Mantan napi nyalon di pilkada, seolah bangsa ini kehabisan pemimpin
Merdeka.com - Pilkada serentak diramaikan dengan para mantan narapidana yang ikut mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Fenomena ini dinilai ironis, karena seolah tidak ada lagi calon pemimpin yang lebih baik dari mantan pelaku korupsi itu.
Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menyayangkan sikap pragmatisme partai politik lebih memilih mantan napi untuk diusung menjadi calon kepala daerah. Padahal dia yakin, masih banyak kader parpol yang lebih baik.
"Partai kita di Indonesia masih berpikir bagaimana memperoleh, mempertahankan dan memperluas kekuasan sekalipun calon itu mantan terpidana. Kecenderungan partai kita sifatnya pragmatis," kata Emrus saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (31/7).
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Bagaimana Pasuruan mempersiapkan Pilkada? 'Mari kita bersama-bersama doakan para pahlawan demokrasi yang telah gugur. Saya juga ucapkan terimakasih kepada para penyelanggara pemilu dan stake holder yang sudah menciptakan pemilu yang kondusif dan damai, ' ujar Mas Adi.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
Emrus menilai, saat ini partai memang tidak mempertimbangkan integritas dalam memilih calon kepala daerah. Padahal, kata dia, sebetulnya tugas partailah yang melakukan seleksi ketat calon pemimpin bangsa.
"Partai harusnya bisa melakukan seleksi ketat sebagai tanggung jawab mereka kepada konstituen," imbuhnya.
Emrus juga mengatakan, tidak menjadi jaminan jika mantan napi kembali menjabat jadi kepala daerah tidak akan mengulangi perbuatan karena sudah pernah dipenjara. Justru dikhawatirkan bahwa calon kepala daerah itu akan kembali masuk lobang hitam korupsi ketika mendapat kekuasaan.
"Harusnya proses seleksi terjadi, masih banyak orang yang lebih baik yang belum pernah melakukan tindak pidana. Seolah-olah bangsa kita ini kehabisan pemimpin. Apakah tidak ada kader partai yang melebih mantan napi itu?" tegas Emrus.
"Kalau memang tidak ada, kenapa mereka tidak rekrut tokoh masyarakat. Itu karena kepentingan politik lebih dominan dengan mengajukan terpidana, tentu kepentingan jadi dasar keputusan tersebut," imbuhnya.
Emrus pun berpesan kepada masyarkat agar lebih teliti memilih calon pemimpin. Dia juga meminta kepada KPU untuk melakukan sosialisasi tentang latar belakang calon kepala daerah yang akan mengikuti pilkada serentak.
Seperti diketahui, sedikitnya ada enam mantan narapidana yang ikut dalam pencalonan pilkada serentak. Mereka adalah calon wali kota Manado Jimmy Rimba Rogi, calon wali kota Semarang Soemarmo Hadi Saputro, calon bupati Sidoarjo Utsman Ihsan, calon bupati Dompu Abubakar Ahmad, calon gubernur Sulawesi Utara Elly Engelbert Lasut dan calon bupati Minahas Utara Vonny Panambunan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anas mengatakan, partai yang dipimpinnya tengah menilai dan menimbang pasangan capres-cawapres yang berlaga dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIlham Akbar Habibie mengungkap kriteria wakil yang diinginkannya untuk maju dalam Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menyatakan belum menyerah untuk mengantarkan Anies menjadi calon presiden 2024 di tengah banyak tekanan.
Baca SelengkapnyaPrananda juga meminta Ketum NasDem Surya Paloh tak goyah dalam mempertahankan idealisme dan komitmennya.
Baca SelengkapnyaPuan meminta kader PDIP bersiap, sehingga ketika mendapat instruksi siap bergerak.
Baca SelengkapnyaIncumbent adalah istilah yang kerap muncul saat Pilkada dan menarik dipelajari.
Baca SelengkapnyaPartai politik mulai menjaring jagoan masing-masing untuk diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.
Baca SelengkapnyaCak Imin masih fokus pada gugatan sengketa Pemilihan Presiden.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan perlu kecermatan dan pertimbangan sebelum memutuskan mendukung siapa.
Baca Selengkapnya