Majelis Tinggi Demokrat tak mau tuduh perancang fitnah SBY dari Sukamiskin
Merdeka.com - Pengacara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ferdinan Hutahaean mengaku tengah melakukan validasi informasi tentang perancang skenario fitnah kliennya dilakukan oleh para mantan kader Demokrat yang sakit hati. Salah satu caranya yakin memeriksa tanggal kedatangan tamu yang mengunjungi narapidana di Sukamiskin, Bandung.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsuddin mengaku tak mau menuduh atau membenarkan bahwa skenario fitnah dilancarkan dari Sukamiskin. Menurut dia, hal itu menjadi kewenangan penyidik Bareskrim Polri. Karena SBY sudah melakukan pelaporan terhadap Firman Wijaya sebagai pengacara terdakwa e-KTP, Setya Novanto.
"Itu memang perlu pendalaman, itu merupakan tujuan daripada laporan yang dilakukan SBY untuk kemudian bisa dilakukan penyelidikan," kata Amir saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (8/2).
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa dakwaan terhadap Mentan SYL? Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul yasin Limpo (SYL) menjalani sidang perdana kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (28/2/2024). Dalam sidang tersebut, SYL didakwa telah melakukan pemerasan terhadap anak buahnya sebesar Rp44,5 miliar selama periode 2020-2023. Selain itu, SYL juga didakwa menerima suap sebanyak Rp40 miliar perihal gratifikasi jabatan.
-
Siapa yang mendakwa SYL? 'Terdakwa selaku Menteri Pertanian RI periode tahun 2019 sampai 2023 meminta, menerima atau memotong pembayaran kepada pegawai atau penyelenggara negara yang lain atau kepada kas umum, yaitu dari anggaran Sekretariat, Direktorat, dan Badan pada Kementerian RI sejumlah total Rp44.546.079.044,' kata Jaksa KPK Taufiq Ibnugroho, Rabu (28/2).
-
Siapa yang akan PDIP ajukan sebagai saksi? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Siapa Azis Syamsuddin? Mengutip situs emedia.dpr.go.id, Azis merupakan tersangka kasus pemberian hibah atau janji dalam penanganan perkara Dana Alokasi Khusus di Lampung Tengah.
Amir juga tak mau mengungkap informasi dari mana yang diperoleh SBY tentang skenario perancang fitnah ini terjadi. Tapi sejumlah benang merah memang sudah terlihat. Contoh, Firman Wijaya merupakan pengacara dari Setya Novanto sekaligus mantan Ketum Demokrat Anas Urbaningrum.
"Kalau saya tidak salah itu baca, selama ini kan saudara Firman memang pengacarnya dari salah satu mantan kader Demokrat yang bermasalah di masa lalu. Itu saya kira tidak ada masalah dia punya klien, tetapi kalau kliennya tiba-tiba berubah menjadi calon saksi daripada jaksa itu berbeda," kata Amir.
Praktisi hukum yang juga mantan Menkum HAM era SBY ini mempersoalkan pertemuan antara Firman Wijaya sebagai pengacara terdakwa dengan Mirwan Amir, saksi dari Jaksa KPK. Dari hasil tanya jawab di persidangan e-KTP 25 Januari lalu, muncul nama SBY.
Hal tersebut yang diduga menjadi persekongkolan jahat antara Mirwan dan Firman Wijaya. Diduga persekongkolan itu dilakukan di Lapas Sukamiskin yang di penjara koruptor itu ada Anas Urbaningrum, mantan Ketum Demokrat.
Amir juga tak mau berspekulasi lebih jauh tentang motif fitnah terhadap SBY. Menurut dia, fitnah ini bisa berkaitan dengan tahun politik.
"Saya melihat kemungkinan namanya tahun politik, tentu segala upaya yang mampu dilakukan itu pasti diupayakan. Tapi saya tidak mau menuduh.
"Saya tidak menuduh bahwa Firman melakukan itu, karena saya tidak melihat walau ada informasi (pertemuan di Sukamiskin). Kita anggap itu sebagai sesuatu yang tidak mutlak, karena ini sudah bergulir di ranah hukum, itu tugas daripada aparat bekerja," kata Amir.
Sebelumnya diberitakan, Pengacara SBY, Ferdinan Hutahaean membocorkan pihak yang bisa bikin geger seperti kata kliennya itu. Menurut dia, saat ini pihaknya tengah melakukan kroscek kebenaran informasi yang diperoleh berasal dari orang kepercayaan SBY.
"Laporan yang beliau terima memang bersumber dari teman-teman, sahabat yang masih bersimpati kepada beliau. Tapi kenapa belum diungkap kan namanya informasi butuh validasi, kita kroscek ke lapangan apa memang pertemuan itu ada," kata Ferdinan saat berbincang dengan merdeka.com.
Salah satu bentuk validasi yang ia lakukan adalah dengan menganalisa daftar tamu yang ada di Lapas Sukamiskin, Bandung, tempat para koruptor bersarang. Menurut Ferdinan, pertemuan orang-orang ini merancang fitnah terhadap SBY dimulai dari sini.
"Kita melakukan pengecekan, contoh penjara Sukamiskin, kalau orang mau masuk ke dalam kan akan tercatat, siapa tamunya, tahanan menerima tamu siapa, tentu tercatat, tidak mungkin tahanan, napi ditahan menerima tamu tidak tercatat itu yang kita lakukan," jelas Ferdinan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo meminta tim pengacara Anies-Muhaimin jangan khawatir bocornya nama saksi
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaSuhartoyo meminta tim pengacara Anies-Muhaimin jangan khawatir bocornya nama saksi
Baca SelengkapnyaSYL yang duduk di kursi terdakwa perkara dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan, membantah keterangan saksi mahkota.
Baca SelengkapnyaSaat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaDin menjelaskan dimasukannya nama itu, berdasarkan pertemuan dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak bisa membocorkan siapa pihak pendumas tersebut.
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Ahmad Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke polisi
Baca SelengkapnyaDemokrat menyebut janji duet Anies-AHY disaksikan seluruh perwakilan partai politik Koalisi Perubahan.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca Selengkapnya