Manuver politik Abraham Samad, PDIP bilang 'jangan dibuat gaduh'
Merdeka.com - Mantan Ketua KPK Abraham Samad minat maju dalam kontestasi Pilpres 2019. Dalam beberapa kesempatan, Samad klaim beberapa partai mendorongnya untuk maju tahun depan.
Kamis (25/5) kemarin, Samad bertemu Presiden PKS Sohibul Iman. Rencananya, Samad juga akan bertemu sejumlah petinggi parpol lainnya.
Menanggapi hal itu, Politikus PDIP Hendrawan Supratikno melihat baik niat putra asal Makassar itu untuk ikut ke gelanggang pilpres. Dia melihat, Samad punya modal yang cukup.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Kenapa Prabowo maju di Pilpres 2024? Meski sudah masuk ke kursi pemerintahan, Prabowo belum menyerah akan tekadnya.
-
Kenapa politikus maju capres ? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Siapa yang minta Prabowo ulang seleksi capim KPK? Sebelumnya, sejumlah pihak minta Presiden Prabowo Subianto mengulang calon pimpinan dan dewan pengawas KPK. Karena menilai pansel yang sah adalah pansel yang dibentuk oleh Prabowo selaku presiden saat ini.
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Kenapa K. Padmarajan terus ikut pemilu? 'Saya hanyalah orang yang ingin mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam proses pemilu dan memberikan suara mereka. Inilah cara saya untuk membangkitkan kesadaran akan hal itu,' kata Padmarajan.
"Popularitasnya cukup baik. Pernah menjadi Ketua KPK. Masih muda dan energetik. Siapapun dengan kualifikasi seperti dia, pasti berminat masuk kontestasi," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Jumat (25/5).
Hendrawan juga menekankan, di era demokrasi siapapun boleh maju sebagai capres dan cawapres di pilpres. Dia juga menyambut baik dan menghargai niatan Samad tersebut.
"Tak ada yang melarang. Kalau yang bersangkutan berniat bertemu pimpinan-pimpinan parpol, berarti ada proposal yang sudah disiapkan. Dalam demokrasi kita harus menghargai inisiatif siapa pun untuk maju kontestasi. Jangan dibuat gaduh atau dipermasalahkan," tegas Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPR itu.
Samad berencana akan menemui sejumlah petinggi parpol baik pemerintah maupun oposisi. Setelah Sohibul Iman, Samad berencana akan bertemu dengan Ketum NasDem, Surya Paloh.
"Pasti, pasti Insya Allah. Mungkin saya akan ke NasDem kalau Pak Surya Paloh pulang dari luar negeri. Ini PKS duluan karena kebetulan saya bisa dan Pak Sohibul bisa, sama-sama ada waktu," kata Abraham Samad di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (24/5).
Menurut Samad, safari politik ini bukan semata memuluskan niatan untuk bisa berkontestasi di Pilpres 2019. Namun juga, untuk menyuarakan ide dan gagasannya demi membangun Indonesia ke depan.
"Jadi saya ingin menyampaikan gagasan dan ide disampaikan ke partai politik. Terlepas pada apakah Parpol itu sudah punya calon yang mungkin belum dimiliki oleh calon lain," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said Abdullah, meminta seluruh pihak tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaCalon kepala daerah harus menjunjung tinggi idealisme dalam berkontestasi.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak menutup kemungkinan bakal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaPuan juga tengah mempertimbangkan sosok yang akan diusung di Pilkada Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaEriko mengatakan, dalam membangun kerja sama tidak ada partai yang bisa mengedepankan egonya.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum partai PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menegaskan sudah tidak ada niat lagi untuk bersama Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDasco menyebut, KIM Plus terbentuk untuk kemajuan Indonesia ke depan
Baca SelengkapnyaPDIP tidak akan memusuhi figur-figur yang potensial maju di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya