Manuver Ridwan Kamil amankan pencalonan di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Pemilihan Gubernur Jawa Barat semakin dekat. Pendaftaran bakal cagub cawagub ke KPUD Jawa Barat pun tinggal menghitung hari. Sebab, pendaftaran bakal dibuka di KPUD Jawa Barat 8 hingga 10 Januari mendatang.
Salah satu kandidat yang sudah lama berniat maju memperebutkan kursi orang nomor satu di tanah pasundan adalah Ridwan Kamil. Sejauh ini, Wali Kota Bandung itu didukung empat parpol buat maju yakni PKB, PPP, NasDem dan Hanura.
Jika ditotal, perolehan kursi keempat parpol tersebut mencukupi syarat pencalonan yakni minimal 20 kursi DPRD Jabar. Total kursi empat parpol tersebut yakni 24 kursi.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Bagaimana Effendi Simbolon mendukung Ridwan Kamil? Effendi turut hadir dalam acara deklarasi dukungan untuk Ridwan Kamil yang juga dihadiri oleh Presiden Jokowi. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan posisinya bersama Komunitas Batak Jakarta yang mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
Namun, hingga detik ini, koalisi parpol pengusung pria yang biasa disapa Emil itu dinilai sejumlah pihak masih rapuh. Sebabnya adalah perebutan posisi cawagub.
PPP tetap berkukuh kadernya, Uu Ruzhanul Ulum, harus menjadi pendamping Emil. Jika tidak, partai berlambang Kabah itu mengancam akan menarik diri dari koalisi pendukung Emil.
Sementara, PKB menolak jika Uu dijadikan cawagub Emil. Ancaman serupa juga dikeluarkan partai besutan Muhaimin Iskandar itu. PKB mengancam bakal keluar dari koalisi dari Emil memilih Uu menjadi cawagubnya.
Hingga kini siapa cawagub Emil belum ditentukan. Jika salah langkah, Emil bisa saja justru tak bisa mencalonkan. Sebab, dengan posisi koalisi saat ini, jumlah kursi PPP dan PKB sangat menentukan. Dari total 24 kursi, separuh lebih adalah kursi milik PPP dan PKB.
PPP memiliki 9 kursi sementara PKB 7 kursi. Jika ditotal 16 kursi. Sementara, NasDem 5 kursi dan Hanura 3 kursi. Jika PPP atau PKB menarik diri, syarat minimal 20 kursi pencalonan tak mencukupi. Artinya pencalonan Emil bakal kandas.
Di tengah pertentangan pendapat parpol koalisinya itu, Emil kemarin bermanuver dengan melakukan silaturahmi politik ke kantor DPP PDI Perjuangan. Hal ini sontak memunculkan spekulasi Emil tengah mendekati PDIP buat bergabung mendukung pencalonannya.
Apalagi hingga detik ini hanya PDIP yang belum mendeklarasikan calonnya di Pilgub Jabar. Padahal PDIP memiliki 20 kursi di DPRD Jabar.
Kedatangan Emil disambut baik oleh PDIP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan membuka ruang dialog dengan Emil soal Pilgub Jabar. Pihaknya juga mengaku berkomunikasi dengan partai koalisi yang telah mendukung Emil.
"Tentu saja menanggapi ini sebagai hal yang positif karena di dalam proses untuk mencari pemimpin sebagai tanggung jawab PDIP bagi Jawa Barat kami membuka ruang dialog itu," kata Hasto, Rabu (3/1) kemarin.
Sekitar tiga jam berada di dalam kantor DPP PDIP, Emil bertemu dengan Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira dan Ketua Bappilu Bambang DH. Usai pertemuan, Emil mengaku cuma membahas hal ringan. Emil juga mengaku belum ada keputusan apapun dalam pertemuan tersebut. Meski demikian, dia tak menampik berharap PDIP ikut bergabung dengan parpol koalisinya buat mencalonkannya di Pilgub Jabar.
"Kan ibu saya menasihati, lebih baik banyak dukungan daripada sedikit dukungan," kata Emil, kemarin.
Soal cawagub, Emil mengaku menyerahkannya kepada parpol koalisinya. Dia mengaku tak dalam posisi menentukan. Dia mengaku siap diduetkan dengan siapa pun sosok cawagub yang dipilih oleh 4 partai pendukungnya.
