Ma'ruf Amien Cuma Memperkuat Jokowi, Tapi Tak Menambah Elektabilitas
Merdeka.com - Cawapres Ma'ruf Amin masih sulit memberikan tambahan elektabilitas kepada Jokowi dari kaum milenial. Sebabnya, publik masih melihat paslon dari aspek performa, terutama golongan milenial.
"Dari pemilih milenial itu kan sebagian besar kan melihat dari aspek 'performance', meski tidak semuanya dari mereka melihat dari aspek performa tetapi hampir semua melihat dari aspek 'performance'," kata pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Kantin Kendal, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (20/12).
"Untung saja Pak Jokowi banyak disukai kaum milenial, kalau tidak bisa menurun cukup drastis," sambungnya.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kenapa milenial mendukung Prabowo Gibran? Menurutnya, kepemimpinan seperti itu mengarah kepada pasangan Prabowo-Gibran. 'Kita butuh sosok yang mengerti tentang geopolitik, ketahanan, dan kedaulatan. Semua itu ada di sosok Pak Prabowo,' ucap dia.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? 'Rencana sekitar jam 09.00 WIB. Info yang saya dapat dengan keluarganya,' ujarnya.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
Dia menambahkan, Ma'ruf Amin juga tak bisa menaikkan kontribusi elektabilitas kepada Jokowi secara signifikan. Dalam arti, pemilih Jokowi pada basis massa Islam yakni Nahdlatul Ulama (NU) sudah kuat. Sehingga figur Ma'ruf tidak menambah suara dan sekadar hanya memperkuat.
"Jadi kalau berpasangan dengan Ma'ruf hanya meminimalisir isu-isu Islam yang diarahkan kepada Jokowi seperti kriminalisasi ulama, tidak pro Islam itu makin meredam meski saat ini masih ada. Fungsinya untuk menepis isu-isu SARA, kedua adalah menguatkan lah, mayoritas umat Islam pilih Jokowi," tuturnya.
Meski demikian, ditariknya Ma'ruf Amin sebagai cawapres berhasil menjaga suara NU yang juga berada di PPP dan PKB.
"Jika saja Pak Jokowi tidak mengakomodir dari NU Ma'ruf Amin itu beresiko sangat besar karena apa? PKB PPP bisa keluar dari koalisi sehingga koalisi Jokowi tidak ada simbol partai Islam, sementara situasi dan kondisi jelas sekali gerakan politik identitas itu menguat," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaSMRC menyebut kesukaan publik terhadap bakal calon wakil presiden Mahfud Md lebih tinggi ketimbang Gibran dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca Selengkapnyadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pengaruh Joko Widodo (Jokowi) tidak sebesar ketika masih menjadi Presiden.
Baca SelengkapnyaBelum tentu adanya korelasi kepuasan Jokowi dengan elektabilitas Gibran.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ganjar-RK 35,4 persen dan Prabowo-ET 31,7 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaDebat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.
Baca SelengkapnyaElektabilitas dari berbagai lembaga survei dapat dijadikan sebagai cerminan.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP kerap mengeluarkan strategi offensif terhadap putusan MK.
Baca Selengkapnya