Kiai NU minta masyarakat jernih tentukan pilihan di Pilgub DKI
Merdeka.com - Tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur bakal bertarung di Pilgub DKI. Meski masa kampanye belum digelar, perang opini dan dukung mendukung sudah mulai ramai di media massa dan sosial media.
Hal ini dinilai positif dan menunjukkan antusias masyarakat menyambut Pilgub DKI Jakarta sangat tinggi. Sebab, masyarakat memang sudah seharusnya melek politik.
Namun demikian, masyarakat diminta jernih dalam menentukan pilihan pada Februari 2017 nanti. "Karena kita memilih orang yang sangat berpengaruh dalam proses demokrasi dan perbaikan kehidupan kita bersama di masa yang akan datang," kata Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas, Kamis (29/9).
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
Menurutnya, tiga pasangan calon yakni Ahok-Djarot, Agus-Sylviana dan Anies-Sandiaga, sama-sama baik. Namun menurutnya Ahok masih tetap yang terbaik karena telah teruji.
"Ahok sudah terbukti. Dia tegas, bernyali dan kerjanya cepat. Saya lihat Ahok itu tulus banget dalam bekerja. Dia enggak peduli dengan opini tidak populis, karena yang penting adalah kerja untuk kebaikan Ibu Kota dan warganya. Ini luar biasa," kata alumnus Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini.
Dia mengakui tiga pasangan calon memiliki kelebihan masing-masing. Namun Taufik menegaskan kelebihan fundamental yang ada pada Ahok yang harus dipahami oleh masyarakat.
"Kelebihan fundamental yang ada pada Ahok adalah ketegasan dan keberaniannya melawan penyimpangan. Dia tak peduli berhadapan dengan mafia. Semua harus berjalan sesuai aturan yang benar. Belum lagi soal integritas dan semangat transparansi. Dengan demikian, akan banyak uang negara yang dapat diselamatkan. Uang negara itu akan digunakan sesuai aturan dasar kenegaraan, yaitu sebesar-besarnya untuk kemaslahatan masyarakat dalam bentuk berbagai program. Ini yang harus dipahami oleh masyarakat secara jernih," kata kiai muda NU ini.
Menurutnya, semua pasangan calon seharusnya mampu seperti Ahok. "Tapi kan belum terbukti dan teruji. Misalnya Anies Baswedan, dia santun, intelektual, tutur katanya bagus, Tapi jadi gubernur tak cukup hanya itu. Begitu juga Agus Harimurti, muda, tentara, dan santun. Tapi sama juga belum terbukti kemampuannya mengurus Jakarta," katanya.
"Kesantunan itu sangat penting. Tapi masyarakat jangan menyederhanakan persoalan. Jangan berpikir bahwa dengan kesantunan soal kemimpinan menjadi baik semua. Ya belum tentu. Apalagi banyak kesantunan yang menipu. Santun tapi korupsi. Capek kita. Memimpin Jakarta ini memang harus marah. Kalau tidak marah, berarti tidak kerja. Soal gaya marah, itu tergantung tabiat masing-masing individu, dan tidak ada yang salah dengan tabiat lahiriah setiap orang," katanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fraksi parpol disilakan untuk mengusulkan nama pejabat eselon 1 yang dianggap mumpuni memimpin Jakarta sebagai Pj Gubernur.
Baca SelengkapnyaPartai politik sudah mulai menjaring sejumlah tokoh yang dipertimbangkan diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, hal ini dapat dipidana apabila narasi tersebut sampai ke tahap fitnah yang diarahkan kepada calon kepala daerah saat proses kampanye.
Baca SelengkapnyaDeklarasi kampanye damai dilakukan setelah KPU DKI Jakarta menetapkan nomor urut pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur pada Senin (23/9) malam.
Baca SelengkapnyaSanksi itu mengancam pihak mengajak tidak mencoblos terlebih mengiming-imingi atau memberi uang kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaTKN mengimbau jangan ada yang menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Baca SelengkapnyaPramono mengatakan, bersama pasangan Rano Karno akan mengaungkan kampanye yang riang gembira.
Baca SelengkapnyaPeluncuran tahapan Pilgub Jakarta 2024 dilakukan dengan tujuan dapat memperkuat pendidikan politik bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menjaga toleransi dan kerukunan selama pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai politik mulai menjaring jagoan masing-masing untuk diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMulai dari politisi Golkar hingga NasDem sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai Cagub DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya