Maki-maki SBY saat orasi, kampanye Gerindra dibubarkan Panwaslu
Merdeka.com - Kampanye Partai Gerindra di Lapangan Flores, Surabaya, Jawa Timur, dibubarkan paksa oleh Panwaslu. Penyebabnya, salah satu juru kampanye memaki-maki Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat , saat berorasi di atas panggung.
Mendengar makian jurkam Partai Gerindra bernama Zaenal itu, petugas Panwaslu Kota Surabaya yang diketuai Wahyu Hariadi, langsung naik panggung dan menegur si jurkam yang juga menjabat sebagai penasehat DPD Gerindra Kabupaten Sidoarjo tersebut, Kamis (27/3).
Diceritakan Divisi Pengawasan Panwaslu Surabaya, Sardioko saat dikonfirmasi wartawan, dalam orasi politiknya, Zaenal tidak hanya memaki-maki SBY , melainkan juga memaki Gubernur Jawa Timur, Soekarwo yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.
-
Apa bukti korupsi SYL? Nyatanya, hal itu tak dilakukan Jaksa, lantaran kasus yang membelit SYL adalah tindak pidana korupsi bukan asusila atau perselingkuhan.
-
Siapa yang korupsi Banpres? Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan satu orang tersangka yakni Ivo Wongkaren yang merupakan Direktur Utama Mitra Energi Persada, sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Kenapa menteri Jokowi korupsi? Di mana para menteri yang terjerat korupsi adalah kader partai pendukung pemerintah.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Bagaimana modus korupsi Banpres? Modusnya sama sebenarnya dengan OTT (Juliari Batubara) itu. (Dikurangi) kualitasnya,' ucap Tessa.
"Pemerintah harus kembalikan uang rakyat. Pemerintah utang ke luar negeri, yang bayar utang itu adalah rakyat, bukan SBY atau Soekarwo . Mereka (SBY dan Soekarwo) hanya teken saja. Kalau Prabowo jadi presiden, rakyat akan makmur dan pembangunan merata," kata Sardioko menirukan orasi Zaenal.
Dalam orasinya juga, Zaenal meminta Caleg DPR RI dari Partai Gerindra Dapil 1, Surabaya-Sidoarjo, Jawa Timur, Bambang Haryo untuk memperjuangkan pasal hukuman mati kepada koruptor, jika sudah terpilih nanti.
"Ini bukan janji kosong seperti pemimpin sebelumnya ( SBY ), yang cuma bisa membuat janji palsu berdiri paling depan akan menghunus pedang memberantas korupsi. Siapa dia? orangnya sekarang jadi presiden, dia adalah SBY . Belum kering mulutnya, terbukti semua kadernya mulai Anas Urbaningrum , Angelina Sondakh , Nazaruddin, Andi Mallarangeng masuk penjara gara-gara korupsi," ungkapnya Sardioko lagi, mengutip kalimat Zaenal saat berorasi.
Jadi, lanjut Sardioko, jurkam Partai Gerindra mengatakan, Pemerintahan SBY sekarang ini seperti apa? "Kemudian Gubernur Jatim Sukarwo juga menghabiskan uang rakyat, katanya seperti itu," beber dia.
Gara-gara pernyataan menyerang SBY dan Partai Demokrat itulah, Panwaslu menegur sang orator dan meminta agar kampanye dihentikan dan Partai Gerindra terancam sanksi. Sempat terjadi keributan dalam insiden penghentian kampanye tersebut.
Bahkan, darah petugas Panwaslu yang sudah mendidih, langsung menyeret Zaenal saat masih berorasi di hadapan 3.000 simpatisan partai, agar segera turun dari panggung sekitar pukul 16.00 WIB.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soal kebocoran-kebocoran anggaran kembali disinggung Prabowo dalam pidato perdananya usai dilantik.
Baca SelengkapnyaBenny menyebut, Pemilu terdiri dari banyak tahapan.
Baca SelengkapnyaHoaks Prabowo Akui Boleh Jual Negara Atas Perintah Jokowi, Ini Faktanya
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSBY juga akan berusaha menambah suara Partai Demokrat di Jawa Tengah, meskipun wilayah tersebut dikuasai oleh PDIP.
Baca Selengkapnya"Pernyataan Pak Jokowi itu, memang blunder. Menurut kita kepala negara tidak seharusnya menyatakan seperti itu," kata Ketua TKD AMIN, Rahmat
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaTimnas Amin mengingatkan, pejabat pemerintahan yang melanggar bisa diberhentikan dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaKader Nasdem dan Anggota Komisi III, Ahmad Sahroni berniat, melaporkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca Selengkapnya"Dengarkan yang belakang, dengarkan yang belakang, iya iya, lihat sini kamu," ujar SBY sambil menunjuk kadernya tersebut.
Baca SelengkapnyaAda juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca Selengkapnya