Manuver Ruhut Sitompul, dulu serang kini sayang Jokowi
Merdeka.com - Pernyataan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul kerap mengundang pro dan kontra. Salah satunya soal komentar Ruhut yang kerap mengkritik politikus PDIP Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya sekali dua kali Ruhut mengkritik Jokowi. Sejak Jokowi mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta, Ruhut kerap mengkritik mantan wali kota Solo itu.
Bahkan ketika Jokowi sudah terpilih dan menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, Ruhut makin sering melancarkan kritikannya. Anggota DPR itu mengaku pesimis Jokowi mampu mengatasi sejumlah penyakit kronis Ibu Kota.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang dipecat selain Jokowi? Pemecatan ini tidak hanya mencakup ketiga tokoh tersebut, tetapi juga melibatkan kader lain yang dianggap telah melanggar aturan partai.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang umumkan pemecatan Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
Saat Jokowi blusukan, Ruhut menilai itu hanyalah pencitraan. Dia mengingatkan agar warga tidak mudah terbius oleh gaya kepemimpinan Jokowi yang gemar blusukan
"Rakyat harus lebih cerdas, jangan pilih orang karena pencitraan," tegas Ruhut beberapa waktu lalu.
Kini nama Jokowi kian meroket. Berdasarkan survei sejumlah lembaga survei, Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres di Pilpres 2014. PDIP sendiri telah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres yang akan diusungnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Legislatif 2014 yang digelar sejumlah lembaga survei, PDIP menjadi pemenang Pemilu Legislatif dengan perolehan suara sekitar 19 persen. Sementara Partai Demokrat yang pada Pemilu Legislatif 2009 meraih suara sekitar 20 persen, pada Pemilu Legislatif ini perolehan suaranya anjlok menjadi sekitar 10 persen.
Sikap Ruhut pun seakan berubah kepada Jokowi. Ruhut yang dulunya kerap 'menyerang' Jokowi, kini membela Jokowi.
Berikut lima serangan dan kemudian berubah menjadi pembelaan Ruhut kepada Jokowi.
Ruhut sebut Jakarta makin amburadul di bawah Jokowi
Ruhut Sitompul pernah mengkritik pedas Jokowi soal kondisi Jakarta. Menurutnya, di bawah Jokowi, Jakarta justru semakin semrawut."Sekarang saja sudah amburadul, banjir dan macet makin gila," kata Ruhut kepada merdeka.com, Minggu (19/5).Ruhut juga mengkritik gaya Jokowi yang gemar blusukan ke kampung-kampung. Menurutnya, untuk mengatasi seabrek masalah, harusnya Jokowi bersama dengan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih memutar otak."Tidak cukup blusukan, datang temui rakyat yang susah. Kerja di belakang meja, buat strategi," kata Ruhut yang mengaku loyalis SBY itu.
Ruhut: Jokowi Tak pantas jadi gubernur
Ruhut Sitompul mengkritik gaya kerja Jokowi yang lebih suka blusukan ketimbang berada di kantor. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi hanya pencitraan belaka."Pencitraan saja, kasihan Jakarta. Kita tunggu 1 tahun nanti, kita tunggu tanda-tandanya," kata Ruhut saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (24/10).Tak hanya itu, Ruhut juga menilai Jokowi belum layak menjadi gubernur DKI Jakarta. Ruhut menilai Jokowi bisa menang di Pilgub DKI karena masyarakat terlena pencitraan Jokowi melalui media massa."Ada tidak track recordnya, jadi gubernur saja tidak pantas," kata Ruhut.
Topik pilihan: Capres Prabowo | Koalisi Pilpres 2014 | Caleg Stres
Ruhut: Jokowi belum levelnya jadi presiden
Sebelum dideklarasikan menjadi capres oleh PDIP, Jokowi selalu menjadi 'artis' dalam hasil survei sejumlah lembaga survei. Nama Jokowi selalu bertengger di urutan pertama capres dengan elektabilitas tertinggi.Namun hal itu justru ditanggapi sinis oleh Ruhut. Lagi-lagi Ruhut kembali mengkritik Jokowi."Pedagang mebel mau jadi calon presiden, belum levelnya. Memang mudah jadi presiden? Aku tidak mau bodohi rakyat, aku mau cerdaskan rakyat," kata Ruhut kepada merdeka.com, Minggu (19/5).Tak hanya itu, Ruhut bahkan menyebut Jokowi bukanlah sosok yang pantas untuk menjadi presiden."Aku tidak dukung. Aku mau pimpinan negara punya track record cerdas, bersih. Tapi jangan dia (Jokowi). Rakyat harus lebih cerdas, jangan pilih orang karena pencitraan," tegas Ruhut.
Topik pilihan: Capres Prabowo | Koalisi Pilpres 2014 | Caleg Stres
Ruhut: Jokowi ini gadis cantik yang lagi dideketin
Pasca-Pemilu Legislatif, sikap Ruhut Sitompul terhadap Jokowi cenderung berubah. Ruhut yang dulunya kerap 'menyerang' Jokowi kini justru membela.Seperti soal pertemuan Jokowi dengan para dubes negara asing di rumah pengusaha Jacob Soetoyo. Banyak yang mencibir karena dikhawatirkan Jokowi akan mudah diintervensi asing bila menjadi presiden. Tapi bagi Ruhut, justru langkah Jokowi itu tepat."Kita jangan bilang gitu, Jokowi ini gadis cantik yang lagi dideketin. Jangan salahin Jokowinya, emang banyak yang dekati," ujar Ruhut saat dihubungi, Rabu (16/4).
Topik pilihan: Capres Prabowo | Koalisi Pilpres 2014 | Caleg Stres
Ruhut bela Jokowi soal Ujian Nasional
Ruhut Sitompul juga membela Jokowi soal kasus soal ujian nasional yang ada nama Jokowi. Ruhut menilai, hal itu salah si pembuat soal yang mungkin kagum dengan Jokowi."Sama kayak soal ujian, mungkin itu yang demen si pembuat soal," kata Ruhut saat dihubungi, Rabu (16/4).Ketika ditanya dengan perubahan sikapnya tiba-tiba mendukung Jokowi, Ruhut menjawab santai. Dia menegaskan, jika salah maka ia akan kritik Jokowi, jika benar ia juga akan membela."Yang enggak bagus saya bilang enggak bagus, yang perlu dia dibela kita bela bos," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rocky Gerung curiga soal penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka kasus suap dan perintangan Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca SelengkapnyaButet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaPadahal, Jokowi juga diundang agar hadir di kampanye akbar RK-Suswono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKehadiran Effendi pada pertemuan ini berbeda dari sikap PDIP yang telah mendukung pasangan Pramono-Rano Karno di Pilgub 2024
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tiba di rumah Jokowi pukul 14.30 WIB dan langsung ngobrol berdua.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca Selengkapnya"Setiap Mas Ganjar datang lalu ada yang ngintili. Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang ngintili."
Baca Selengkapnya