Maroef protes MKD soal rekaman di bagian pernikahan anak Jokowi
Merdeka.com - Persidangan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin di Mahkamah Kehormatan Dewan (DPR) terus berlangsung. MKD memutuskan demi mensinkronkan bukti persidangan kembali memutar rekaman pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto, Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha Riza Chalid. Usai rekaman selesai diputar, ternyata ada bagian yang tidak sama antara rekaman dengan transkip.
Bagian tersebut yaitu tentang percakapan pernikahan anak Jokowi yang diselenggarakan di Solo. Maroef merasa ada sebuah bagian yang bukan merupakan dia bicara, tetapi dalam transkip ditulis dengan inisial namanya (MS).
"Ini bukan suara saya. Mirip suara SN (Setya Novanto)," kata Maroef.
-
Siapa yang diduga melakukan manipulasi audio? Dari pemindaian tersebut, didapati probabilitas sebesar 98%, yang berarti konten tersebut merupakan suara AI yang kemungkinan besar diproduksi menggunakan fitur voice cloning yang dimiliki oleh elevenlabs. Perlu diketahui bahwa elevenlabs merupakan salah satu platform digital yang menyediakan fitur-fitur audio AI, salah satunya voice cloning ke berbagai bahasa internasional bahkan dapat menirukan suara seseorang.
-
Dimana terjadi kesalahan siaran audio? Dalam audio tersebut, terdengar seorang dokter memberi nasihat medis tentang keadaan darurat medis kepada salah satu kru yang mengalami penyakit dekompresi.
-
Apa itu kloning suara? Situs web yang didukung oleh kecerdasan buatan kini memungkinkan siapa saja mengkloning suara orang yang dicintai. Bahkan, perusahaan kloning suara dapat memberikan reward berupa uang kepada orang yang mau 'mendonorkan' suaranya.
-
Siapa yang bisa meniru suara manusia? Seperti manusia, burung murai, yang termasuk dalam keluarga burung gagak, memiliki kemampuan untuk membuat dan menggunakan alat untuk memberi makan anak-anaknya, serta mampu meniru suara manusia.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi keaslian audio dalam konten tersebut? Melansir dari Turnbackhoax, melakukan penelusuran untuk mendapatkan fakta dari suara yang dicatut dalam konten tersebut menggunakan salah satu alat pemindai suara AI, elevenlabs.ioPertama-tama, mengunduh video yang dicantumkan dalam unggahan tersebut menggunakan platform pengunduh video facebook (savefrom facebook), lalu memangkas durasinya pada 20 detik pertama. Setelah itu, diubah menjadi format mp3 menggunakan platform convert mp3. Setelah video sudah diubah formatnya menjadi mp3, kemudian diunggah ke laman pendeteksi audio yang dibuat oleh AI milik elevenlabs.io.
-
Siapa yang mendengar suara ketukan itu? Yang Liwei, yang menjadi astronot (taikonaut) pertama China pada 16 Oktober 2003.
Akibat adanya kesalahan penulisan nama itu, pimpinan sidang meminta rekaman kembali diputar di bagian 'Solo'.
Sesungguhnya kesalahan tersebut tidak terlalu besar. Sebab, hanya terjadi di bagian percakapan perihal pernikahan anak Jokowi di Solo. Namun, akibat adanya koreksi tersebut, terjadi perdebatan cukup sengit antara Anggota MKD.
Anggota MKD dari Fraksi Golkar Adies Kadier bertanya ke Maroef apakah rekaman yang diputar sama dengan yang diputar pada persidangan Menteri ESDM Sudirman Said, Rabu (2/12).
"Saksi (Maroef) apakah bukti sama dengan rekaman yang di Sudirman Said?
"Saya tidak tahu Pak," jawab Maroef.
Anggota MKD Akbar Faizal secara spontan langsung menimpali dengan meminta kepada Maroef untuk menyerahkan bukti rekaman dari Handphone-nya yang disebut saat ini sudah diserahkan ke Kejaksaan Agung.
"Saya meminta bukti otentik diserahkan. Saya meminta jaminan kapan bapak bisa serahkan?" tanya Akbar.
Mendengar permintaan Akbar itu, Wakil Ketua MKD Junimart Girsang yang memimpin persidangan gerah. Sebab, permintaan sesuatu hal kepada saksi haruslah melalui pimpinan.
"Saya yang akan nanya ke saksi. Kalau ingin menanyakan bukti harus melalui pimpinan," kata Junimart.
"Kalau masalah seperti ini kita harus selesaikan secara internal jangan di hadapan saksi," tambah Junimart.
Sementara itu, hal berbeda diutarakan oeh Anggota MKD dari Fraksi Gerindra Supratman yang justru malah meminta bukti asli tak perlu diserahkan. Sebab, rekaman yang diputar sekarang dan kemarin menjadi bahan pertimbangan bagi MKD untuk menilainya.
"Saya rasa tidak perlu meminta bukt otentik. Akhirnya penilaian itu ada di kita. Sangat tidak relevan apa yang disampaikan pleh Akbar itu itu bahwa persidangan meminta bukti otentik," katanya.
Mendengar hal itu, tak membuat Akbar Faizal berhenti dan dia tetap bersikukuh meminta Maroef menyerahkan rekaman yang asli.
"Kapan anda bisa menjamin membawa bukti otentik," ucapnya.
"Saya bisa saja bawa, tapi saya belum dapat pastikan kapan, saya kan harus lihat jam (jadwal) saya," jawab Maroef.
Sementara itu, Anggota MKD dari Fraksi Hanura Sjarifuddin Sudding mencoba menengahi dan menyatakan walaupun ada koreksi kecil, lalu dia bertanya apakah dari awal sampai akhir benar bahwa rekaman memang merupakan peristiwa di Hotel SCBD tempat pembicaraan pencatutan nama Presiden Joko Widodo.
"Apakah dari awal sampai akhir apakah peristiwa ini yang anda alami?" tanya Sudding ke Maroef.
"Iya," jawab Maroef.
"Ok. Clear ya," kata Junimart menyudahi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Anak kandung DN. AIDIT terang-terangan ngajak perang saudara ... Dia lagi mrovokasi Jokowi, AGAR bertindak Represif kepada UMAT Islam"
Baca SelengkapnyaKetua MKMK Jimly Asshiddiqie pun bertanya lebih lanjut tentang Bara JP saat masing-masing Pelapor memperkenalkan diri.
Baca SelengkapnyaDua putusan MK tersebut memiliki efek langsung buat kedua putra Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBeredar video Ketua Umum PDIP Megawati dikabarkan menangis dan marah besar terhadap Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, putusan MK tersebut sudah jelas salah lantaran melanggar etik.
Baca SelengkapnyaDesakan pemakzulan Jokowi datang dari sekelompok masyarakat sipil yang dipimpin aktivis 98 Faizal Assegaf.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud Md menanggapi pernyataan Jokowi jika presiden diperbolehkan kampanye dan memihak
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mendekati Mahkamah Agung untuk meloloskan Kaesang untuk bisa mengikuti Pilkada, menurutnya sudah keterlaluan
Baca SelengkapnyaMahfud secara terbuka kini berani mengkritik Jokowi tidak lagi hanya sistem.
Baca SelengkapnyaJokowi menganggap itu sebuah kritikan yang harus didengar
Baca SelengkapnyaJokowi menilai pernyataan Megawati ditujukan untuk internal PDIP.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya,
Baca Selengkapnya