Manuver politik Amien Rais dari masa ke masa

Merdeka.com - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais telah merestui partai yang didirikannya itu untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya, bergabungnya PAN ke dalam pemerintah 'supaya Indonesia tidak runtuh'.

Dalam jumpa pers di kediamannya di Condong Catur, Sleman, DIY, Kamis (3/9), kemarin, Amien menyatakan bergabungnya PAN bukan merupakan langkah jangka pendek.

"Namun merupakan awal mula dari koalisi nasional," kata Amien Rais.

Dia menjelaskan, koalisi nasional ini diperlukan untuk membantu Indonesia keluar dari krisis. Menurutnya itu perlu kekuatan bersama dari segenap bangsa Indonesia untuk menghentikan krisis yang terjadi.

"Kondisi Indonesia saat ini mirip dengan Uni Soviet dan Yugoslavia yang bubar, jika tidak segera diatasi Indonesia dimungkinkan mengalami nasib yang sama," terangnya.

Amien Rais boleh beralasan apa saja untuk mencari pembenaran atas langkah politik PAN. Namun yang jelas, ini bukan satu-satunya manuver politik tokoh Muhammadiyah itu.

Publik masih merekam sejumlah manuver politik Amien Rais semenjak dia tenar di panggung politik pasca-reformasi 1998. Berikut manuver politik Amien Rais dari masa ke masa:

Lewat Poros Tengah, menjadikan Gus Dur sebagai Presiden

Saat menjabat Ketua MPR, Amien Rais adalah tokoh yang menggalang Poros Tengah (koalisi partai-partai Islam menengah) dalam Sidang Umum MPR pasca-Pemilu 1999. Amien Rais bersama Poros Tengah berhasil menjadikan Gus Dur sebagai Presiden ke-4 RI, meski saat itu PKB hanya memperoleh 12 persen suara hasil pemilu.Poros Tengah yang digalang Amien ini berhasil menggagalkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden, kendati partai nasionalis itu menjadi juara dalam pemilu pertama pasca-reformasi dengan 33 persen suara.Setelah dibujuk Ketua Umum PKB, Matori Abdul Djalil, Megawati akhirnya mau menjadi wakil presiden.

Menjatuhkan Gus Dur lewat sidang istimewa MPR

Menjadi penggalang Poros Tengah yang mendudukkan Gus Dur di kursi presiden, tidak membuat Amien Rais berhenti bermanuver. Sebagai Ketua MPR, Amien jugalah yang berperan menjatuhkan Gus Dur dari kursi kepresidenan dalam Sidang Istimewa MPR pada 2001.Adalah dekrit pembekuan parlemen yang dikeluarkan Gus Dur, yang membuat Ketua MPR Amien Rais bergerak cepat untuk menggelar Sidang Istimewa. Singkat cerita, Gus Dur berhasil dijatuhkan lewat Sidang Istimewa MPR 2001. Selanjutnya, MPR mengangkat Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden ke-5 RI, dan Hamzah Haz sebagai wakilnya.

Menjadi pengkritik keras Jokowi

Amien Rais dikenal sebagai pengkritik keras Joko Widodo (Jokowi), entah sebagai wali kota Solo, gubernur DKI, calon presiden, atau sebagai presiden sekarang ini.Saat Jokowi mencalonkan diri sebagai gubernur DKI pada 2012, Amien ikut mengkritik langkah Jokowi tersebut."Solo itu masih kumuh, gelap, agak miskin. Sebenarnya ini sudah masa tenang kampanye sebetulnya tidak boleh, tapi Anda (wartawan) tanya ya saya jelaskan. Solo itu kemiskinannya tertinggi di Jawa Tengah," kata Amien Rais kepada wartawan di Monas, Jakarta, September 2012.Meski pernah mengkritik Jokowi saat Pilgub DKI 2012, Amien juga pernah melempar wacana untuk menduetkan Ketum PAN dengan Jokowi pada Pilpres 2014. Namun, setelah wacana itu gagal, Amien kembali megkritik Jokowi sebagai capres 2014.Apalagi Amien telah menjadi pendukung setia Prabowo-Hatta, yang setelah kalah kemudian mendirikan Koalisi Merah Putih (KMP). Amien juga adalah tokoh utama KMP yang terus menyerang Jokowi.Pernah dalam sebuah acara di Kampus Unismuh Makassar, Amien menilai arah pemerintahan Jokowi tidak jelas."Yang jelas pemerintah Jokowi masih minimal. Memang kondisi global tidak cukup mendukung tapi memang dari sendiri kita tidak jelas kita mau ke mana," kata Amien Rais di Kampus Unismuh Makassar, Rabu (5/8) malam

Restui PAN gabung pemerintah

Meski menjadi pengkritik Jokowi paling keras, mulai sebagai wali kota Solo sampai presiden, Amien Rais tetap merestui langkah PAN yang dipimpin besannya, Zulkifli Hasan untuk bergabung dengan pemerintah. Bersama PAN, Amien sebelumnya pendukung setia Koalisi Merah Putih (KMP).Untuk manuver kali ini, Amien menggunakan alasan 'supaya Indonesia tidak runtuh'. Apapun alasan Amien, yang jelas ini adalah manuver politik dia untuk kesekian kali dalam percaturan republik ini.Melihat rekam jejak  manuver politik Amien selama ini, bukan tidak mungkin ke depan publik akan disajikan oleh manuver-manuver lainnya dari sang tokoh Muhammadiyah. (mdk/rnd)