Manuver kader muda buat gulingkan Setnov dari Ketum Golkar
Merdeka.com - Pasca KPK menetapkan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menjadi tersangka kasus korupsi proyek e-KTP, kondisi internal partai berlambang beringin sempat bergejolak. Namun, bukan Setnov namanya jika tak lihai meredam gejolak di tubuh partainya.
Sejumlah pertemuan digelarnya dengan DPP, DPD dan para senior Golkar seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung hingga BJ Habibie. Tujuannya buat menyolidkan internal agar tak ada 'huru hara' meminta dirinya mundur dan digelarnya Munaslub.
Namun rupanya gejolak di internal Golkar tetap saja terjadi. Adalah Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) yang tetap kritis meminta Setnov mundur dari posisi Ketum Golkar. Mereka juga bergerilya mendatangi para senior Golkar untuk mengadukan Setnov yang kini sudah menjadi tersangka korupsi e-KTP.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang ingin mundur dari KPK? 'Da seingat saya malah Pak Agus sempat mau mengundurkan diri itu. Jadi untuk bertahan dalam komitmen untuk perkara SN tetap dijalankan. itu Pak Agus sempat mau mengundurkan diri,' kata dia.
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Minggu (23/7) lalu, GMPG sowan ke Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung. Ketua GMPG, Ahmad Doli Kurnia menyatakan, status tersangka yang disandang Setnov memberikan dampak negatif kepada citra partai. Dia menilai pengaduan kepada dewan kehormatan sangat tepat karena berwenang dalam memberikan masukan untuk menjaga citra partai. Dia melihat DPP Partai Golkar seolah-olah melindungi Setnov yang terlibat dalam kasus korupsi.
"Kita ini melihat DPP seolah ramai-ramai memberikan dukungan kepada Setya Novanto dan melihat korupsi suatu hal yang biasa-biasa saja," kata Doli di kediaman Akbar Tandjung Jalan Purnawarman No 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan surat pengaduan kepada Dewan Kehormatan melalui Akbar Tandjung dengan harapan bisa dibahas bersama seluruh anggota dewan kehormatan.
Tak cukup sampai di situ, Selasa (25/7) kemarin, GMPG menggelar aksi Gerakan Golkar Bersih di depan gerbang DPP Partai Golkar, di Slipi, Jakarta Barat. Deklarasi dilakukan di depan gerbang kantor DPP Partai Golkar karena mereka tak diperbolehkan masuk oleh anggota Brimob yang berjaga atas perintah DPP Golkar.
Aksi tersebut dilakukan GMPG sebagai bentuk protes sekaligus mendesak agar Golkar memberhentikan Setya Novanto dari posisi Ketua Umum karena menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP.
"Kami dari gerakan muda Partai Golkar hari ini sengaja ke DPP, ini rumah kami, rumah kader Partai Golkar. Hari ini kami mendeklarasikan suatu gerakan Golkar bersih, jadi kami menilai kepemimpinan yang sekarang sudah terlalu akut, menempatkan korupsi itu suatu persoalan yang biasa," kata Ahmad Doli Kurnia.
Pihaknya sangat menyayangkan seluruh kepemimpinan kolektif formal di Golkar mulai dari Dewan Kehormatan, DPP, Dewan Pembina, Dewan Pakar, DPD I-II, tetap mendukung seorang tersangka kasus korupsi menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurutnya, sikap tersebut akan menggerus citra partai dan sangat berpengaruh dalam Pilpres 2019 mendatang.
Doli menyatakan GMPG akan menggalang suara untuk memperkuat Gerakan Golkar Bersih. Pihaknya akan mencari dukungan untuk menggulingkan kepemimpinan Setya Novanto di Partai Golkar.
"Demi citra partai yang tidak merosot, kami mencari dukungan kepada seluruh kader Golkar untuk sepakat menggulung ketua umum sekarang yang sudah berstatus tersangka dalam tindak pidana korupsi," kata Doli.
Menurutnya, langkah GMPG ini telah mendapatkan dukungan dari salah seorang elite di Dewan Kehormatan Partai Golkar yang secara jelas menentang kepemimpinan Setya Novanto.
"Saya kira kami bersyukur, kemarin satu-satunya dewan yang sekarang ada di DPP Golkar yang tidak menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan Setnov, saat ini adalah Dewan Kehormatan," imbuhnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, beredar surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Golkar merespons soal kericuhan yang terjadi jelang diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG).
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaJelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.
Baca SelengkapnyaPendaftaran capim KPK resmi ditutup. Sejumlah pendaftar bukan nama baru.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaPimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.
Baca Selengkapnya