"Saya ini pengantin yang siap dipasangkan dengan siapa pun, saya belajar mencintai dengan mudah dan cepat," katanya.
Emil mengaku keputusan itu diambil karena pembahasan soal calon pendampingnya mengalami jalan buntu. Untuk itu, Emil mengaku menunggu keputusan soal cawagub dari 4 partai koalisi.
Soal kemungkinan PDIP bergabung dan meminta jatah posisi cawagub, Emil berdalih tak ada pembicaraan terkait hal itu. Namun demikian, Emil mengakui PDIP memiliki banyak kader yang layak menjadi cawagubnya.
"Woh saya kira sebagai partai yang sangat besar, jumlah yang sangat besar, tidak kehabisan sosok kader," katanya.
Sementara itu, Bambang DH menuturkan, silaturahmi Emil ke PDIP sebagai hal wajar. Sebab, Emil ingin maju sebagai kepala daerah Jawa Barat. PDIP membuka ruang dialog dengan Emil karena tugas partai politik mencari calon pemimpin bagi rakyat.
Menurut Bambang, dalam pertemuan itu belum ada titik temu terkait dukungan kepada Emil. Bappilu PDIP akan mengumpulkan data dan fakta mengenai calon gubernur Jabar kemudian membawanya ke rapat pleno DPP. Rapat pleno DPP akan mendiskusikan dan mengambil keputusan.
"Begini, kan keputusan diambil di pleno PDIP. Saya sebagai ketua bidang pemenangan pemilu selalu mengumpulkan data, fakta, analisa seobjektif mungkin, kemudian saya sampaikan di pleno, dan pleno lah yang mendiskusikan, memperdebatkan sampai pada keputusan," katanya.
PKB, parpol pendukung Emil pun angkat bicara atas pertemuan Emil dengan PDIP. Wasekjen PKB Daniel Johan mengaku menyambut baik komunikasi politik yang dilakukan Emil terhadap PDIP tersebut.
Pihaknya mengaku 'welcome' jika PDIP mau bergabung menjadi parpol pengusung Emil. Namun, jika PDIP menuntut jatah cawagub nanti dulu. Hal itu harus dibicarakan dengan parpol pengusung Emil.
"Kita sangat 'welcome' (jika PDIP gabung). Kita kan sahabat, tapi PDIP kan masalahnya mau wakil. Kalau soal itu kita bicarakan dulu di koalisi," katanya kepada merdeka.com, kemarin.
Menurutnya, jika akhirnya PDIP bergabung, masalah cawagub Emil harus dibicarakan di parpol pendukung. Dia menyatakan, semuanya tergantung pada hasil musyawarah.
Dia menegaskan, PKB menolak jika Emil mengambil kader PPP, Uu Ruzhanul Ulum menjadi cawagub. Begitu juga dengan PDIP, PKB bakal menolak jika Emil mengambil cawagub dari PDIP lalu kemudian meninggalkan PKB.
"Menolak dalam pengertian, kalau cuma ambil Uu terus PKB ditinggalin, sama dengan PDIP kita juga menolak jika ditinggalkan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kang Emil menuliskan mendapat wejangan dari menteri pertahanan sekaligus ketua umum Gerindra tersebut.
Baca SelengkapnyaKedatangan Ridwan Kamil dan Babah Alun ke kediaman Airlangga ini berlangsung di tengah isunya maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPolitikus senior PDI Perjuangan, Aria Bima menegaskan, partainya mengedepankan etika dalam berorganisasi.
Baca SelengkapnyaPDIP masih menunggu internal Golkar apakah RK akan diusung di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaCalon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil buka suara perihal kehadiran politikus PDIP Effendi Simbolon di pertemuan dengan Presiden ke-7 Jokowi.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijagokan partai koalisi Indonesia Maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia menilai pertimbangan itu sebagai dinamika politik.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tengah mencari wakil untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Salah satu calon wagub Jakarta yang beredar adalah dari PKS
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa yang berkeinginan untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta adalah Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima TNI ini menilai Ganjar sebagai tokoh sudah dideklarasikan sebagai Capres pasti memiliki pertimbangan matang.
Baca Selengkapnya