Makan nasi bungkus bersama, cara Gus Ipul serap aspirasi petani
Merdeka.com - Lahan pertanian di Jawa Timur mulai susut. Akibatnya, kesejahteraan petani menurun. Padahal, provinsi timur Pulau Jawa ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional.
Kondisi ini diketahui Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat menghadiri undangan tokoh pelopor petani, Arum Sabil di City Forest and Farm HM Arum Sabil di Jember, Jumat (15/12).
Di acara itu, Gus Ipul berkesempatan sarapan nasi bungkus bareng dengan ratusan petani. Ada obrolan ringan di sela makan-makan pagi itu. Mereka pun membicarakan masalah yang dihadapi para petani di Jawa Timur. "Ada banyak hal yang saya tangkap dari obrolan itu bersama para petani," aku Gus Ipul.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Apa tantangan terberat yang dihadapi petani di Sukomakmur? Salah satu tantangan terberat dalam bertani adalah, mereka menyediakan modal yang tinggi untuk masa tanam, namun saat panen, mereka mendapat hasil yang rendah.
-
Apa yang dibicarakan Kiai Hasyim Asy'ari dengan petani? Momen di sawah juga ia gunakan untuk bertemu dan mengobrol dengan para petani lain. Pada pertemuan itu, mereka membahasa pengairan, pertanian, dan berbagai masalah lain.
-
Apa yang dihadapi petani di DIY? 'Menyewa lahan itu mahal. Modalnya tidak sedikit. Kalau gagal panen itu harus ditanggung sendiri,' kata Nurohmad.
Beberapa kendala yang dihadapi para petani, lanjut dia, di antaranya adalah susutnya lahan produktif. Padahal di satu sisi kebutuhan pangan semakin naik. Nilai tukar petani juga belum ideal sehingga belum mampu meningkatkan kesejahteraan bagi petani.
"Selama ini petani menjual produk mentahnya ke kota. Jual gabah ke kota, padahal mereka beli beras dari kota. Ke depan petani harus jual beras jangan jual gabah," kata Gus Ipul.
Sementara beberapa petani yang antusias sarapan bareng, mengaku senang bertemu langsung dengan Gus Ipul. Salah satunya adalah Maslihah. "Selama ini saya sering lihat di TV waktu pengajian. Sekarang bisa sarapan bareng Gus Ipul," aku perempuan 36 tahun yang setiap hari menggarap lahan di City Forest and Farm.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterbatasan para petani pun berdampak pada kemampuan modernisasi.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku mengutamakan produk dalam negeri dan tidak harus serta merta melakukan impor.
Baca SelengkapnyaGanjar tiba-tiba menyinggung soal fotonya bersama Prabowo dan Jokowi viral di sosial media.
Baca SelengkapnyaGanjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,
Baca SelengkapnyaPenyaluran pupuk subsidi tepat sasaran juga harus menjadi perhatian dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan persoalan kelangkaan pupuk juga menjadi sorotan dalam kunjungannya ke beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaGanjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak
Baca SelengkapnyaGanjar menceritakan memiliki pengalaman selama 10 tahun dalam pelayanan publik.
Baca SelengkapnyaMenggunakan setelan kopiah dan berbaju hem lengan panjang bergulung, Ganjar menyapa para pedagang pasar.
Baca SelengkapnyaUsai berdialog dengan warga, Ganjar menginap di rumah salah satu warga di desa yang dikunjunginya.
Baca SelengkapnyaPetani meminta Ganjar mempermudah akses pembelian pupuk sampai memperbaiki nilai jual padi.
Baca Selengkapnya