Majelis Tinggi & DPP PPP Bakal Gelar Rapat Sikapi Penangkapan Romarhurmuziy
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romarhurmuziy (Rommy) Jumat (15/3). Anggota Majelis Tinggi PPP, Hasrul Azwar menyebut, pihaknya akan melakukan pertemuan internal dalam waktu dekat guna menyikapi posisi ketua umum.
"Sudah saling berkomunikasi (pihak DPP), mungkin dalam waktu dekat ini akan ada pertemuan pada tingkat DPP," kata Hasrul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/3).
Meski begitu, PPP masih menunggu keterangan resmi KPK. Hasrul enggan menduga duga terkait korupsi Rommy.
-
Kenapa Kemenkum HAM tidak menahan SK kepengurusan PKB? Dia mengatakan prinsipnya Kemenkum HAM tidak mungkin menahan jika ada permohonan dari partai politik.
-
Bagaimana KKB ditangkap? 'Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri,' kata Kristomei.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang dilarang MK terlibat dalam sengketa Pilpres? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Harun Masiku kabur dari KPK? Dari informasi yang didapat dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), diketahui bahwa Harun terbang ke Singapura pada tanggal 6 Januari 2020, tepat dua hari sebelum KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT).
"Ya kita menunggu keterangan resmi dari KPK. Sudah domainnya KPK, jadi kita tidak bisa menduga-duga, yang tau persis adalah KPK," ucapnya.
Hasrul yakin kasus Rommy tak mempengaruhi elektabilitas partai berlambang ka'bah itu.
"Saya sebagai anggota Majelis Tinggi berharap apa yang terjadi hari ini, tidak berpengaruh pada partai," tegasnya.
Legislator asal Sumatera Utara itu tak khawatir kasus tersebut bakal menggerus kepercayaan publik pada PPP dalam menghadapi pemilu serentak 2019 kali ini.
"Kami dari dulu diajarkan optimis. Jadi tidak ada kekhawatiran, selalu optimis, dan kami sudah berpengalaman untuk itu," ucapnya.
"Berbagai hal yang menimpa PPP, saya tujuh periode terpilih tanpa putus, kok bisa, gonjang ganjing partai, kok bisa. Jadi benar tergantung figur. Untuk Sumut saya yakin tidak terpengaruh apa-apa," tambah Hasrul.
Hasrul melihat, saat ini masyarakat sudah dewasa menyikapi fenomena politik seperti sekarang. Menurutnya, pemilih tradisional tak akan terpengaruh melihat peristiwa serupa.
"Apa yang menimpa ketua umum hari ini saya sebagai kader PPP yang lama sudah tujuh periode jadi anggota DPR, saya yakin tidak akan mempengaruhi elektabilitas," tandasnya.
Sebelumnya, KPK dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Rommy), Jumat (15/3). KPK dikabarkan menangkap Rommy di Sidoarjo.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan kabar penangkapan Romahurmuziy atau yang akrab disapa Rommy. Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui menciduk Ketua Umum partai politik (Parpol) dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Ketua KPK, Agus Rahardjo, juga membenarkan penyidik melakukan OTT di Jawa Timur. Mereka yang ditangkap saat ini menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim.
"Betul ada giat KPK di Jatim, saat ini sidang dilakukan pemeriksaan oleh KPK bertempat di Polda Jatim," kata Agus saat dikonfirmasi awak media, Jumat (15/3).
Namun Agus belum mau mengungkap lebih jauh siapa saja yang ditangkap dan OTT terkait kasus apa. Dia mengatakan, KPK akan memberikan penjelasan selambat-lambatnya malam ini atau besok pagi.
"Statusnya akan ditentukan sesuai KUHAP setelah selesai pemeriksaan. Tunggu konpers lanjutannya di KPK nanti malam atau besok pagi," kata Agus.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Romy menyebut, kemungkinan judicial review di Mahkamah Agung atas kedudukan hukum Nota Dinas tersebut.
Baca SelengkapnyaBeberapa kali Mahfud juga telah menemui Mardiono. Pertemuan tersebut merupakan komunikasi politik antara PPP dengan Mahfud.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy mendesak Plt Ketum PPP M Mardiono untuk bertobat karena gagal menjaga partai berlambang Kabah tetap di Parlemen.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai, pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf seperti tidak didengar.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, tidak ada juga partai politik lain yang sudah lama eksis tiba-tiba dipimpin orang di luar partai.
Baca SelengkapnyaAMIN yakin Arsul Sani objektif dan profesional di MK
Baca SelengkapnyaPPP tengah fokus mengawal penghitungan suara sampai KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPPP harus percaya dengan diri mereka sendiri melalui data serta bukti-bukti yang akan diajukan ke MK.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaPPP hanya meraih 3,87 persen suara dalam pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKetua MK Suhartoyo mengatakan lembaga yang dipimpinnya segera membahas kepastian keterlibatan Hakim Arsul Sani di dalam PHPU atau sengketa Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMardiono tetap optimis masih banyak ruang bagi PPP untuk berjuang. Termasuk ruang hukum dan politik.
Baca Selengkapnya