'Mantan presiden 10 tahun diperlakukan begini, apalagi rakyat biasa'
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf meminta kepada pemerintah untuk segera mengusut siapa aktor di balik demonstrasi di kediaman Presiden RI ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, bukti berupa mobil yang tertinggal di lokasi demo bisa menjadi salah satu cara untuk mengungkap demo itu.
"Saya berharap pemerintah saat ini bisa benar-benar melakukan penegakan hukum, khususnya ketika kejadian. Kan ada fakta ada mobil yang tertinggal mobil siapa itu kan harus diusut tuntas," kata Nurhayati kepada awak media di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (7/2).
"Ini bukan masalah rumah pribadi siapa, ini rumah pribadi presiden RI yang ke enam. Jadi khususnya polisi kan seharusnya kalau unjuk rasa itu ada izin, pertama (dalam aturan) undang-undang, rumah pribadi tidak boleh didemo. Nah kalau ini sudah dilanggar kan harus ada penegakan hukum, apalagi ini rumah mantan presiden," sambungnya.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang dilaporkan karena diduga menghina Presiden? Butet dilaporkan karena diduga hina Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kejadian ini akan menghadirkan kegaduhan di kalangan masyarakat luas untuk ke depannya. Dia juga menyebutkan, dalam aturan disebutkan soal larangan demonstrasi di rumah pribadi.
"Ini kan membuat semua orang gelisah, kalau mantan presiden sepuluh tahun menjabat bisa mendapat perlakuan seperti ini, nah apalagi rakyat biasa. Padahal jelas di undang-undang kan tidak boleh ada demo di rumah pribadi," kata dia.
Nurhayati juga menyayangkan, lambannya antisipasi aparat penegak hukum sehingga demonstrasi itu terjadi di rumah mantan Presiden SBY.
"Apakah kemudian kebenaran dianggap hoax, yang hoax dianggap benar, yang fitnah-fitnah dibenarkan dibuat nangkap orang yang belum ada buktinya. Tapi yang benar-benar ada kejadian tidak diantisipasi, nah ini yang membuat kita semua penuh tanda tanya," ungkap politisi Partai Demokrat tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini untuk mengevaluasi sembilan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaSahroni juga membandingkan proses hukum di KPK dan Polda Metro Jaya yang dinilai berbeda.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan pada awal Februari ini diikuti Forum Alumni Universitas Indonesia, para keluarga korban pelanggaran HAM berat serta para mantan aktivis 98.
Baca SelengkapnyaPuluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSalim Segaf menilai, rakyat membutuhkan perubahan.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca Selengkapnya