Mardani sebut cawapres Prabowo mengerucut: Aher, Salim Segaf, AHY dan Zulhas
Merdeka.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera semakin optimis Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bakal meminang kader PKS sebagai calon wakil presiden. Sebab, dua dari sembilan nama PKS, masuk dalam daftar cawapres yang sudah mengerucut.
Dia mengklaim, Cawapres Prabowo sudah mengerucut menjadi empat nama dari partai politik. Mereka adalah politisi PKS Ahmad Heryawan dan Salim Segaf Al-Jufri, Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat serta Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Dengan sudah mengerucut ke dua nama tentu kami gembira. Walaupun kalau dari Majelis Syuro tetap menetapkan 9 nama itu," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Jumat (13/7).
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang ingin memasangkan Prabowo-Gibran? Wacana memasangkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming masih terus mencuat.
Mardani menilai hal tersebut sebagai keseriusan Gerindra meminang calon wakil presiden dari PKS. Selain itu, komunikasi keduanya pun makin intens.
"Betul dan malam nanti akan ketemu tim sekber Gerindra-PKS, kemudian pekan depan akan ada pertemuan pimpinan," kata Mardani.
Kendati demikian, Gerindra dan PKS tetap membuka pintu bagi partai lain yang ingin bergabung. Mardani yakin partai lain bakal ada yang bergabung untuk menjadi oposisi. Dia mengklaim melihat besarnya animo harapan ganti presiden di 2019 salah satu alasannya.
"Walaupun tetap ini semua diikthiarkan partai lain yang mau bergabung the door is always open," katanya.
PKS berharap koalisi oposisi ini segera melakukan deklarasi pasangan calon yang maju. Sebab, sebagai oposisi jika terlambat menjual capres-cawapres ke publik, dikhawatirkan tidak mampu mengejar ketertinggalan dari calon petahana yang sudah sejak lama 'berkampanye'. Mardani berkaca pada Pilkada Jawa Barat lalu, yang pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu hampir menang karena telat mulai.
"Kami terserah kami enggak baper. Mau orang bilang apa, pokoknya PKS ingin maju ingin menang. Maka dari itu segera deklarasi," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai peluang Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sangat besar.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP, Sandiaga Uno ingin mengajak Demokrat dan PKS bergabung.
Baca SelengkapnyaParpol ingin memastikan kadernya dipilih menjadi cawapres. Mereka mencari peluang yang lebih besar saat memutuskan berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca SelengkapnyaTidak hanya Ridwan Kamil, Prabowo juga bertemu dengan sejumlah tokoh.
Baca SelengkapnyaMeski pernah mendampingi Prabowo di Pilpres 2019, kini Sandiaga berpeluang menjadi pesaing di 2024.
Baca SelengkapnyaSaid menjamin tidak ada masalah antara PDIP dan PPP.
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani mengatakan, usulan tersebut tentunya telah dicatat oleh Prabowo.
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaKomunikasi dengan partai tersebut terus dilakukan dan mendekati titik temu.
Baca SelengkapnyaTidak tertutup kemungkinan proses penunjukan pendamping Ganjar Pranowo akan sama seperti penunjukan pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaKoalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca Selengkapnya