Mahfud: Jangan korbankan persaudaraan hanya untuk kepentingan lima tahun
Merdeka.com - Pilkada Serentak 2018 berjalan dengan aman. Tidak ada permusuhan meski berbeda dalam pilihan politik. Ini membuktikan bahwa Indonesia telah mampu menghayati dan menerapkan nilai demokrasi dalam kehidupan nyata.
"Tidak ada untungnya bagi siapapun pertikaian dan permusuhan yang menodai kedamaian dan persatuan kita sebagai bangsa. Kita merdeka untuk maju bersama dan kedamaian menjadi salah satu kuncinya," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dalam keterangannya, Kamis (5/7).
Menurut Mahfud, persaudaraan yang dibangun bangsa ini telah lama terjalin sebagai bagian dari kultur bangsa ini. "Jangan hanya karena perbedaan dalam momentum pemilihan pemimpin yang satu kali dalam lima tahun membuat persaudaraan menjadi rusak. Jangan korbankan persaudaraan hanya untuk kepentingan lima tahun," tegasnya.
-
Bagaimana cara agar Pemilu damai? Pemilu yang dilakukan secara damai dapat menghasilkan keputusan yang adil dan demokratis.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Bagaimana Pilkada Serentak diadakan? Dalam sistem presidensial, pemilihan dilakukan secara langsung oleh rakyat, yang menciptakan akuntabilitas dan legitimasi bagi pemimpin daerah.
-
Bagaimana UU Pilkada Serentak 2024 memastikan pemilihan yang adil? Undang-undang ini dirancang untuk memastikan bahwa proses Pilkada berlangsung dengan adil, transparan, dan demokratis, serta untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memilih pemimpin daerah mereka.
-
Kenapa Pilkada dilakukan secara serentak? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
Lebih lanjut, ia menilai pelaksanaan Pilkada serentak telah berjalan dengan damai dan berkualitas. Ke depan, harap Mahfud, kualitas demokrasi di Indonesia harus terus ditingkatkan, terutama menyongsong Pilpres 2019.
"Pilkada Serentak telah berjalan damai dan bebas dari isu money politic yang masif. Tidak ada teror, serta tidak ada penghadangan seperti yang dikhawatirkan banyak pihak. Aparat yang semula dikhawatirkan tidak netral malah berjalan sangat netral, tidak ada laporan mengenai aparat yang tidak netral," terangnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara Pilkada yang telah bertugas secara profesional. Untuk itu, Guru Besar Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini meminta aparat ke depan membuat semacam cyber army untuk melawan hoaks, kampanye hitam dalam kontestasi politik.
"Berbeda dengan black campaign, negative campaign dibolehkan asalkan berupa fakta-fakta yang menunjukan kelemahan dan kejelekan si calon. Sementara black campaign adalah fitnah dan mengada-ada," terang Mahfud
Ia menilai, penyebaran black campaign secara masif akan mencederai proses demokrasi yang telah dibangun bangsa ini. Lebih berbahaya lagi bila terjadi penyebaran hoax dan fitnah yang dieksploitasi kepentingan politik yang berpotensi membuat ketegangan dan konflik di tengah masyarakat.
Mahfud juga meminta masyarakat menjadi kunci untuk memotong akses penyebaran hoaks dan kampanye hitam. "Di sinilah dibutuhkan orang-orang waras untuk memberantas hoaks dan kampanye hitam tersebut," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaKapolres Inhil AKBP Budi Setiawan mengingatkan kepada semua pihak bahwa Pilkada bukan kompetisi, melainkan kontestasi.
Baca SelengkapnyaMahfud membantah pihak-pihak yang masih mendiskreditkan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap penyelenggaraan Pilkada 2024 harus berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya“Siapapun yang menang dalam proses Pemilu yang benar harus kita akui itulah pemenangnya," kata Mahfud
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca Selengkapnya