Macam-macam tafsir pertemuan Prabowo-Jokowi
Merdeka.com - Pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri yang berujung perseteruan antara KPK dengan Polri membuat Presiden Joko Widodo tersudut. Jokowi seolah gamang memutuskan apakah akan melanjutkan pelantikan Budi Gunawan atau mengajukan calon kapolri baru.
PDIP sebagai partai pengusung Jokowi dan parpol dalam Koalisi Indonesia Hebat terutama Partai NasDem, terus menekan agar pelantikan dilakukan. Sementara publik juga menekan agar pelantikan Komjen Budi dibatalkan. Berbagai argumen dilontarkan kedua kubu yang bertentangan.
Jokowi sendiri terkesan gamang dan mengulur waktu dengan tidak membuat keputusan yang tegas. Dia meminta masukan dari berbagai pihak termasuk membuat Tim 9. Hasilnya, rekomendasi tim yang diketuai Buya Syafii Maarif itu meminta pelantikan Budi Gunawan tidak dilakukan dan meminta Jokowi memilih calon kapolri yang lain.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Dimana Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang ikut dalam pertemuan Prabowo dan KWI? Menurut laporan Antara, Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
Sudah mendapat rekomendasi, Jokowi seolah belum yakin. Puncaknya, seolah memberi kode perlawanan terhadap PDIP yang terus menekannya, Jokowi mengundang Prabowo bertemu di Istana Bogor, Kamis (29/1). Usai pertemuan itu, Prabowo menyatakan dukungannya terhadap Jokowi untuk mengambil keputusan dengan memperhatikan suara rakyat. Bahkan kemudian Prabowo mengumpulkan petinggi Koalisi Merah Putih untuk membahas pertemuan dengan Jokowi. Hasilnya, KMP menyatakan dukungan terhadap Jokowi agar tidak diintervensi partai pendukungnya dalam memutuskan soal kapolri.
Berbagai tafsir pun muncul memaknai pertemuan Prabowo dengan Jokowi. Apa saja? Berikut rangkumannya:
Pertemuan Prabowo-Jokowi titik terang buat bangsa
Ketua DPR Setya Novianto mengatakan, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah sebuah langkah yang strategis demi kepentingan bangsa ke depan. Mengingat keduanya diusung dari dua poros yang berseteru saat Pilpres 2014 lalu."Ya ini tentu pertemuan yang memberikan suatu arti yang sangat strategis, karena Pak Prabowo di KMP dan presiden di KIH. Pertemuan ini merupakan titik terang untuk kepentingan bangsa ke depan. Saya yakin bahwa ini memberikan arti besar bagi bangsa dan negara," kata politikus Partai Golkar ini kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/1).Dia menegaskan Koalisi Merah Putih (KMP) selalu memberikan dukungannya ke pemerintahan yang dipimpin Jokowi sejak awal. "Kalau yang saya tahu itu pihak Pak Prabowo, Pak Hatta, Pak Ical itu selalu memberikan dukungan kepada pemerintah. Tidak pernah nggak dukung," tegasnya.
KMP bukan hantu bagi pemerintah
Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menilai, pertemuan antara ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo membantah asumsi publik bahwa perselisihan saat pemilu silam akan terus berlanjut."Bagus sekali itu pertemuan dua tokoh, presiden dengan ketua partai politik di samping akan menayangkan perspektif persaudaraan dengan partai politik di KMP (koalisi merah putih)," kata Tantowi di gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/1).Terlebih pertemuan itu, lanjut dia, akan memberikan pemikiran yang positif bagi publik. Mengingat selama ini masyarakat menganggap KMP adalah hantu di pemerintahan Jokowi lantaran berada di luar pemerintahan."Menimbulkan aura positif untuk rakyat, apalagi isu KMP bakal jadi hantu di pemerintahan," ungkapnya.Maka dengan adanya pertemuan kedua pihak yang sempat bersaing di Pemilu yang lalu. Masyarakat mulai menyampaikan komentarnya dengan baik. "Saya kalau mendengar komentar rakyat terkait pertemuan itu baik," tandasnya.
