Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masih berkonflik, bagaimana nasib PPP di Pilkada serentak 2017?

Masih berkonflik, bagaimana nasib PPP di Pilkada serentak 2017? PPP kubu Djan Faridz kerja sama dengan DPD. ©2016 merdeka.com/tsana garini sudrajat

Merdeka.com - Pelaksanaan demokrasi dalam Pilkada yang akan berlangsung pada Februari 2017 nanti terancam gagal. Pasalnya, jelang Pilkada masih ada partai yang bersengketa, salah satunya Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Persoalan ini pun berimbas pada pemberian tiket bakal calon kepala daerah yang tidak jelas lantaran kubu Djan Faridz atau kubu Romahurmuziy yang berhak menentukan. Berlarutnya masalah ini dinilai bermuara pada Kementerian Hukum dan HAM yang tidak mengindahkan putusan Mahkamah Agung yang memenangkan kubu Djan Faridz.

"Bagaimanapun, dia tidak menghormati putusan MA yang dimenangkan kubu Djan. Itu awalnya. Lalu kemudian, kubu Romi (Romahurmuziy) diacak-acak. Ia pro Pemerintah, makanya pengurusnya dari Pemerintah," kata Guru Besar Hukum Universitas Parahyangan Prof Asep Warlan saat ‎dikonfirmasi, Rabu (21/9).

Tidak hanya itu, pengamat hukum tata negara ini juga menyebut, persoalan ini juga berimbas terhadap banyaknya kader PPP maju perseorangan. Dengan begitu, fenomena yang terjadi jelang Pilkada ini adalah kolaborasi antara ketidakberesan demokrasi, diperparah oleh sikap Menkum HAM.

"Ini seperti menginjak-injak demokrasi, karena bermula Kemenkum HAM. Istilah itu lebih lugas. Program yang tidak detil berimbas ini pada kekacauan, dan ini buahnya," ujar dia.

Dikatakan dia, untuk mencegah hal tersebut, maka yang harus diambil adalah aspek yuridis formal, yakni putusan pengadilan yang benar. Termasuk, MK harus segera mengambil putusan terkait dualisme ini.

"Yang juga patut dicatat, realitas politik tidak bisa dinafikan. Harus ada ketidak selarasan. Ini cerminan dari sisi parpol. Hukum dan politik diakomodir. Agar politik atau hukum, tidak saling mengangkangi. Kita takutnya ada ambisi kekuasaan yang besar. Kalau ini terjadi, tidak akan ada saling legowo. Ini kembali ke aktor politik, agar mau untuk membangun demokrasi yang beradab," tegas dia.‎

Sebelumnya, kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengultimatum setiap bakal calon kepala daerah yang akan bertarung ‎di pilkada serentak 2017 jika meminta restu kepada kepengurusan PPP lainnya. Ultimatum ini disampaikan ‎PPP kubu Djan Faridz. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PPP Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim, PKB Pede Tunggu Limit Waktu Terakhir
PPP Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim, PKB Pede Tunggu Limit Waktu Terakhir

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Dulu Menolak, Kini PKB Pertimbangkan Ridwan Kamil Duet dengan Kader Sendiri di Pilkada Jabar
Dulu Menolak, Kini PKB Pertimbangkan Ridwan Kamil Duet dengan Kader Sendiri di Pilkada Jabar

Jazilul mengatakan, pembahasan soal pilgub Jawa Barat masih pada tahap awal.

Baca Selengkapnya
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

PKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.

Baca Selengkapnya
Arsjad Rasjid soal Wacana Duet Ganjar-Prabowo: Tidak Pernah Ada Itu
Arsjad Rasjid soal Wacana Duet Ganjar-Prabowo: Tidak Pernah Ada Itu

Arsjad menegaskan, tidak ada pembahasan duet Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Pilkada Harus Dimaknai Kontestasi Demokratis bukan Permusuhan Politik
Said Abdullah: Pilkada Harus Dimaknai Kontestasi Demokratis bukan Permusuhan Politik

Terbentuknya kerja sama politik di pilgub dari sejumlah daerah dari KIM bahkan KIM Plus harus dilihat konteks politik pasca Pilpres

Baca Selengkapnya
Mardiono Tegaskan PPP Belum Resmi Dukung Khofifah-Emil
Mardiono Tegaskan PPP Belum Resmi Dukung Khofifah-Emil

Pernyataan DPW PPP Jawa Timur hanya baru berupa usulan bukan sikap resmi dari DPP PPP.

Baca Selengkapnya
Anies Belum Jelas, Ridwan Kamil Hampir Pasti Lawan Pasangan Ini di Pilkada Jakarta 2024
Anies Belum Jelas, Ridwan Kamil Hampir Pasti Lawan Pasangan Ini di Pilkada Jakarta 2024

Kabarnya, PKB dan NasDem juga masuk ke dalam bagian dari KIM Plus. Kecuali PKS dan PDIP.

Baca Selengkapnya
PKB Condong Koalisi dengan PDIP di Pilgub Jatim: Jakarta Tafsirkan Sendiri
PKB Condong Koalisi dengan PDIP di Pilgub Jatim: Jakarta Tafsirkan Sendiri

Namun, belum mengungkap sosok yang akan diusung sebagai tandingan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jatim.

Baca Selengkapnya
Respons Gerindra soal Tawaran Partai Koalisi Prabowo ke PKS Jadi Cawagub Ridwan Kamil
Respons Gerindra soal Tawaran Partai Koalisi Prabowo ke PKS Jadi Cawagub Ridwan Kamil

Gerindra menghargai proses yang berjalan dalam dinamika Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Menakar Kekuatan Khofifah-Emil Dardak Diusung Banyak Partai di Pilkada Jatim
Menakar Kekuatan Khofifah-Emil Dardak Diusung Banyak Partai di Pilkada Jatim

Parpol yang belum memberikan dukungan terhadap pasangan Khofifah-Emil ini masih tersisa PDIP, PKB, PKS dan NasDem.

Baca Selengkapnya
Dukung Prabowo, Golkar dan PAN Disebut Belum Komunikasi dengan PPP
Dukung Prabowo, Golkar dan PAN Disebut Belum Komunikasi dengan PPP

Romahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar

Baca Selengkapnya
PKS Sebut Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta Belum Harga Mati, Tunggu Sikap PDIP?
PKS Sebut Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta Belum Harga Mati, Tunggu Sikap PDIP?

PKS mengaku belum menjalin komunikasi resmi dengan PDIP perihal Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya