Ma'ruf Amin pernah dicurhatin Jokowi soal isu tanah dikuasai konglomerat
Merdeka.com - Bakal calon Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin hadiri pembekalan para calon anggota legislatif Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Mercure Ancol, Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu, Ma’ruf menyampaikan sambutan.
Diantara poin sambutan itu, Ma’ruf Amin sempat menyinggung persoalan tanah di Indonesia yang disebut justru dikuasai oleh konglomerat. Ma’ruf Amin sekaligus Rais Am Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) itu menampik kabar tersebut.
"Pak Jokowi pernah bilang sama saya. Saya tidak pernah kasih 1 hektar pun kepada konglomerat. Jadi yang ngasih itu bukan Pak Jokowi, orang yang sebelumnya itu. Saya tidak tahu orang sebelumnya pokoknya sebelum," ujar Ma’ruf seraya disambut riuh tepuk tangan para hadirin, Minggu (2/8).
-
Apa yang ditekankan Jokowi soal UU Perampasan Aset? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
-
Siapa yang akan mengelola kekayaan Indonesia? 'Saya Prabowo-Gibran dengan Koalisi Indonesia Maju kami bertekad untuk menjaga kekayaan Indonesia dan tidak hanya menjaga kami ingin mengelola, kami ingin mengurus, kami ingin mengatur kekayaan itu supaya nilai tambahnya bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,' ujar dia.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera selesaikan RUU Perampasan Aset? Jokowi menyebut, pemerintah telah mengajukan RUU perampasan aset kepada DPR. Kini tinggal DPR untuk menindaklanjuti RUU tersebut.
-
Apa harga tanah termahal di Indonesia? Tanah kosong di kawasan ini sudah terbilang sangat jarang karena sebagian besar sudah digunakan untuk membangun gedung mewah yang digunakan oleh perusahaan terkenal baik lokal maupun perusahaan global.
-
Siapa yang menerapkan pajak tanah? Kerajaan Mataram menjadi salah satu kerajaan yang menerapkan pajak tanah dan tenaga kerja.
-
Siapa yang menjual sebagian lahan rumah? Sebagai hasilnya, keduanya sepakat untuk memecah lahan yang mereka miliki dan menjual lebih dari sebagian lahan tersebut kepada keluarga yang sekarang menjadi tetangga.
"Jadi makanya ketika ada orang yang mengatakan banyak tanah tanah dikuasai sekelompok masyarakat itu tidak benar," tandasnya.
Dia melanjutkan, berdasarkan cerita Jokowi saat itu pembagian lahan atau tanah saat ini hanya sisa dari apa yang telah dilakukan pada pemerintahan sebelumnya.
"Kalau beliau (Jokowi) mengatakan saya justru sisa yang tersisa sebanyak 12.7 juta hektar ini akan saya bagikan kepada koperasi-koperasi," imbuhnya.
Ma’ruf menyampaikan, saat ini Jokowi ingin melakukan kerja ‘tandem’ yakni dengan mengkolaborasikan pengusaha kuat dengan pemilik tanah untuk membangun satu usaha. Hal itu, kata Ma’ruf, dianggap sebagai bentuk arus ekonomi baru.
Langkah itu, kata Ma’ruf, sedianya tidak dibenturkan dengan isu penguasaan pihak asing.
Isu penguasaan lahan oleh pihak asing sempat memanas di awal tahun. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais mengatakan 74 persen tanah negara di Indonesia dikuasai oleh segelintir orang. Dia menyebutkan hal tersebut merupakan data dari laporan Bank Dunia pada tahun 2015.
Ucapan Hanafi langsung dibantah Bank Dunia yang menyebut tidak pernah mengeluarkan data yang dimaksud.
Country Director World Bank for Indonesia, Rodrigo A Chaves menegaskan pihaknya tidak pernah menerbitkan laporan seperti semacam itu. "World Bank tidak pernah menerbitkan laporan seperti itu. Sangat jelas saya katakan bahwa itu tidak benar," tegasnya di Energy Building, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kebijakan Jokowi sangat bagus untuk menormalisasikan kepemilikan tanah. "Tapi ingat kalau 74 persen tanah itu juga sebagian besar masih dikelola oleh pemerintah," tuturnya.
"Saya tidak mengerti mengapa orang membuat isu politik seperti itu," tambah Rodrigo.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Muhaimin, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur, merupakan salah satu cara untuk pemerataan pembangunan.
Baca SelengkapnyaPrabowo memiliki ratusan ribu hektar lahan yang berada di Aceh dan Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sowan menemui Wapres Ma'ruf Amin di kediaman resminya, Sabtu sore.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menilai salah satu yang menjadi hambatan adalah penegakan hukum yang bocor.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla memberikan penjelasanny terkait lahan milik Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAnies diketahui sempat menyindir kepemilikan tanah Prabowo Subianto dalam debat capres pada Minggu (7/1) lalu.
Baca SelengkapnyaMendengar jawaban Gibran, Mahfud menyentil kinerja Jokowi terkait redistribusi tanah.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menyinggung lahan milik menteri di pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKepemilikan lahan ratusan hektar yang diduga dikuasai Prabowo Subianto bukanlah isu pertama kali mencuat ke publik.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/BPN AHY bertemu Wapres Ma'ruf Amin di Istana Wapres
Baca SelengkapnyaKetua Ombudsman Mokhamad Najih menyampaikan sudah seharusnya penguasaan yang sangat luas tidak boleh diberikan dalam bentuk Surat Hak Milik, termasuk juga HGU.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyindir kekayaan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto di debat capres pada Minggu malam kemarin.
Baca Selengkapnya