KMP tunjukkan kedewasaan berpolitik
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan permintaan Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo agar menjadi pendekar utama pencak silat menunjukkan kedewasaan dalam politik."Saya kira pesan utama permintaan menjadi pendekar utama adalah kami ingin menunjukkan kedewasaan politik," kata Anis saat ditemui di sela Raker PKS di Jakarta, Jumat (30/1).Pendaulatan Presiden Jokowi sebagai pendekar utama, kata dia, adalah bukti KMP menjadi oposisi yang cerdas dan tidak kekanak-kanakan. Dia mengatakan pendekar utama merupakan simbol persaudaraan sehingga tindakan Prabowo menampakkan kerukunan antara oposisi dan pemerintah.Pada Kamis (29/1), Prabowo mengunjungi Presiden Jokowi di Istana Bogor untuk membicarakan masalah bangsa.Dalam pertemuan tersebut, Prabowo yang baru saja terpilih sebagai Presiden Federasi Pencak Silat Dunia juga memberi titel baru untuk Presiden Jokowi sebagai pendekar utama pencak silat."Tradisi kita setiap Presiden adalah pendekar utama pencak silat Indonesia, saat itu beliau menerima pendekar utama dan pakaian pencak silat dan beliau menerima," paparnya.Ia juga mengundang Presiden untuk menghadiri acara penganugerahan gelar Pendekar Pencak Silat Utama sekaligus bertemu dengan jajaran pengurus Federasi Pencak Silat Dunia serta Ikatan Pencak Silat Indonesia.
JK: Kondisi politik stabil dan bersahabat
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Prabowo adalah hal yang wajar. JK melihat, pertemuan kedua tokoh politik tersebut merupakan pertanda kondisi politik Indonesia yang stabil dan bersahabat."Kan Pak Jokowi ya menerima tamu, menerima ketua partai kan bagus, supaya negeri ini aman, politiknya stabil. Itu tanda tanda bahwa politik kita lebih stabil dari pada yang perkiraan, tidak ada partai yang tidak bersahabat kan," tutur JK di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (30/1).JK menegaskan, pertemuan tersebut tidak membicarakan kesepakatan-kesepakatan politik tertentu, melainkan kesepakatan untuk sama-sama membangun Indonesia."Tidak ada dealnya, saya pikir semua sadar untuk membangun negeri ini secara bersama-sama," tegas JK.Terkait dengan banyaknya pemikiran-pemikiran serta anggapan bahwa pertemuan tersebut merupakan upaya Presiden Jokowi untuk meraih dukungan Koalisi Merah Putih (KMP), JK menampik anggapan tersebut. "Berpikir boleh-boleh saja, tapi tidak begitu, bahwa sama-sama ingin membangun bangsa ini," ucap JK.
PDIP yakin Jokowi tidak bicara politik dengan Prabowo
Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi positif pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan itu baik dilakukan antar tokoh setelah keduanya bersaing dalam Pilpres 2014."Presiden Jokowi boleh ketemu dengan tokoh nasional karena saat itu kami melihat ada ketegangan KMP di DPR," kata Hasto di Jalan Teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (29/1) malam.Hasto yakin tak ada pembicaraan politik dalam pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo. Setelah dilantik sebagai Presiden, Jokowi sering kali melakukan silaturahmi dengan tokoh nasional. "Dalam konstitusi presiden dilantik diambil sumpahnya, maka yang dilakukan selanjutnya konsolidasi pemerintahan," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengaku jengkel dengan isu keretakan hubungannya dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya awak media terkait rencana pertemuan dengan Megawati, Prabowo hanya melempar senyuman.
Baca SelengkapnyaKecocokan itu muncul karena saling percaya dan menghormati satu sama lain meskipun terkadang ada perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaHal ini lantaran Parlemen yang membatalkan pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilu atau Pilkada.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, hubungan Jokowi dan Prabowo masih sangat baik.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut pertemuan tersebut bukan untuk menentukan arah politik PDIP lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi hormat ke Jokowi di Rapimnas Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaPrabowo lantas menyinggung PKB saat Pemilu lalu yang bersebrangan dengan kubunya
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal merangkul semua pihak untuk bersatu membangun Indonesia.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid memastikan, partainya tidak ingin merusak suasana atau harmoni partai politik lainnya yang berada di KIM.
Baca Selengkapnya