Manuver Djarot cari dukungan demi ambisi dua periode
Merdeka.com - Djarot Saiful Hidayat semakin gencar melakukan pelbagai manuver agar kursi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, bisa dipertahankan bersama Basuki T Purnama (Ahok). Harapan dua periode menjabat menjadi pertarungan dalam Pilgub DKI.
Calon wakil gubernur DKI nomor urut 2, sudah melakukan upaya merebut kembali kemenangan. Sepekan jelang pencoblosan, kegiatannya semakin banyak. Tentu ini dilakukan untuk mencari dukungan. Mulai dari bermain bulu tangkis bersama atlet, didukung warga Sunda di Jakarta hingga bersilaturahmi sekaligus minta restu kepada istri Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid.
"Lima tahun belum cukup dengan persoalan Jakarta yang sangat kompleks, minimal dibutuhkan dua periode," tegas Djarot di Jakarta, Kamis kemarin.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
Djarot menyadari dalam menghadapi putaran II, persaingan semakin ketat. Apalagi pesaingnya, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dalam banyak survei disebut elektabilitasnya tengah di atas. Untuk itu, Djarot semakin gencar mencari dukungan.
"Serahkan aja pada warga Jakarta, sekarang udah punya pilihan, cuma dua pilihan kan sekarang," ujarnya.
Meski berambisi mempertahankan kursi pemimpin di DKI, Djarot tetap meminta warga menjaga keamanan dan kenyamanan. Sehingga pada 19 April nanti, saat pencoblosan tidak ada lagi terjadi gesekan.
"Kami mohon sama-sama tanggal 19 April datang ke TPS dan ikut jaga Jakarta agar aman, nyaman," terangnya.
Sementara itu, Sinta Nuriyah Wahid mengatakan pertemuan dengan Djarot hanya silaturahmi. Sebab diakuinya sudah lama mengenal Djarot semenjak di Blitar. Dia menegaskan bahwa pertemuannya kali ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Pilkada.
"Saya itu pernah jadi ibu anak bangsa Indonesia, siapapun yang mau menjabat atau apa datang kemari akan saya terima dan mereka kalau datang pasti minta doa restu dan saya doakan dan saya restui semuanya. Apakah perkara siapa yang jadi, itu kan urusan Tuhan," terang Sinta.
Dukungan besar juga dilakukan Forum Betawi Rembug (FBR). Juru bicara FBR Jakarta Selatan, Sofyan mengatakan bahwa mereka merindukan sosok bisa mengayomi warga Jakarta terdiri dari berbagai etnis.
"Sosok yang layak untuk menjadi gubernur adalah Haji Djarot. Haji Djarot menurut kami punya kriteria yang pas. Pengalamannya menjadi pemimpin tentu bisa membawa perubahan besar bagi Jakarta. Ditambah kepribadiannya yang kalem, tegas tidak berbicara kasar menjadikan Haji Djarot layak untuk memimpin Ibu Kota," tegas Sofyan.
Sofyan menilai, Djarot memang belum menunjukkan taringnya. Sebab hanya menjadi wakil gubernur. Namun, pengalamannya memimpin Blitar dan menjadi anggota DPRD tentu bisa menjadikannya pemimpin terbaik.
"Haji Djarot memang belum menunjukkan taringnya karena selama ini dia berada di bawah bayang-bayang Ahok. Tapi ide-ide yang kerap dilontarkan sebenarnya sangat bagus," tandas Sofyan.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok bicara keras soal dukungannya di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAdapun Heru bakal habis masa jabatan sebagai Pj Gubernur pada 17 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, Presiden Jokowi dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, sama dengan Pilpres, Jokowi akan cawe-cawe kembali.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaAhok secara terang-terangan bakal berjuang buat Ganjar-Mahfud di 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka peluang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat untuk dicalonkan pada Pilkada Sumut.
Baca Selengkapnya