Majelis etik Golkar kembali panggil dua kader yang membelot dukung Prabowo
Merdeka.com - Dua kader Partai Golkar yang mendeklarasikan diri dukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019, Cepi Risman dan Fadhly mangkir dari panggilan Majelis Etik Partai Golkar, Kamis (27/9). Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya akan kembali memanggil dua kadernya yang membelot dukung Prabowo-Sandi itu.
"Kemarin majelis etik sudah memanggil. Tinggal nanti majelis etik akan memanggil kembali," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10).
Ace mengatakan dua kader itu akan segera diberikan sanksi. Sebab, mereka tidak mematuhi keputusan partai yang telah resmi mendukung pasangan capres-cawapres petahana Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
"Itu sesuai dengan, kan kita punya aturan dalam memberikan sanksi kepada para kader yang tidak memenuhi keputusan partai," ungkapnya.
Juru bicara kampanye Jokowi-Ma'ruf ini menjelaskan partai beringin tidak bisa serta merta memecat dua kadernya yang mendukung Prabowo-Sandi. Semua harus melalui mekanisme partai.
"Ada prosesnya, jadi dipanggil dulu ya kita tidak bisa langsung pecat karena harus ada klarifikasi di dalam aturan kira disebutkan bahwa pada panggil pertama, panggilan kedua, panggilan ke tiga baru kemudian diberikan," ucapnya.
Sebelumnya, dua kader Partai Golkar dipanggil Majelis Etik Partai karena mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga. Kedua kader ini yaitu Cepi Risma dan Fadhly yang kini juga berstatus sebagai caleg. Namun kedua kader ini tak memenuhi panggilan Majelis Etik hari ini.
Hatta mengatakan pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada dua kader tersebut. Dalam surat itu keduanya diminta datang ke DPP Partai Golkar pada pukul 14.30 WIB.
"Sampai satu jam kami menunggu tidak hadir. Memang ada yang mewakili kedua yang bersangkutan. Menurut pengakuannya sebagai pengacara," kata Ketua Majelis Etik Partai Golkar, Mohammad Hatta di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nely Murni, Grogol,Jakarta, Kamis (27/9).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Majelis Pertimbangan PPP merekomendasikan kepada Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono untuk memecat kader PPP yang mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPara tokoh PDIP ini disidang karena memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo
Baca SelengkapnyaKarena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca Selengkapnya“(Mereka) kader individu? Kalau individu boleh kita sebut oknum, itu bisa terjadi dari partai apapun,” kata Ganjar
Baca SelengkapnyaGerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Awiek, kader itu telah melenceng dari sikap PPP yang sudah mengusung paslon nomor urut 1 Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMenurut Aburizal Bakrie ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi Ketua Umum di Partai Golkar
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetika pimpinan partai tidak tegas dalam mengatur anggotanya, maka akan berpotensi menimbulkan perbedaan pilihan politik dalam tubuh internal.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca Selengkapnya