Ma'ruf Amin: Nawacita Kedua Jokowi, Pembangunan akan Lebih Besar
Merdeka.com - Sejumlah relawan maupun simpatisan pasangan Calon presiden petahana dan Calon wakil presiden nomor urut 1, Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin, menggelar Festival seniman jalanan yang bertemakan Indonesia Bernyanyi pada Sabtu (10/11). Dalam acara ini turut dihadirkan para seniman jalanan (pengamen) yang menyanyikan lagu-lagu ciptaan mereka sendiri dengan esensi Jokowi-Ma’ruf.
Dalam sambutannya, Ma'ruf menyebut nawacita pertama sudah dipenuhi Jokowi, maka yang kedua akan lebih besar.
"Hari ini kita banyak mendengar deklarasi-deklarasi dimana-mana, tidak ada hari tanpa deklarasi. Ini menunjukan bahwa masyarakat mulai memahami nawacita pertama sudah dilakukan Jokowi, maka yang kedua nawacita akan kita lakukan pembangunan lebih besar," ujar Ma’ruf di rumah aspirasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Siapa yang bisa dikritik pakai sindiran? Berikut ini kumpulan kata kata singgung pacar yang bisa membuatnya lebih peka:
Ia menyentil pihak kerap mengkritik pembangunan yang dilakukan Pemerintahan Presiden Jokowi sebagai rakyat telinganya budek dan mata picek.
"Telinganya budek, matanya tak bisa melihat. Karena itu harus dibukakan matanya, harus telinganya dibolongi supaya mendengar, melihat, dan saya kira para seniman jalanan mulai hari ini akan membuka telinga-telinga yang budek itu," ujarnya di Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta, Sabtu (10/11).
Ma’ruf menyampaikan bahwa Jokowi sudah lakukan tugasnya sebagai pemimpin di periode sebelumnya, dan Ma’ruf berjanji akan mendampingi Jokowi untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.
"Jokowi telah meletakan dasar-dasar pembangunan, pelabuhan-pelabuhan, bandar-bandar udara supaya orang mudah terhubung, pengiriman barang mudah, membangun ekonomi rakyat, begitu juga pelayanan kesehatan dan pendididkan," ungkap dia.
"Memperbesar apa yang sudah dilakukan, dan yang belum dilakukan kita akan lakukan juga dengan mendengar suara rakyat. Ini harus terus kita dengarkan pada masyarakat ini bukan omong kosong, bukan khayalan,"lanjutnya.
Dia berharap para pendukung Jokowi-Ma’ruf tidak merasa pesimis, untuk memenangkan Pilpres 2019 mendatang.
"Tetap optimis jangan pesimis, nanti indonesia bubar itu kalau pesimis. Indonesia sudah meratap maju dengan pembangunan, rakyat ingin lebih smepurna itu janji kami," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD bicara kasar hingga menyebut bodoh respons pernyataan kubu TKN Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPemerintah membangun IKN agar terjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Banyumas, Banjarnegara, dan Tegal untuk bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung alasan pemerintah fokus membangun infrastruktur
Baca SelengkapnyaAnies bercerita, di masa lampau para pendiri negara disegani karena memegang integritas.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal penting yang harus dilakukan oleh Jokowi yakni mempertanggungjawabkan kebijakan.
Baca SelengkapnyaJokowi tidak mempermasalahkan kritikan tersebut, dan menegaskan soal kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi tetap berani mengambil keputusan memotong subsidi BBM
Baca SelengkapnyaMahfud secara terbuka kini berani mengkritik Jokowi tidak lagi hanya sistem.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaPemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.
Baca SelengkapnyaMahkamah Rakyat Luar Biasa menggelar sidang menggugat Pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya