Ma'ruf Amin Curiga Ada Konsolidasi di Banten Berujung Video Hoaks Server KPU
Merdeka.com - Sebuah video ramai diperbincangkan karena menyebut server milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) disetting menangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, ternyata direkam di Banten. Tepatnya di rumah mantan Bupati Serang, Taufik Nuriman, kawasan Ciracas, Serang, Banten.
Menanggapi itu, cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta pihak berwajib segera menelusuri asal-usul video tersebut. Ada kecurigaan di balik lokasi pengambilan gambar video di Banten yang juga tanah kelahiran Ma'ruf.
"Kenapa di Banten?, kenapa itu kan kita baru tahu bahwa ada pertemuan di Banten dan memunculkan itu ya diusut saja terus," ujar Ma'ruf di Ponpes Atthohiriyah, Serang, Banten, Sabtu (6/4).
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran video tersebut? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Siapa yang terlibat dalam foto yang diragukan? Sebuah foto memperlihatkan kebersamaan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang diklaim sedang berada di klub malam.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Siapa yang diklaim terlibat dalam gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
Ma'ruf mendukung langkah cepat KPU melaporkan video tersebut ke Bareskrim Polri. Supaya dalang atau otak di balik penyebaran hoaks itu segera terungkap. Dia menduga ada pihak yang sengaja menimbulkan kegaduhan dan mendelegitimasi Pemilu.
"Itu tidak main-main itu bisa memancing suasana tidak bagus karena itu harus diproses secara tepat," ucap Ketum MUI itu.
Diberitakan, sebuah video menyebut server milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah diatur untuk memenangkan pasangan Capres-Cawapres 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. KPU sudah melaporkan video yang diunggah tiga akun media sosial ke Bareskrim Polri.
Belakangan diketahui video itu diambil di rumah mantan Bupati Serang, Taufik Nuriman di kawasan Ciracas, Serang, Banten. Taufik membenarkan rapat dilakukan di rumahnya dengan peserta tim pemenangan inti Capres Prabowo Subianto dan berlangsung satu jam. Namun dia tak ada sangkut pautnya dalam pertemuan itu.
Di video itu, terekam seorang pria menggunakan mikrofon dan menyatakan bahwa KPU sengaja memenangkan paslon Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Tim dari Jakarta kan ada timses Prabowo. Dia koordinator wilayah Banten ada kegiatan rapat tentang kondisi di lapangan saya punya ruangan ya silakan. Saya mah gak ngundang," kata Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (5/4).
Namun, kata Taufik, dia hanya sebagai fasilitator tempat rapat dan mengaku tidak mengenal peserta rapat yang lainnya.
"Lupa namanya, saya kenal di situ saja. Kan saya mah mendengarkan saja enggak tahu persiskan apakah fitnah apa benar kenyataan," katanya.
Dia juga kaget pertemuan di rumahnya itu kemudian viral di media sosial, padahal tak ada media diundang.
Komisi Pemilihan Umum bereaksi. Ketua KPU Arief Budiman menyambangi Kantor Bareskrim Siber Polri, Jakarta Selatan. Bersama tujuh komisioner lainnya, mereka melaporkan tiga akun sosial media yang berisikan video yang akhirnya viral terkait isu server KPU diatur untuk memenangkan capres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Arief mengaku menyerahkan salah satu alat bukti berupa rekaman video yang viral itu. Meski begitu, dia enggan membeberkan platform media sosial apa saja dari ketiganya.
"Yang kami laporkan ada akun-akun yang digunakan untuk menyebar video tersebut dan video itu sendiri kami sampaikan di dalamnya ada beberapa orang yang saya tidak tahu siapa dia, tetapi menyampaikan informasi yang tidak benar terkait dengan KPU," jelas Arief.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
CEK FAKTA: Hoaks Mahfud MD dan DPR Bongkar Kebusukan Hakim MK di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMahfud menilai bisa saja hal itu menjadi salah satu operasi dari pihak lain seakan-akan pasangan nomor urut 3 melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaBawaslu mengaku akan memastikan terlebih dahulu kebenarannya, dengan melakukan proses pemanggilan terhadap yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Bawaslu masih melakukan penelusuran dan pengkajian terhadap video tersebut.
Baca SelengkapnyaKlaim Cak Imin jadi tersangka kasus korupsi Kemnaker adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud sudah menyerahkan beberapa bukti-bukti kecurangan
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) diduga melakukan tindakan mencoblos sisa surat suara.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaMahfud beserta jajaran di Kemenkopolhukam berharap kontestasi Pemilu 2024 dapat berjalan dengan jujur, adil, damai.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaViral sebuah rekaman percakapan bocor ke publik di media sosial. Dalam rekaman itu, berisi dugaan rencana kecurangan Pilpres 2024
Baca Selengkapnya