Mahfud MD Sebut Salah Entri Data di 101 TPS Tak Untungkan 1 Paslon
Merdeka.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mendatangi KPU RI bersama sejumlah tokoh lainnya. Kedatangan Mahfud berawal dari keresahan terkait maraknya informasi dugaan kecurangan KPU dalam Pemilu 2019.
Dari hasil tinjauan ke sistem di Kantor KPU, Mahfud menyebut kesalahan input hanya di 101 TPS yang terdiri dari 24 laporan masyarakat dan sisanya hasil koreksi sendiri KPU. Kesalahan input ini, kata dia, tidak hanya menguntungkan salah satu pasangan calon capres-cawapres, tapi kedua paslon.
"Kesalahan tadi di 101 TPS bukan hanya bukan menguntungkan satu paslon, dua paslon itu sama-sama dapat keuntungan, sama-sama dapat kerugian. Jadi enggak mungkin terstruktur. Kalau terstruktur, samalah dan di KPU ada datanya yang mana untungkan paslon 01 dan 02 sehingga enggak mungkin terstruktur," jelasnya di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (24/4).
-
Apa yang Mahfud MD soroti di Debat Cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Apa itu TMS Pemilu? TMS Pemilu adalah Pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat, adalah kategori pemilih dalam Pemilu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan aturan yang berlaku.
-
Kenapa ada TMS Pemilu? Hal ini bertujuan untuk menjamin integritas Pemilu dan menjaga keabsahan hasil pemilihan.
-
Apa itu TPS dalam Pemilu? TPS dalam Pemilu merupakan singkatan dari Tempat Pemungutan Suara. TPS merupakan lokasi atau tempat dimana pemilih akan memberikan suaranya dalam pemilihan umum atau Pemilu.
-
Siapa saja yang termasuk TMS Pemilu? Syarat pemilih dalam Pemilu yang diatur oleh PKPU No. 7 Tahun 2022 mencakup kewarganegaraan, usia minimal 17 tahun, tidak sedang dalam pembinaan pidana, tidak menjadi anggota TNI/Polri aktif, dan tidak menjadi pengurus partai politik.
Mahfud juga menyampaikan tak mungkin ada pemalsuan dokumen seperti C1. Karena dokumen palsu tak akan bisa diloloskan karena dipegang oleh sejumlah pihak.
"Enggak mungkin ada pemalsuan-pemalsuan yang bisa lolos, karena apa? Karena form C1 banyak paslon punya, KPU punya, TPS punya. Kalau ada yang palsu pasti ketahuan, di situ saja caranya nanti. Jadi jangan dibuat seakan KPU melakukan rekayasa terstruktur, sistematis dan masif," paparnya.
KPU, kata dia, memiliki data terkait paslon mana yang diuntungkan dan dirugikan dari kesalahan input data tersebut. Karena itulah dia mengimbau agar semua pihak tetap tenang. "Oleh sebab itu tenang-tenang saja. Kalau ada kesalahan disampaikan," ujarnya.
Dari 101 kesalahan input, 73 merupakan temuan KPU dan 24 temuan masyarakat. KPU pun melakukan koreksi diri secara internal sehingga tak bisa disebut kesalahan itu disengaja dan terstruktur.
"Kami tadi melihat sendiri bahwa server pengelolaan dan seterusnya ada di sini. Bohong kalau bilang ada curang dan orangnya Indonesia sendiri, enggak ada (orang) asingnya saya tadi lihat. Masyarakat tenang, jangan sampai Pemilu, KPU ini dirusak berita hoaks. Nanti semuanya adu data. Kalau perlu mereka yang punya (data) adu data, bandingkan, ini punya kami, itu akan ketahuan juga palsu atau tidak karena sumbernya sama," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KPU, Arief Budiman menyampaikan, pihaknya menerima dengan tangan terbuka setiap masukan dan catatan dari berbagai pihak. Ini juga akan menjadi semangat bagi jajarannya dari tingkat pusat sampai daerah dalam mengemban tugas.
"Tentu saja kami menerima masukan, catatan agar penyelenggara Pemilu mulai dari tingkat pusat dan bawah tetap teguh menjalankan tugas, tetap profesional, tetap independen dan berpegang teguh pada ketentuan UU," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan Ganjar-Mahfud di TPS 106 ini meraih 127 suara, Prabowo-Gibran 70 suara dan Anies-Cak Imin 59 suara.
Baca SelengkapnyaKetua KPU sempat mempertanyakan mengapa terjadi perbedaan tersebut kepada PPLN Taipei.
Baca SelengkapnyaKPU berdalih terus menerus memperbaiki kinerja lapangan dan data Sirekap KPU Kabupaten Kota.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaSuara NasDem di Dapil Jawa Tengah 10 yang menempatkan calegnya berada di kursi keenam DPR RI.
Baca SelengkapnyaKPU menyatakan bahwa kesalahan konversi dari pembacaan Formulir Model C1-Plano diunggah ke Sirekap bersifat random seperti hasil Pilpres dan Pileg.
Baca SelengkapnyaMahfud mengusulkan agar simulasi dilakukan dengan 4 paslon.
Baca SelengkapnyaMereka menyebut bahwa angka perhitungan dalam aplikasi bisa berkurang dan menambah angka bagi paslon lain.
Baca SelengkapnyaKPU mengakui masih ada 1.223 tempat pemungutan suara yang data formulir model C hasil penghitungan suara tidak sesuai dengan keterangan pada Sirekap.
Baca Selengkapnya