Masinton sebut Ahok pindah ke jalur parpol karena PDIP
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi maju lewat partai politik dalam Pilgub 2017 mendatang. Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengklaim bahwa perpindahan Ahok dari jalur independen ke parpol itu karena PDIP.
"PDIP berhasil memaksa orang yang tadinya maju dengan 1 juta KTP melalui independen lalu maju partai politik. Itu kemenangan tersendiri bagi PDIP, walaupun belum memilih. Itu kemenangan ide kami," kata Masinton dalam diskusi Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7).
Kemenangan itu, ujar Masinton, ditambah dengan adanya tiga partai yakni Hanura, NasDem dan Golkar yang menyatakan sudah mendukung Ahok, namun Ahok masih belum mendaftar. "Itu kemenangan PDIP. Ahok ini nungguin PDIP," ucapnya.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Disinggung jika nantinya Ahok benar mengajak PDIP, Masinton menyatakan pihaknya akan terlebih dahulu memastikan bahwa hanya sebagai koleksi saja atau bukan, serta apakah nantinya Ahok bekerja dengan sesuai mekanisme atau tidak.
"Kalau saja kami tersinggung, engga mau. Dalam hal ini, saya sebagai orang partai dan bagi saya semuanya itu harus ada mekanisme dan jelas. Kalau parpol jelas bagi kami ketika pilihan parpol lebih jelas karena pertama dalam bentuk pertanggungjawaban ketika rakyat tidak puas, maka yang dipilih bisa evakuasi bahkan menghukum partainya," ujarnya.
"Kenapa kami tak buru-buru? Karena kami ingin Gubernur bukan sekadar CEO tapi pemimpin yang mampu ngemong mengayomi masyarakat. Sebab DKI merupakan miniatur ke-Indonesiaan kita. Maka saya juga heran kalau PDIP dipaksa, engga bisa, biarkan kami melihat yang ada dinamika di masyarakat apalagi dalam politik," tambahnya.
Akan hal itu, lanjut Masinton, siapapun calonnya harap sabar saja, jangan ada main menggoda-goda maupun membujuk hingga paksaan. Semua akan dipilih tentunya yang memang dianggap layak untuk dipilih.
"Jangan menggoda-goda, jangan membujuk, jangan memaksa. Kami memilih karena kesadaran dan pertimbangan kami, bukan karena hanya misal karena menang saja. Kami pertimbangkan semua, tentu siapapun yang diputuskan Ketua Umum kami dengan segala pertimbangan yang ada, kami taat konsisten," tutupnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaBelakangan Anies dan PDIP dikabarkan siap menjalin kerja sama melawan calon lainnya.
Baca SelengkapnyaPDIP sudah mengakui langkahnya mengusung calon di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaHasto menyebut keputusan MK itu membuat PDIP bisa mengusung calon Gubernur di Jakarta
Baca SelengkapnyaLewat keputusan MK tersebut, sebuah partai atau gabungan partai politik dapat mengajukan calon kepala daerah meski tidak punya kursi DPRD
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian sangat bersyukur dengan adanya putusan MK.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Golkar Meutya Hafid memberikan bocoran partai baru Maruarar Sirait setelah cabut dari PDIP.
Baca Selengkapnya