Ma'ruf Yakin Jokowi Kalahkan Prabowo di NTB
Merdeka.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin baru saja melakukan kampanye terbuka di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Berkat kunjungannya itu, Ma'ruf meyakini bisa membalikkan suara di NTB untuk petahana Joko Widodo.
Pada 2014, Jokowi bersama Jusuf Kalla kalah telak dari Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dengan hanya mengantongi 27,55 persen suara. Ma'ruf yakin tanding ulang ini, Jokowi mampu mengalahkan Prabowo.
Sebab, Ma'ruf mengatakan antusiasme masyarakat NTB sangat memuaskan. Masyarakat NTB, kata Mustasyar PBNU itu, ingin Jokowi menang 80 persen. Namun, Ma'ruf sendiri memprediksi bisa mengantongi 70 persen.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang meyakini Prabowo-Gibran menang? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tembus di atas 51 persen usai kampanye akbar terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
-
Siapa yang percaya diri Prabowo Subianto menang di Jember? Emil Erlestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Partai Demokrat Jawa Timur, percaya diri pasangan calon (Paslon) Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka akan menang tebal di Jember Jawa Timur.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
"Ya saya tanya si mereka siap 80 tetapi saya pikir bisa 70 juga sudah bagus," ujar Ma'ruf setibanya di Jakarta, Rabu (3/4).
Sebelumnya, Ma'ruf mengadakan kampanye terbuka di Lapangan Nasional Selong, Lombok Timur, NTB. Sejumlah tokoh menemaninya seperti ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) NTB, Rahmad Hidayat, mantan gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faisal dan beberapa tokoh lainnya.
Ma'ruf menyebut ada 50 ribu orang yang menghadiri kampanye tersebut. Begitu juga puluhan ribu santri menyambut kedatangannya di pondok pesantren yang disambanginya di NTB.
"Jadi secara umum sukses lah di NTB," imbuh Ketum MUI itu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nusron menyatakan, jika Prabowo-Gibran menang, maka semua tokoh berseberangan bakal diajak rekonsiliasi.
Baca SelengkapnyaPecinta Jokowi di NTT melihat bahwa penerus program kerja Jokowi itu ada pada pasangan Prabowo - Gibran.
Baca SelengkapnyaDari hasil survei, 87,8 persen prediksi Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaHasil survei tersebut menjadi cambuk bagi Cak Imin untuk bekerja keras.
Baca SelengkapnyaTim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyatakan pendukung Jokowi akan reuni di TPS pada Pilpres 2024 dan akan mencoblos pasangan nomor urut dua.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mendominasi sebagai calon presiden (capres) pilihan warga NU Jatim.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 111 hari akan dipergunakan untuk menambah suara pasangan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga NU atau pemilih yang dekat dengan NU sebanyak 60.9 persen mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, dukungan para kiai NU kepada Prabowo memperkokoh elektabilitas jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPublik memiliki ekspektasi yang tinggi kepada Presiden ke-8 RI itu.
Baca Selengkapnya