Mantan Ketua DPR kritik tren 'Saya Pancasila, Saya Indonesia'
Merdeka.com - Ketua Umum Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin tak ingin mengikuti tren 'Saya Pancasila, Saya Indonesia'. Tren tersebut ramai di media sosial seiring peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni kemarin.
"Saya dapat WA dari Fraksi Golkar anggota DPR sebelah, 'Saya Indonesia, saya Pancasila'. Kalau saya Pancasila, saya bukan Ade Komarudin dong," kata Akom dalam diskusi tentang Kebhinekaan dan persatuan nasional di kediamannya Jalan Mendawai, Jakarta, Jumat (2/6).
Muncul tren foto dengan disandingkan tulisan 'Saya Pancasila, Saya Indonesia' di media sosial sejak kemarin. Namun rupanya, hal tersebut dinilai Ade Komarudin keliru.
-
Apa yang dilakukan Ketua Pemuda Pancasila? 'Mas Wisnu secara tidak sadar mengatasnamakan Ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan.' 'Saya sangat menyayangkan dan ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,' kata Ali Imron
-
Siapa ketua Pemuda Pancasila Semarang? Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang Ali Imron bersama Wisnu akhirnya mengajukan permintaan maaf di hadapan warga.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Pancasila diimplementasikan di Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Mengapa Pancasila penting bagi Indonesia? Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum dan politik, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kalimat yang tepat seharusnya adalah 'Saya Indonesia, Saya Pancasilais'. Menurut Akom, hal tersebut dari penjelasan beberapa pemimpin Redaksi (Pemred) media nasional pada saat berbuka puasa bersama kemarin yang menemui dirinya.
"Kemarin malam dikritik pertemuan para Pemred (Pemimpin Redaksi), saya Pancasilais kalau ingin mengaku Pancasila," kata mantan Ketua DPR ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada-ada saja berbagai kelakuan kocaknya yang seolah bisa mengocok perut, termasuk momen yang satu ini.
Baca SelengkapnyaGambar Lambang Garuda bertuliskan 'Peringatan Darurat yang viral di media sosial ternyata berasal dari penggalan video YouTube horor fiktif.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaAde Armando merupakan sosok yang beberapa kali mengeluarkan pernyataan kontroversial
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut PDIP tidak pernah mengajarkan bahwa Bung Karno adalah milik salah satu partai saja.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaMegawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaKoster menyebutkan, semua baliho dan bendera yang dicabut sudah kembali dipasang.
Baca SelengkapnyaJokowi merupakan kader PDIP, mengapa memilih mengendors partai lain.
Baca SelengkapnyaPuan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca Selengkapnya