Mahfud MD ditanya soal cawapres Jokowi: Belum ada yang menghubungi
Merdeka.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013, Mahfud MD, santer disebut bakal maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Presiden Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Menanggapi hal itu, Mahfud menegaskan belum menjalin komunikasi dengan Jokowi maupun dengan partai politik (parpol) untuk membahas hal tersebut.
"Saya rakyat biasa. Kita tunggu saja perkembangannya. Ya biar nanti Presiden dan partai-partai yang menyelesaikan," ujar Mahfud di Lapangan Pancasila, UGM, Senin (6/8).
"Belum ada yang menghubungi (panggilan dari Jokowi maupun parpol). Adanya Rektor UGM yang menghubungi untuk ceramah di sini tadi," sambungnya.
-
Bagaimana cara Prabowo memutuskan cawapresnya? 'Kelihatannya memang satu aja itu (pematangan cawapres),' ujar Ketua DPW PAN Jakarta, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di Jalan Kertanegara Nomor IV, Jakarta Selatan, Rabu (18/10). 'Ya harusnya dari kemarin sudah ketemu. Kaya semalam saja saya sudah ke Pak Prabowo dan menginformasikan bahwa 'pak mohon maaf harusnya ada pertemuan antarketum' tapi Pak Prabowo mengatakan 'harus saya menunggu ketum, yaitu Pak Zulkifli Hasan'. jadi artinya beliau memang menunggu pak Zul.'
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kenapa Mahfud MD dipilih sebagai cawapres Ganjar? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. 'Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,' kata Indaru dikutip dari ANTARA.
-
Apa yang Mahfud MD soroti di Debat Cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa saja yang diajak Mahfud untuk memilih? 'Salah satu cara untuk turut menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia, saudara, diberi hak oleh konstitusi untuk menentukan, untuk memilih pemimpin sendiri, memilih wakil rakyat sendiri, yang tidak ditunjuk atau diwakilkan kepada siapapun,' kata Mahfud.
Guru Besar Fakultas Hukum UII ini menambahkan, jika terkait cawapres biarlah Jokowi saja yang menentukan pilihan. Sebab, Jokowi diyakini memiliki pertimbangan tersendiri dalam menentukan cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2019 mendatang.
"Itu (cawapres) biar Pak Jokowi yang menentukan," tutup Mahfud.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disinggung soal arah dukungan Jokowi, Puan meminta awak media bertanya kepada presiden langsung.
Baca SelengkapnyaIa tak mau berkomentar tentang dirinya dalam pemilihan presiden mendatang di dalam kampus.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2014.
Baca SelengkapnyaSalah satu alasan Mahfud belum mengundurkan diri dari Menko Polhukam adalah untuk mengawasi Prabowo.
Baca SelengkapnyaNamun siapa yang akan terpilih masih dalam masa pertimbangan Ketum PDIP Megawati.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan mendaftar ke KPU pada Kamis 19 Oktober 2023, pukul 11.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMahfud Md maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menyetujui permohonan cuti Mahfud ketika terlibat politik aktif
Baca SelengkapnyaMahfud tiba di Istana pada pukul 15.17 WIB dengan menggunakan mobil menteri berplat nomor RI 14.
Baca SelengkapnyaTawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca SelengkapnyaMahfud pun terkesima karena partai-partai koalisi itu memilih sosok yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan Mahfud untuk menjawab isu yang berkembang soal mahar politik.
Baca Selengkapnya