Manuver Gibran Selama Pandemi Covid-19 Dinilai Efektif Kerek Elektabilitas
Merdeka.com - Manuver blusukan dan aksi sosial Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wali kota Solo yang dilakukan saat pandemi Covid-19 dinilai efektif membuat masyarakat simpati. Sehingga popularitas dan elektabilitas putra sulung Presiden Joko Widodo itu terkerek hingga menyalib rivalnya, Achmad Purnomo.
Penilaian tersebut disampaikan pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sri Hastjarjo. Menurutnya, hasil survei Solo Raya Polling yang memenangkan Gibran tersebut sebagai bagian yang wajar dalam dinamika politik di Pilkada Solo 2020.
"Kalau dari segi pengamatan saya popularitas dan elektabilitas mas Gibran tersebut naik dari hasil manuver dia selama pandemi Covid-19. Apa yang dilakukan efektif menggaet simpati masyarakat," ujar Hastjarjo, Rabu (24/6).
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Bagaimana caleg terpilih mengajukan pengunduran diri? 'Syarat atau dokumen yang diperlukan yang dipersyaratkan adalah serahkan dokumen paling lambat 5 hari setelah penetapan paslon. Berupa surat pengajuan diri sebagai anggota DPR DPD dan DPRD terpilih,' jelas dia.
-
Kenapa caleg terpilih harus mundur? Hal itu sesuai dengan UU Pilkada bahwa anggota DPR, DPD dan DPRD yang mendaftar sebagai calon kepala daerah harus mengundurkan diri dari jabatannya.
-
Apa yang ditolak Prabowo? Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa yang minta Prabowo-Gibran didiskualifikasi? Selain itu, kubu Ganjar-Mahfud juga meminta MK mendiskualifikasi pasangan Prabowo-Gibran sebagai peserta Pilpres 2024.
Selama Solo ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona sejak pertengahan Maret lalu, membuat Gibran dan relawannya menghentikan kegiatan berbau politik. Namun, dikatakannya, Gibran tak kehilangan akal untuk mencari simpati warga Solo. Momen tersebut dimanfaatkan dengan bergerak melakukan aktivitas sosial di tengah pandemi Corona.
"Caranya ya seperti yang sudah dilakukan itu. Membagikan APD dan bantuan sembako pada warga kurang mampu terdampak virus Corona. Faktor itu yang membuat dia melejit dibanding para kader senior PDIP Solo (Purnomo)," kata dia.
Langkah Gibran tersebut, menurutnya, sangat dibutuhkan warga di saat ekonomi sulit. Sebagai bakal calon wali kota pastinya dapat respon positif warga karena merasa diperhatikan.
"Sebaliknya, selama pandemi Covid-19, Purnomo justru tidak begitu aktif, sehingga mendapat persepsi negatif dari masyarakat versi survei tersebut," jelasnya.
Purnomo Mundur Kesan Negatif Responden
Manuver politik Purnomo yang menyatakan mundur sebagai bakal cawali yang pada akhirnya ditolak DPC PDIP Solo, kata dia, justru mendapatkan kesan negatif bagi responden.
"Kalau langkah itu tidak dilakukan, Purnomo prediksi saya beliau tetap unggul dari survei. Image ketidakpastian atau ketidaksediaan Purnomo untuk melanjutkan proses pencalonan terlanjur terkesan negatif bagi warga," katanya lagi.
Ditambah lagi, lanjut dia, tidak adanya aksi yang dilakukan Purnomo selama pandemi Covid-19, membuat dia semakin tidak terlihat di mata masyarakat Solo. Ia menilai aktivitas blusukan masih efektif untuk menarik simpati warga di Pilkada Solo.
Ia menambahkan, sosok Gibran yang sudah dikenal publik sebelum terjun politik juga menjadi keunggulan tersendiri. Pilkada Solo yang masih 6 bulan lagi, dinilainya masih cukup waktu bagi Purnomo untuk mengejar Gibran.
Gibran Unggul Hasil Survei
Sebelumnya, hasil survei Solo Raya Polling terkait Pilkada Solo 2020 yang dilakukan 14-22 Juni 2020 menyebut popularitas dan elektabilitas Achmad Purnomo kalah dari Gibran Rakabuming Raka.
Survei dilakukan dengan 1008 responden warga Kota Solo yang namanya terdaftar dalam DPT pemilu 2019. Penarikan sample menggunakan teknik “Cuplikan random sampling” dengan kerangka sample DPT TPS pada titik lokasi survei (TLS).
Distribusi TLS dilakukan dengan memperhatikan sebaran wilayah. Jumlah titik lokasi survei 126 TLS dengan jumlah responden untuk masing - masing TLS 8.
Menurut Ketua Solo Raya Polling, Suwardi, besaran sampel tersebut memenuhi kriteria tingkat signifikansi pada posisi 95 persen dengan kerapatan tinggi (50:50) dan margin error 3,5 persen.
"Tehnik pengumpulan data kita lakukan dengan wawancara face to face dengan instrumen data kuisioner tertutup dan alat peraga. Analisis data dengan alat bantu software SPSS," pungkas dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia tidak khawatir dengan adanya narasi sentimen negatif soal putusan MK yang coba dibangun.
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP DPRD Kota Solo mengusulkan agar Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mundur dari jabatannya karena sering cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaCharta Politika merilis elektabilitas Prabowo Subianto ternyata turun setelah menggandeng Gibran.
Baca SelengkapnyaGibran hanya merespons singkat dengan mengucapkan terimakasih
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo turun 10 persen dalam dua bulan terakhir menurut survei Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja Gibran sebagai wali kota dinilai tidak optimal karena sering mengambil cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman menyayangkan penunjukkan Gibran sebagai Cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSuharasono merasa DPRD Solo tidak punya kewenangan menyetujui mundurnya seorang wali kota
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.
Baca SelengkapnyaGibran sendiri berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024
Baca Selengkapnya