusias menyambut kedatangan Jokowi dan kedua pasangan yang berpawai diiringi kesenian daerah
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaMereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung di depan Gedung DPR/MPR Jakarta dan di sejumlah kota lainnya untuk mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi yang berusaha dianulis DPR.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca Selengkapnya