Ma'ruf Amin Yakin Menang di Bogor
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin yakin petahana Joko Widodo (Jokowi) bakal menang di Bogor. Sebab saat ini Jokowi lebih banyak didukung ulama. Hal itu disampaikan saat silahturahmi dengan warga pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Bogor.
"Kalau urusan dukungan ulama, mungkin Pak Jokowi lebih banyak. Bahkan ada pertemuan pimpinan pondok pesantren lebih dari 400 orang mendukung Jokowi-Ma'ruf. Jadi banyakan kita didukung ulama," katanya di Pesantren Yasina, Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/12).
Menurutnya, Jokowi tepat memilih dirinya sebagai calon wakil presiden. Kombinasi keduanya menggambarkan dua kekuatan besar yang membangun negeri, perpaduan nasionalis dan Islam.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Apa nama kecil Ma'ruf Amin? Dikutip dari Liputan6, ternyata Ma'ruf Amin memiliki nama kecil yang sudah dipersiapkan oleh sang ayah itu. Nama tersebut ialah 'Al-Karkhi' yang terinspirasi dari tokoh Sufi terkemuka asal Persia, Abu Mahfudz Ma'ruf bin Firus al-Karkhi.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
"Sangat bagus sekali kalau pimpinan nasional perpaduan antara nasionalis dan Islam. Pak Jokowi dianggap tokoh nasionalis. Saya dianggap tokoh Islam. Jadi zuama dan ulama perpaduan yang bagus," ujar Mustasyar PBNU itu.
Karenanya, Ma'ruf heran masih ada yang menuduh Jokowi anti-Islam. Padahal jelas itu tersebut cuma fitnah yang sengaja dibuat demi kampanye hitam 2014.
"(Banyak) orang lupa terhadap peristiwa 22 Oktober. Untung pada 2015 lalu 22 Oktober dinyatakan sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden Jokowi. Mangkanya heran kalau ada yang bilang Pak Jokowi anti Islam, padahal Jokowi yang menyatakan hari santri. Yang angkat wakilnya dari kiai, ya Jokowi," ucap Ketum MUI itu.
"Beliau (Jokowi) cinta kepada santri dan kiai. Itu nyata," sambung Ma'ruf.
Ma'ruf menambahkan, Nahdliyin bakal habis-habisan memenangkan Jokowi dan dirinya di Pemilu 2019. Menurutnya NU sudah sepakat sejak awal. Makanya Ma'ruf minta restu warga NU di Bogor supaya bisa menang, khususnya di Bogor.
"(Pak Jokowi) 2014 dulu kalah. Tapi 2019 tidak (akan kalah). InsyaAllah menang," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD bicara kasar hingga menyebut bodoh respons pernyataan kubu TKN Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud Md menanggapi pernyataan Jokowi jika presiden diperbolehkan kampanye dan memihak
Baca SelengkapnyaMuzani menambahkan, Presiden Jokowi pernah berkampanye saat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN tidak khawatir Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpihak hingga menggiring aparat untuk mendukung salah satu paslon Capres-Cawapres.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud Md menggunakan baju putih yang sebelumnya dipersiapkan untuk mendaftar ke KPU lima tahun lalu
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut, Muhammadiyah telah memberikan sumbangsih yang besar sebagai organisasi Islam.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik.
Baca SelengkapnyaPara pemfitnah, kata Prabowo, mengira rakyat Indonesia bisa dibohongi.
Baca SelengkapnyaCak Imin yakin AMIN akan mendapatkan kemenangan mutlak di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo merespons soal namanya yang berkali-kali disebut dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK)
Baca Selengkapnya