Mahfud MD pernah tolak 3 jabatan strategis saat ditawari Jokowi
Merdeka.com - Tidak banyak yang tahu bila sejak awal Jokowi menjadi presiden, Mahfud MD sempat diminta bergabung di pemerintahan. Akan tetapi Mahfud MD menolak lantaran pada Pilpres 2014 berada di kubu Prabowo.
Mahfud berpegang teguh terhadap etika politiknya. Mantan ketua MK tersebut mengaku pernah menolak beberapa jabatan strategis yang ditawarkan oleh Jokowi. Apa saja? Berikut ulasannya:
Ditawari jadi Menkopolhukam
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
-
Apa yang Mahfud MD soroti di Debat Cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Apa yang Mahfud lakukan? Mahfud telah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang Mahfud lakukan setelah Pilpres 2024? 'Karena kontestasi sudah selesai, pilpres sudah selesai, saya melakukan normalisasi kehidupan karena sekarang sudah tidak ada lagi, saya hadir lagi ke UB hari ini dan untuk seterusnya, setiap diundang, asal tidak berbenturan pasti datang, pasti datang,' ujar Mahfud
-
Apa yang menurut Mahfud MD salah satu cara menjaga keberlangsungan RI? 'Salah satu cara untuk turut menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia, saudara, diberi hak oleh konstitusi untuk menentukan, untuk memilih pemimpin sendiri, memilih wakil rakyat sendiri, yang tidak ditunjuk atau diwakilkan kepada siapapun,' kata Mahfud.
-
Kenapa Mahfud tidak ingin membuang reputasinya? “Saya tidak akan membuang reputasi saya selama 24 tahun ke belakang lalu akan mengubah diri 5 tahun ke depan,“ tegas Mahfud.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (14/8), Mahfud MD mengaku pernah ditawari bergabung dalam kabinet kerja Jokowi-JK dengan menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM. Namun secara tegas dia menolak lantaran saat Pilpres 2014 tak mendukung Jokowi melainkan Prabowo.
Mahfud bercerita pada Mei 2015 Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan memberitahu jika pemerintah membutuhkannya pada posisi Menkopolhukam. Saat itu Luhut menyatakan jika Jokowi sangat menghargai profesionalitas Mahfud MD sehingga diminta bergabung menjadi menteri.
"Saya senang sekali dengan jabatan itu. Tapi saya punya etika politik, tahun 2014 saya mendukung Pak Prabowo masa mau masuk kabinet Jokowi nanti saya diketawai orang. Dan yang berkeringat untuk Pak Jokowi kan banyak. Saya akan bantu pemerintah ini tapi tidak dalam kabinet karena saya tidak berkeringat, saya berkeringat dulu dong baru bergabung," kata Mahfud MD kepada Luhut.
Komisaris Utama
Selain ditawari menjadi Menkopolhukam, Mahfud MD juga pernah diminta mengisi posisi Komisaris Utama BUMN. Pada jabatan itu gaji yang disodorkan pun sangat besar. Akan tetapi Mahfud MD kembali menolak dengan tegas.
Kepada Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dia mengaku dengan jujur kalau posisi tersebut bukan bidang yang dikuasainya. "Saya bilang Pak Luhut saya ini ahli hukum tidak ngerti urusan saham, urusan index minta maaf saya enggak bisa jadi komisaris," katanya saat bercerita di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (14/8).
Jaksa Agung
Tak sampai di situ, Jokowi terus menawarkan jabatan-jabatan penting kepada Mahfud MD supaya bisa bergabung di pemerintahan. Ketika ada reshuffle jaksa agung, nama Mahfud MD diusulkan menjadi penggantinya. Mengingat Mahfud MD sangat menguasai masalah hukum.
Tapi lagi dan lagi mantan ketua MK tersebut menolaknya. "Saya enggak mau (jadi jaksa agung). Saya ngusulkan Pak Busro dan Bambang Widjajanto, saya enggak mau," katanya saat bercerita di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (14/8).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ikrar, sikap Mahfud MD merupakan suatu contoh yang sangat baik.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengaku sudah lama berencana mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Mahfud yang juga Cawapres nomor urut 03 memastikan akan mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Hasto mengaku sangsi Prabowo akan rela untuk meninggalkan jabatannya di kursi Menhan. Mengingat anggaran di Kementerian tersebut sangat besar.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam sekaligus calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengaku sudah bertemu dengan Menteri Sekertariat Negara Pratikno
Baca SelengkapnyaSebab, saat ini Mahfud tengah mengikuti kontestasi Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMahfud meminta pejabat di daerah yang masih aktif mengenalnya tidak ikut membantunya dalam memberikan fasilitas berkampanye.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku pengundurannya sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju tinggal menunggu momentum dan menuntaskan sejumlah tugas negara.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan mengaku, menghormati keputusan yang telah diambilnya itu.
Baca SelengkapnyaBelakangan, Mahfud kerap mengkritik pemerintah Jokowi.
Baca SelengkapnyaRay juga menyebut ada keuntungan lain dari sisi elektoral yang bisa didapat dari Mahfud jika keluar dari kabinet.
Baca SelengkapnyaAda tiga hal disampaikan Mahfud saat mengajukan pengunduran diri kepada Jokowi.
Baca Selengkapnya