Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Marak TKA ilegal bisa berujung hak angket? Ini kata DPR

Marak TKA ilegal bisa berujung hak angket? Ini kata DPR Pekerja China ilegal di PLTU Kukar. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menyerahkan usulan hak angket untuk menindaklanjuti maraknya Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal kepada seluruh anggota dewan. Agus mengatakan, penggunaan hak angket harus diusulkan lebih dari 20 anggota dan lebih dari satu fraksi.

"Jadi kita melihat hak angket adalah hak anggota dewan sehingga kalau memang ada usulan biarlah ini diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada," kata Agus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/12).

"Itu diusulkan lebih dari 20 orang anggota DPR dan lebih dari satu fraksi, nanti disampaikan kepada pimpinan dan di dalam pimpinan diproses sesuai dengan perundang-undangan UU MD3, kemudian disampaikan dalam paripurna," sambungnya.

Orang lain juga bertanya?

Usulan hak angket itu akan dibawa ke rapat paripurna untuk disepakati. Agus menuturkan, jika mendapat persetujuan, DPR akan membentuk panitia kerja hak angket.

"Setelah disampaikan paripurna, kemudian ditanyakan dalam paripurna kalau memang menyetujui maka diproses sesuai perundang-undangan yang ada. Barang kali ada yang nambahi, kali ada yang memasukan dalam satu AKD. Nanti ada panitianya dan sebagainya," terangnya.

Sebelumnya, serbuan buruh asing ilegal asal negeri tirai bambu dinilai telah meresahkan masyarakat. Pemerintah pun diminta memberikan data rinci jumlah tenaga kerja asing China yang datang dan menetap di Indonesia.

Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf meminta DPR menggunakan hak angketnya agar pemerintah segera melakukan penelusuran terkait keberadaan buruh asing China di Tanah Air.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah segera memberikan konfirmasi soal jumlah pasti buruh ilegal asal China yang datang ke Indonesia. Sebab, menurutnya, rumor 10 juta buruh ilegal China itu telah meresahkan masyarakat.

"Wajar saja jika presiden menolak angka 10 juta yang katanya disebut-sebut di medsos. Karena jumlah TKA ilegal itu memang kelihatannya tidak mencapai angka itu. Data itu yang saya kira perlu dipastikan dan disampaikan ke masyarakat," kata Saleh melalui pesan tertulisnya, Selasa (27/12).

Presiden Joko Widodo meminta aparat menindak tegas penyebar isu 10 juta tenaga kerja asing ilegal. Saleh menilai penyebar isu memiliki tujuan baik agar pemerintah lebih waspada.

"Saya berbaik sangka bahwa penyebar isu 10 juta TKA ilegal tidak memiliki niat buruk. Bisa saja, isu itu disampaikan agar pemerintah lebih waspada dan berhati-hati," tegasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong

Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya

WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.

Baca Selengkapnya
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang

Ada 775 warga negara asing (WNA) yang telah berstatus Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kabupaten Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya
Ternyata Aturan Ini yang Bikin Banyak Buruh Kena PHK
Ternyata Aturan Ini yang Bikin Banyak Buruh Kena PHK

Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi PHK.

Baca Selengkapnya
Jakarta Sumbang PHK Terbesar, DPRD DKI Minta Disnaker Perketat Pengawasan Perusahaan
Jakarta Sumbang PHK Terbesar, DPRD DKI Minta Disnaker Perketat Pengawasan Perusahaan

Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus tertinggi PHK.

Baca Selengkapnya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya

berdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
Pekerja di Jakarta Paling Tinggi Kena PHK Selama Juni 2024, Heru Budi Janji Beli Pelatihan Kerja Warga DKI
Pekerja di Jakarta Paling Tinggi Kena PHK Selama Juni 2024, Heru Budi Janji Beli Pelatihan Kerja Warga DKI

7.649 Pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (KPK) di DKI Jakarta selama Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Jumlah Honorer Membengkak, Bakal Ada PHK Massal?
Jumlah Honorer Membengkak, Bakal Ada PHK Massal?

Jumlah honorer mencapai 2,3 juta orang, yang awalnya hanya diperkirakan 400.000 orang.

Baca Selengkapnya
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri

Kasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.

Baca Selengkapnya
Angka PHK di Indonesia Meningkat, Wamenaker Ungkap Penyebabnya
Angka PHK di Indonesia Meningkat, Wamenaker Ungkap Penyebabnya

Jumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Gebrakan Menteri PPMI Lindungi Pekerja Migran: Tindak Tegas Penyalur Tenaga Kerja Nakal!
Gebrakan Menteri PPMI Lindungi Pekerja Migran: Tindak Tegas Penyalur Tenaga Kerja Nakal!

Menteri PPMI Abdul Kadir Karding menyatakan tidak ragu memangkas para penyalur tenaga kerja migran nakal.

Baca Selengkapnya
Cuan Duit Haram Bisnis Dagang Orang
Cuan Duit Haram Bisnis Dagang Orang

Banyak dedengkot disindikat perdagangan orang tidak tersentuh. Jika ada penindakan hanya pekerja lapangan yang kena

Baca Selengkapnya