Ma'ruf Sindir Pengkritik Kartu Sakti Jokowi: Makanya Jangan Tidur, Bangun!
Merdeka.com - Calon wakil presiden nomor urut 02, Ma'ruf Amin memulai hari pertama safari politiknya di Sumatera Barat, Kamis (7/2). Ma'ruf memberikan Tabligh di depan jemaah Thariqat di Payakumbuh, Sumatera Barat. Dalam kesempatan itu, Ma'ruf pamerkan kinerja Jokowi demi Indonesia semakin maju.
"Kita Alhamdulillah diwariskan negara yang aman dan makmur, negara yang subur, memang masih harus dibangun terus negara ini, supaya tetap pembangunannya berhasil. Pak Jokowi sudah memulai, misalnya dengan membangun jalan tol di mana-mana, memberikan Kartu Indonesia Sehat," ucap Ma'ruf di Gelanggang Olahraga Serbaguna M. Yamin, Payakumbuh, Sumbar, Kamis (7/2).
Dia menanyakan kepada ribuan jemaah yang hadir di sana soal kartu-kartu sakti Jokowi. "Ada enggak di sini Kartu Indonesia Sehat? Ada Kartu Indonesia Pintar, ada enggak di sini? Ada Kartu Keluarga Harapan, ada enggak di sini?," tanya Ma'ruf.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
Para jemaah yang didominasi kaum ibu-ibu itu kompak menjawab. "Ada," jawab mereka.
Ma'ruf Amin langsung menyindir, pihak-pihak yang mempermasalahkan keberadaan kartu sakti itu. Menurut Ma'ruf, mereka yang menkritik kartu sakti Jokowi tidak dalam kondisi sadar.
"Ada di mana-mana, ada kok. Ada yang bilang tidak ada, yang bilang tidak ada tidur kali ya, betul? Tidur. Makanya jangan tidur, bangun. Ini bangun, mengigau, enggak ada tuh," kata Ma'ruf.
Dia berharap, kebijakan yang baik bagi masyarakat bisa dilanjutkan lagi di periode kedua kepemimpinan Jokowi. Bahkan dijanjikan menjangkau masyarakat lebih luas lagi.
"Karena itu mudah-mudahan, bisa diteruskan lagi. Supaya lebih besar lagi. Saya akan membantu beliau, untuk memperbesar manfaat dan maslahat yang sudah ada, menyempurnakan manfaat dan kemaslahatan, dan menambah manfaat dan kemaslahatan bagi kita semua," ucap Ma'ruf.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD bicara kasar hingga menyebut bodoh respons pernyataan kubu TKN Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaSekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengkritik ide Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sakti yang digagas Tim Ganjar.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menyindir program KTP Sakti dengan kasus mega korupsi proyek e-KTP.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik.
Baca SelengkapnyaViral Foto Prabowo Disebut Tidur Saat Rapat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaPara pemfitnah, kata Prabowo, mengira rakyat Indonesia bisa dibohongi.
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaRibka mengaku kepada Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melarang agar tidak menyerang dan menyebut nama
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Mahfud menyindir langkah Presiden Jokowi sebagai politik yang salah.
Baca Selengkapnya