Mahfud MD: Saya tidak ingin jadi presiden
Merdeka.com - Nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD kerap disebut-sebut sebagai calon pemimpin potensial yang bisa ikut bertarung dalam Pilpres 2019. Nama Mahfud juga digadang-gadang layak menjadi pendamping capres Joko Widodo (Jokowi) atau Prabowo Subianto.
Namun, Mahfud menyatakan ia tak ingin menjadi Presiden maupun Wakil Presiden. "Kalau saya ditanya selalu jawaban saya, saya tidak ingin. Tidak ingin jadi presiden. Tidak ingin tidak sama dengan tidak mau," jelasnya saat mengisi kuliah umum Kantor PARA Institute, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
Ia melanjutkan jika memang ia ingin menjadi capres atau cawapres, ia pasti telah melakukan sosialisasi dengan memasang baliho di berbagai tempat. Termasuk juga mengundang wartawan dalam berbagai kesempatan. Tapi hal itu tak dilakukan.
-
Mahfud hindari kampus saat kampanye pilpres 2024? 'Saya Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya sejak 2022, saya rajin datang ke UB, tapi selama musim kontestasi pilpres saya tidak datang, saya menjaga diri agar tidak menimbulkan fitnah bagi rektor,' kata Mahfud saat Halal Bihalal Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) di Auditorium Kementerian PUPR seperti dikutip dari siaran pers, Senin (6/5).
-
Bagaimana cara pelaksanaan kampanye Pilkada 2024? Dalam pelaksanaan kampanye, KPU telah mengatur alat peraga apa saja yang boleh digunakan. Berikut berbagai alat peraga kampanye Pilkada 2024, perlu diketahui: 1. Bahan Kampanye: Semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, program, dan/atau informasi lainnya dari peserta Pemilu, simbol atau tanda gambar peserta Pemilu, yang dipasang untuk keperluan kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih peserta Pemilu tertentu.
-
Bagaimana sosialisasi Pemilu 2024 dilakukan? 'Kami membuat kertas brosur yang berisi imbauan agar tidak mudah terprovokasi, dan juga tidak menyebarkan berita hoaks.' 'Termasuk kebencian sehingga dapat terwujudnya pemilu yang aman dan damai 2024,' katanya.
-
Apa yang Mahfud lakukan setelah Pilpres 2024? 'Karena kontestasi sudah selesai, pilpres sudah selesai, saya melakukan normalisasi kehidupan karena sekarang sudah tidak ada lagi, saya hadir lagi ke UB hari ini dan untuk seterusnya, setiap diundang, asal tidak berbenturan pasti datang, pasti datang,' ujar Mahfud
-
Dimana pendaftaran capres cawapres? Pasangan bacapres-bacawapres diwajibkan membawa dokumen yang berisi visi dan misi programnya sebagai bahan kampanye saat melakukan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
"Kalau bilang tidak mau, enggak ada yang nawarin juga," kata dia.
Mahfud mengatakan yang berhak mencalonkan capres atau cawapres ialah parpol. Untuk posisi cawapres juga harus disepakati capres yang akan diusung parpol. Ia lebih jauh tak mau menjawab apakah bersedia menjadi cawapres jika ada parpol atau capres yang menawari.
"Keliru kalau saya menjawab. Jawaban saya pada yang nawari saja apakah saya mau atau tidak," selorohnya.
Jika ada parpol yang menawari, ia mengatakan tak akan langsung menerima. Tapi ia harus melihat bagaimana cara penawaran itu datang dan seperti apa tawaran itu. "Lalu saya ini disuruh apa. Jadi tidak bisa juga bilang siap kepada saudara, kan saudara enggak nawari apa-apa, hanya tanya," jelasnya.
Terkait nama capres yang kemungkinan akan bertarung pada Pilpres 2019 menurutnya bagus semua. Begitu juga dengan bakal cawapres.
"Bagus semua tokoh-tokoh yang ada. Jokowi bagus, Prabowo bagus juga, Gatot (Nurmantyo) bagus. Cawapres yang muncul bagus. Anies (Baswedan), Muhaimin (Iskandar), Airlangga (Hartarto), Rommy, mudah-mudahan jadi cawapres semua. Semua bagus, enggak ada yang jelek. Nanti ada prosesnya," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Wakil Presiden nomor urut tiga, Mahfud Md mengaku tidak senang kampanye karena hanya menawarkan diri, bahkan banyak bohongnya.
Baca SelengkapnyaKata Mahfud, banyak juga yang dia promosikan menjadi Pangdam, Plt Gubernur, Pj Bupati atau Wali Kota.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta pejabat di daerah yang masih aktif mengenalnya tidak ikut membantunya dalam memberikan fasilitas berkampanye.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, ada tujuan baik mengapa hal itu dilakukan.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku pengundurannya sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju tinggal menunggu momentum dan menuntaskan sejumlah tugas negara.
Baca SelengkapnyaIa tak mau berkomentar tentang dirinya dalam pemilihan presiden mendatang di dalam kampus.
Baca SelengkapnyaUntuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengaku sudah lama berencana mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaMahfud tidak terlibat penyusunan lantaran penetapannya sebagai bakal cawapres sangat berdekatan dengan waktu pendaftaran ke KPU.
Baca SelengkapnyaMahfud justru melihat ada Paslon memakai jabatan untuk diantar dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan Mahfud untuk menjawab isu yang berkembang soal mahar politik.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto merespons pernyataan Mahfud MD soal menteri pakai fasilitas negara untuk kampanye.
Baca Selengkapnya