Manuver NasDem Dekati PKS dan Anies Dinilai Bargaining Paloh ke Jokowi dan Koalisi
Merdeka.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (SP) dinilai merasa kecewa karena merasa memiliki jasa besar menjadikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden untuk periode kedua, namun merasa tak mendapat kompensasi memadai.
Hal itu yang diduga menjadi penyebab berbagai manuver politik sebagai wujud kekecewaan sekaligus upaya bargaining baru terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan koalisi pemerintahan yang didominasi PDI Perjuangan (PDIP).
Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati menilai, manuver NasDem belakangan ini menunjukkan adanya perubahan di internal parpol pendukung pemerintahan. NasDem terkesan tak puas dan mengambil narasi berbeda, cenderung apatis untuk bisa mewarnai periode kedua pemerintahan Jokowi.
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
Karena bermasalah dengan internal koalisi, maka NasDem menggunakan yang di luar koalisi, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Surya Paloh tampaknya merasa punya andil besar terhadap Jokowi dan merasa tak mendapat kompensasi memadai sehingga muncul ketidakpuasan dan bermanuver seperti ini," kata Mada kepada wartawan, Senin (11/11).
Menurut dia, manuver itu sekaligus berupaya membangun upaya bargaining baru terhadap Jokowi dan koalisi.
"Jadi ini sekaligus Surya Paloh ingin menunjukkan bahwa dia punya ruang yang besar untuk bermanuver sehingga dia mengajak Anies, mengajak PKS, ingin lebih menunjukkan imej ke Jokowi dan publik, bahwa dia masih punya kekuatan," beber Mada.
Menanti Respons Jokowi dan Koalisi
Lebih lanjut, jika ditanya apakah manuver itu efektif bagi pemerintahan atau tidak, Mada menilai sangat tergantung kepada sikap Jokowi serta parpol pendukung. Bila manuver NasDem ini dianggap mengganggu jalannya pemerintahan Jokowi periode kedua, maka pasti akan muncul respons.
"Misalnya apakah Surya Paloh didekatkan ke Jokowi, semisal sebagai penasihat presiden. Atau alokasi lainnya seperti tambahan wakil menteri untuk NasDem," kata Mada.
Namun bisa juga Jokowi dan parpol pendukung melihat manuver NasDem sebagai sesuatu yang tak ada manfaatnya. Sehingga responsnya juga berbeda. "Bisa jadi justru NasDem dieksklusi dari Jokowi dan parpol pendukungnya," imbuh Mada.
Maka berbagai peristiwa politik ke depan, baginya, laik untuk ditunggu. Termasuk nanti di penutupan Kongres NasDem di mana Jokowi dan para ketua umum parpol akan hadir.
"Kita lihatlah nanti respons Jokowi," imbuh Mada.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paloh menyampaikan pantun di bagian akhir pidato politiknya.
Baca SelengkapnyaPaloh mengaku partainya memang kadang berbeda pandangan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengungkapkan isi pertemuanya dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8).
Baca SelengkapnyaBeberapa kali tampil foto Surya Paloh bersama Jokowi di HUT NasDem.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi kabar soal pertemuan dirinya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan pada Minggu (18/2)
Baca SelengkapnyaKetum Nasdem, Surya Paloh dalam pidatonya menyinggung bagaimana perjalanan partainya 10 tahun mendukung pemerintahan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi juga memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut, Surya Paloh memiliki jiwa besar
Baca SelengkapnyaJokowi mengingat momen saat dirinya bersalaman dengan Surya Paloh untuk menyepakati suatu hal. Namun, sikap Surya Paloh berbeda pada sepekan kemudian.
Baca SelengkapnyaJokowi memuji Surya Paloh. Dia menyebut, Surya Paloh memiliki jiwa besar.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Jokowi yakin NasDem yang dipimpin Surya Paloh tidak akan meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaPDIP memberikan catatan terhadap proses Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya