Mahyudin sebut kader Golkar tak solid dukungan Jokowi
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Mahyudin meyakini bahwa perpecahan dukungan di partai berlambang pohon beringin terhadap Joko Widodo-Ma'ruf Amin hanya terjadi di akar rumput. Kondisi serupa juga dialami oleh partai lain.
"Semua partai pasti punya yang begitu, bukan hanya di Golkar. Kalau di elit Golkar saya tidak tahu ada perpecahan atau tidak, tapi kalau di tingkat akar rumput atau kader memang terbelah. Kader loh ya," katanya usai acara Empat Pilar di Batu, Selasa (28/8).
Wakil Ketua MPR ini mengilustrasikan sebuah pertanyaan survei 'anda memilih siapa?' yang diberikan kepada kader Golkar. Dipastikan akan ada beberapa yang memilih calon lain, yang berbeda dengan dengan keputusan DPP.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Kenapa Pilkada DIY rawan konflik? Di beberapa daerah, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) rawan terjadi konflik, tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang punya hak menentukan arah politik PDIP? Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
"Itu memang fakta survei. Tapi kalau di elit, tentu semua elit Golkar harus taat kepada keputusan partai melalui Rapimnas dan Munas. Tapi saya kira firm (pastikan) di elit Golkar atau pengurus partai Golkar itu wajib hukumnya mewajibkan Jokowi," ujarnya.
Sementara soal pernyataan Dewan Pembina DPP Partai Golkar, Fadel Muhammad yang menyebut adanya sikap beberapa kader yang mendukung calon lain, Mahyudin menyebutnya sebagai sikap pribadi.
"Fadel kan kan kadang-kadang menyampaikan berdasarkan pendapatnya. Bisa jadi dia yang tidak ke Jokowi, bisa jadi," kata Mahyudin sambil tertawa lepas.
Mahyudin menegaskan, dinamika yang seperti itu terjadi di semua partai politik. Karena tidak mungkin Partai politik bisa mengendalikan seluruh kadernya, sehingga beberapa kader memiliki pilihan sendiri.
"Antara orang tua, bapak anak saja nggak bisa. Bapak tidak bisa mengendalikan anaknya. Anak nyoblos siapa di TPS, nggak bisa. Sekarang kuat-kuatnya partai saja untuk mengampanyekan partai yang diusung Partai, termasuk Golkar," terangnya.
Kalau Golkar mengusung Jokowi, harus konsolidasi ke bawah guna meyakinkan kader bahwa Jokowi adalah yang terbaik untuk partai Golkar maupun kepentingan bangsa dan negara.
"Kan beda pemilihan legislatif sama pemilihan Presiden. Kalau pemilihan presiden tergantung individunya, tergantung calonnya, jadi kalau ditanya apakah di akar rumput ada yang memilih calon lain, saya percaya berdasarkan survei, ada sekian persen, pasti," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Maruarar Sirait membantah jika turunnya Joko Widodo (Jokowi) tidak akan berdampak apa-apa.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaMasa depan politik Jokowi menjadi sorotan setelah PDIP memutuskan melepasnya. Golkar dan Gerindra siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMenurut Aburizal Bakrie ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi Ketua Umum di Partai Golkar
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaJK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca Selengkapnya