Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mantan napi nyalon di pilkada, seolah bangsa ini kehabisan pemimpin

Mantan napi nyalon di pilkada, seolah bangsa ini kehabisan pemimpin Ilustrasi Pemilu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pilkada serentak diramaikan dengan para mantan narapidana yang ikut mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Fenomena ini dinilai ironis, karena seolah tidak ada lagi calon pemimpin yang lebih baik dari mantan pelaku korupsi itu.

Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menyayangkan sikap pragmatisme partai politik lebih memilih mantan napi untuk diusung menjadi calon kepala daerah. Padahal dia yakin, masih banyak kader parpol yang lebih baik.

"Partai kita di Indonesia masih berpikir bagaimana memperoleh, mempertahankan dan memperluas kekuasan sekalipun calon itu mantan terpidana. Kecenderungan partai kita sifatnya pragmatis," kata Emrus saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (31/7).

Emrus menilai, saat ini partai memang tidak mempertimbangkan integritas dalam memilih calon kepala daerah. Padahal, kata dia, sebetulnya tugas partailah yang melakukan seleksi ketat calon pemimpin bangsa.

"Partai harusnya bisa melakukan seleksi ketat sebagai tanggung jawab mereka kepada konstituen," imbuhnya.

Emrus juga mengatakan, tidak menjadi jaminan jika mantan napi kembali menjabat jadi kepala daerah tidak akan mengulangi perbuatan karena sudah pernah dipenjara. Justru dikhawatirkan bahwa calon kepala daerah itu akan kembali masuk lobang hitam korupsi ketika mendapat kekuasaan.

"Harusnya proses seleksi terjadi, masih banyak orang yang lebih baik yang belum pernah melakukan tindak pidana. Seolah-olah bangsa kita ini kehabisan pemimpin. Apakah tidak ada kader partai yang melebih mantan napi itu?" tegas Emrus.

"Kalau memang tidak ada, kenapa mereka tidak rekrut tokoh masyarakat. Itu karena kepentingan politik lebih dominan dengan mengajukan terpidana, tentu kepentingan jadi dasar keputusan tersebut," imbuhnya.

Emrus pun berpesan kepada masyarkat agar lebih teliti memilih calon pemimpin. Dia juga meminta kepada KPU untuk melakukan sosialisasi tentang latar belakang calon kepala daerah yang akan mengikuti pilkada serentak.

Seperti diketahui, sedikitnya ada enam mantan narapidana yang ikut dalam pencalonan pilkada serentak. Mereka adalah calon wali kota Manado Jimmy Rimba Rogi, calon wali kota Semarang Soemarmo Hadi Saputro, calon bupati Sidoarjo Utsman Ihsan, calon bupati Dompu Abubakar Ahmad, calon gubernur Sulawesi Utara Elly Engelbert Lasut dan calon bupati Minahas Utara Vonny Panambunan.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anas Urbaningrum: PKN Memilih Program, Bukan Sosok Capres-Cawapres
Anas Urbaningrum: PKN Memilih Program, Bukan Sosok Capres-Cawapres

Anas mengatakan, partai yang dipimpinnya tengah menilai dan menimbang pasangan capres-cawapres yang berlaga dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ilham Habibie Ungkap Kriteria Cawagub Pendamping di Pilgub Jabar, Ini Sosok yang Dicari
Ilham Habibie Ungkap Kriteria Cawagub Pendamping di Pilgub Jabar, Ini Sosok yang Dicari

Ilham Akbar Habibie mengungkap kriteria wakil yang diinginkannya untuk maju dalam Pilgub Jabar.

Baca Selengkapnya
Banyak Ditekan, Paloh Tegaskan Belum Menyerah Mengantarkan Anies Jadi Capres
Banyak Ditekan, Paloh Tegaskan Belum Menyerah Mengantarkan Anies Jadi Capres

Surya Paloh menyatakan belum menyerah untuk mengantarkan Anies menjadi calon presiden 2024 di tengah banyak tekanan.

Baca Selengkapnya
Prananda Paloh: Jangan Coba Bermain-main dengan NasDem, Itu Sama juga Bermain dengan Api
Prananda Paloh: Jangan Coba Bermain-main dengan NasDem, Itu Sama juga Bermain dengan Api

Prananda juga meminta Ketum NasDem Surya Paloh tak goyah dalam mempertahankan idealisme dan komitmennya.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Cawapres Ganjar Sudah Ada yang Memikirkannya
Puan Maharani: Cawapres Ganjar Sudah Ada yang Memikirkannya

Puan meminta kader PDIP bersiap, sehingga ketika mendapat instruksi siap bergerak.

Baca Selengkapnya
Mengenal Incumbent dalam Pilkada, Ini Pengertian dan Aturannya
Mengenal Incumbent dalam Pilkada, Ini Pengertian dan Aturannya

Incumbent adalah istilah yang kerap muncul saat Pilkada dan menarik dipelajari.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: 'Big Match' di Pilkada Jakarta 2024
INFOGRAFIS: 'Big Match' di Pilkada Jakarta 2024

Partai politik mulai menjaring jagoan masing-masing untuk diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
PAN Ogah Kalah Hattrick Pilpres, Siapa yang Akan Didukung di 2024?
PAN Ogah Kalah Hattrick Pilpres, Siapa yang Akan Didukung di 2024?

Partai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.

Baca Selengkapnya
Masih Fokus di MK, Cak Imin Tegaskan PKB Belum Bahas Pilkada
Masih Fokus di MK, Cak Imin Tegaskan PKB Belum Bahas Pilkada

Cak Imin masih fokus pada gugatan sengketa Pemilihan Presiden.

Baca Selengkapnya
Soal Arah Dukungan PKN di Pilpres 2024, Ini Kata Anas Urbaningrum
Soal Arah Dukungan PKN di Pilpres 2024, Ini Kata Anas Urbaningrum

Anies mengatakan perlu kecermatan dan pertimbangan sebelum memutuskan mendukung siapa.

Baca Selengkapnya