Maruf Amin Singgung Perolehan Suara di Jabar: Tidak Kalah, Cuma Belum Menang
Merdeka.com - Wakil Presiden terpilih, Ma'ruf Amin, mengaku puas dengan perolehan suara di Jawa Barat pada Pilpres 2019 lalu. Meski kalah dibandingkan Prabowo-Sandiaga Uno, namun suara di Jawa Barat berpengaruh signifikan terhadap raihan secara nasional.
Hal itu dia sampaikan saat menghadiri Tasyakur Kebangsaan yang diselenggarakan PWNU Jabar di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (30/8).
Seperti diketahui, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat meraih 40,07 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga mengunggulinya dengan raihan 59,93 persen.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Prabowo-Gibran unggul di berapa provinsi? Berdasarkan hasil di tujuh provinsi itu, pasangan Prabowo-Gibran unggul dan menempati urutan pertama.
-
Mengapa Prabowo-Gibran unggul? Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menjelaskan, meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran lantaran pergerakan akar rumput pasangan nomor urut 2 itu sangat masif.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
"Jabar sebenarnya tidak kalah, cuma belum menang. Insya Allah nanti lebih baik," ucap dia.
Meski demikian, raihan suara itulah yang mengantarkannya menjadi pemenang Pilpres. Selain itu, tentu peran Nahdatul Ulama (NU) dalam menyukseskan pasangan nomor urut 1 menjaring suara masyarakat tidak bisa dilupakan. Seluruh pengurus organisasi mengaplikasikan dukungan dengan bekerja di lapangan.
"Tanpa sumbangan dari Jawa Barat, saya kira kemenangan Pak Jokowi dan saya tidak akan pernah diraih," kata Ma'ruf.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf menyebut ada beberapa tugas berat yang harus dihadapi dan diselesaikan. Ia meminta NU aktif menjaga keutuhan Republik Indonesia.
"Perlu kita melakukan upaya konsolidasi kemudian juga upaya untuk revitalisasi dan juga melakukan pembenahan-pembenahan di mana-mana," tegas Ma'ruf.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghitungan suara dilakukan KPU hingga kini masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaSirekap sendiri sempat eror, KPU beralasan karena sedang ada sinkron data
Baca SelengkapnyaKPU tengah menggelar real count dari TPS-TPS di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat Indikator Politik di DKI Jakarta dari 30,04 persen suara masuk menunjukkan pasangan Anis-Muhaimin unggul
Baca SelengkapnyaHingga pukul 16.19 WIB, dari lembaga survei Indikator, data yang masuk sebesar 67,51 persen
Baca SelengkapnyaData masih terus bergerak. Angka yang diperoleh masing-masing capres cawapres juga masih berubah
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan, Anies-Muhaimin unggul dengan memperoleh 43,41 persen.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, real count berbeda dengan quick count dan exit poll.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang tipis dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaReal count merupakan proses penghitungan suara yang dilakukan KPU berdasarkan TPS
Baca Selengkapnya"Bisa dideklarasikan secara statistik paslon 02 akan menag satu putaran versi quick count," kata Yunarto
Baca SelengkapnyaPasangan Prabowo-Gibran masih unggul. Real count proses pengumpulan suara dari TPS
Baca Selengkapnya