Marzuki Alie: Berpolitik itu tidak harus di partai
Merdeka.com - Marzuki Alie menanggapi santai keputusan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak memasukkan namanya dalam susunan kepengurusan DPP partai periode 2015-2020. Menurut Marzuki, berpolitik tidak harus di partai.
"Berpolitik itu tidak harus di partai. Ruang pengabdian luas, sebagai anggota partai tidak harus menjadi pengurus untuk mengabdi kepada bangsa," kata Marzuki saat dihubungi, Jakarta, Minggu (5/7).
Mantan ketua DPR ini mengaku tidak tahu kenapa namanya tidak masuk dalam susunan kepengurusan DPP Partai Demokrat yang baru. Dia mengaku hanya bisa pasrah sebab itu wewenang SBY selaku ketua umum.
-
Siapa yang diajak tos Maruli Simanjuntak? Diajak tos dan dirangkul, seorang bocah perempuan bereaksi dengan begitu menggemaskan.
-
Apa julukan Marzuki Nyak Mad? Kemudian, Marzuki mendapat julukan 'Tukang Jagal yang Dingin' oleh Encas Tonif yang juga berposisi sebagai bek di Persib Bandung.
-
Di mana Maruli Simanjuntak lahir? Lahir di Bandung Meski nama Maruli bermarga Simanjuntak, dirinya lahir di Kota Bandung pada 24 Februari 1970.
-
Kenapa Marsekal Suryadi antikorupsi? Di tengah segala kesempatan, Suryadarma sama sekali tak tergoda untuk korupsi. Dia tak mau memanfaatkan anggaran negara untuk kepentingan pribadi. Sang Marsekal dikenal sebagai orang yang jujur dan antikorupsi.
-
Kenapa Jokowi tidak salami Try Sutrisno? Meskipun Try Sutrisno dan istrinya sudah berusaha untuk berdiri dari kursi mereka, Jokowi tidak memberikan salaman kepada keduanya.
-
Apa jabatan Maruli Simanjuntak di TNI? Pasalnya pria berdarah Batak ini memiliki jabatan yang tak main-main di tubuh TNI.
"Tanya SBY saja, beliau kan tokoh pemersatu partai, negarawan," tuturnya.
Selain itu sejauh ini belum ada kejelasan dari Marzuki sendiri apa akan keluar atau pindah partai. Dia hanya menjawab singkat, akan mengikuti alur.
Di samping itu, Marzuki mengaku akan fokus pada hal lain di luar keriuhan politik. "Hidup mengalir saja. Partai itu wahana pengabdian, fokus ibadah dulu," ucapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Marzuki selalu menduduki jabatan prestisius selama Demokrat berkiprah di jagat politik tanah air. Bahkan, Marzuki sempat menjadi Sekjen Partai Demokrat periode 2004 sampai 2009 mendampingi Ketua Umum Demokrat Hadi Utomo.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem meminta Anies tidak memilih calon wakil presiden karena tokoh tersebut punya partai politik.
Baca SelengkapnyaMenurut AHY, semua partai politik punya kebijakannya masing-masing
Baca SelengkapnyaWalaupun begitu, Golkar menyebut hak setiap orang untuk maju dalam pilkada termasuk Anies.
Baca SelengkapnyaAnies sebelumnya berbagai partai tersandera kekuasaan untuk memasukkannya sebagai kader atau anggota.
Baca SelengkapnyaPertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM
Baca SelengkapnyaWasekjen Dewan Pimpinan Partai (DPP) Partai Golkar Syamsul Hidayat menegaskan, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bukan lagi kader Golkar
Baca SelengkapnyaDemokrat mendapatkan hikmah karena Anies akhirnya memutuskan meninggalkan AHY.
Baca Selengkapnya