Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Masa Istana buat undangan keliru, mau jadi republik keliru'

'Masa Istana buat undangan keliru, mau jadi republik keliru' Beredar undangan kepanjangan BIN salah. Twitter

Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sukamta menyayangkan kekeliruan surat yang dibuat oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sebab, kesalahan tersebut membuatnya enggan hadir dalam pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI di Istana Negara.

‎"Ini kan lembaga negara tertinggi. Masak sih (istana) buat undangan keliru. Mau jadi republik keliru. Jadi maaf saya tidak hadir," kata Sukamta saat dihubungi, Rabu (8/7).

Meskipun persoalan ini sederhana, namun menurut Sukamta bisa berdampak fatal. Sebab kesalahan dilakukan oleh lembaga tinggi negara yang harusnya memiliki ketelitian dan berhati-hati.

"Ia sebetulnya mau dianggap persoalan sederhana ya sederhana juga. Kan salah teken sudah dua kali. Sekneg negara kok gini. Mestinya kan zero tolerance untuk salah begini. Lembaga tinggi negara, secara politik tidak boleh," tuturnya.

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini dijadwalkan melantik Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Panglima TNI yang baru. Pelantikan bakal dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Undangan acara pun sudah disebar kepada para tamu undangan. Namun, publik ramai mendapati surat undangan pelantikan yang salah menyebut kepanjangan dari BIN. Persoalannya ada di kepanjangan BIN yang sebenarnya Badan Intelijen Negara tapi ditulis Badan Intelijen Nasional.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Minta Maaf, Suswono Cabut Usulan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur
Minta Maaf, Suswono Cabut Usulan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur

Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.

Baca Selengkapnya
Guyonan Suswono soal Janda Kaya Dinilai Hanya Soal Kepatutan, Tak Ada Unsur Penistaan Agama
Guyonan Suswono soal Janda Kaya Dinilai Hanya Soal Kepatutan, Tak Ada Unsur Penistaan Agama

Dia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cawagub Suswono Klarifikasi, Cabut Pernyataan Minta Janda Kaya Nikahi Pria Pengangguran
VIDEO: Cawagub Suswono Klarifikasi, Cabut Pernyataan Minta Janda Kaya Nikahi Pria Pengangguran

Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono mengklarifikasi ucapannya meminta janda kaya menikahi pria pengangguran.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Suswono Usai Usulan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur Tuai Polemik
Klarifikasi Suswono Usai Usulan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur Tuai Polemik

Pernyataan Suswono tersebut yang menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda menganggur. Suswono mengibaratkan seperti Siti Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW.

Baca Selengkapnya
Gibran Jadi Sorotan Usai Salah Ucap Asam Sulfat, TKN: Namanya Keselip Lidah dan Omongan Hal Biasa
Gibran Jadi Sorotan Usai Salah Ucap Asam Sulfat, TKN: Namanya Keselip Lidah dan Omongan Hal Biasa

Nusron kemudian menjelaskan soal Gibran yang tak muncul dalam dialog cawapres.

Baca Selengkapnya
Ekspresi Suswono Saat Minta Maaf Usai Kelakar Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur Jadi Polemik
Ekspresi Suswono Saat Minta Maaf Usai Kelakar Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur Jadi Polemik

Permohonan maaf itu disampaikan Suswono melalui sebuah video yang diunggah ke media sosial Instagram pribadinya @pak_suswono pada Senin (29/10).

Baca Selengkapnya
Momen Polisi Tak Hafal Teks Pancasila saat Upacara, Disoraki sampai Ditertawakan Ibu-Ibu
Momen Polisi Tak Hafal Teks Pancasila saat Upacara, Disoraki sampai Ditertawakan Ibu-Ibu

Kejadian ini terjadi di Polsek Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Bicara Polemik Twitt Lama: Saya Dulu Memang Pemarah, Sudah 3 Kali Minta Maaf
Ridwan Kamil Bicara Polemik Twitt Lama: Saya Dulu Memang Pemarah, Sudah 3 Kali Minta Maaf

Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta Ridwan Kamil heran cuitan lama di platform medsos X menjadi polemik.

Baca Selengkapnya