Masyarakat Diminta Mewaspadai 'Caleg Hantu'
Merdeka.com - Masyarakat diharapkan cermat dengan tidak memilih calon anggota legislatif (caleg) hantu. Caleg hantu merupakan sebutan bagi calon wakil rakyat yang tak menyambangi atau melupakan daerah pemilihannya.
Peneliti Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Syafuan Rozi Soebhan mengatakan, masyarakat harus memilih para caleg memiliki program jangka panjang pada Pemilu serentak 17 April mendatang. Menurut dia, para caleg pun seharusnya menyambangi daerah pemilihannya bukan mengandalkan serangan fajar atau membagikan uang melalui tim suksesnya.
"Kita tidak mau mencari kucing dalam karung karena dibayar, dia (caleg) hibur kita selama kampanye tapi lalu meninggalkan kita dengan kemacetan, pengangguran, jalan yang gelap, sampah di mana-mana, kejahatan luar biasa, narkoba," kata Syafuan, dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/1).
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Siapa yang berperan dalam Pemilu? Penyelenggaraan Pemilu harus dilakukan secara mandiri oleh lembaga penyelenggara, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
-
Apa itu Pantarlih Pemilu? Pantarlih adalah singkatan dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilih. Dipilihnya pantarlih ini tentu memiliki tugas dan kewajiban yang jelas. Sebagai salah satu peran penting dalam pelaksanaan pemilu, maka perlu dipahami lebih lanjut apa itu Pantarlih Pemilu.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Siapa saja yang harus terlibat dalam menjaga kerukunan di pemilu? Cara ini perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan asas luber jurdil.
Direktur Riset dan Kebijakan Lembaga Kajian, Pengembangan dan Partisipasi Masyarakat ini meyakini masyarakat mulai cerdas dalam menyikapi pesta demokrasi. Masyarakat, khususnya generasi milenial disebut Syafuan tak serta merta akan menerima uang dari para caleg yang akan membiarkan daerah pemilihannya terbengkalai. Hal ini dikemukakan Syafuan terkait peluang caleg petahana dalam pesta demokrasi kali ini.
"Masyarakat mulai cerdas dan menurut saya ketika masyarakat meletakkan pohon pisang di jalan yang tidak diperbaiki itu sekaligus menyampaikan ke temannya yang terima uang, dia (caleg dipilih) menang tapi enggak mengurus jalan kita karena merasa sudah bayar di depan," ujar dia.
"Nah itu masyarakat mulai sadar untuk jangan mau terima DP. Terima DP nanti di belakang hari kita tidak diurus. Tapi kalau milih orang yang tepat, yang benar, dia akan urus 5 tahun ke depan bagaimana jalan kita itu bagus, dari kualitas jalannya, drainase dan lainnya," kata Syafuan.
Sejumlah petahana diketahui kembali maju dalam Pemilu serentak 2019, salah satunya di Dapil Jakarta III yang dipandang sebagai salah satu daerah dengan persaingan terkeras untuk para calon legislatif. Senada dengan Syafuan, Ahmad Sahroni selaku caleg petahana dari NasDem, mengingatkan masyarakat untuk arif memilih wakil rakyat yang memperhatikan daerah pemilihannya.
"Uang memang penting, bohong kalau kita tidak butuh uang, apapun sekarang membutuhkan uang, apalagi di ibu kota. Tapi jangan juga kita diperbudak oleh uang sampai membutakan mata kita memilih wakil rakyat yang hanya mau dipilih tapi tidak mau memperhatikan dapil setelah terpilih," kata Sahroni.
"Jakarta III dijuluki sebagai dapil neraka, saya justru menilai dapil ini sebagai dapil hantu karena pada pemilu sebelumnya banyak caleg tak menyambangi wilayah-wilayah di daerah pemilihannya namun memperoleh suara besar," imbuhnya.
Sahroni mencontohkan, sebagai wakil rakyat yang terpilih dari Dapil III dirinya tak pernah melewatkan berbagai kesempatan untuk mengunjungi kembali daerah-daerah yang telah mengantarnya menduduki kursi DPR. Dengan bertatap muka di daerah pemilihannya, menurut Sahroni, kepentingan masyarakat akan diketahui tanpa ditungangi pihak-pihak yang mencoba mencari keuntungan pribadi.
"Selama hampir lima tahun, saya tidak pernah melewatkan jadwal reses, kunjungan kerja maupun sosialisasi empat pilar. Momentum itu saya manfaatkan untuk mendatangi berbagai wilayah di daerah pemilihan secara bergiliran untuk mengetahui apa persoalan dirasakan masyarakat," ungkap pria yang lekat dengan sebutan Anak Priok ini.
"Saya ingin mengetahui secara langsung persoalan masyarakat saya bisa mendorong penyelesaian melalui komunikasi dengan Pemprov DKI ataupun DPRD Jakarta," kata dia.
Ditambahkan Sahroni, dirinya juga membentuk organisasi Ahmad Sahroni Center (ASC) sejak lima tahun lalu agar dapat lebih menyerap aspirasi masyarakat. Dalam berbagai kegiatan Sahroni melalui ASC juga selalu melibatkan tokoh masyarakat setempat, baik ketika kunjungan kerja, sosialisasi empat pilar maupun event lain seperti pengobatan gratis. ASC sekaligus menjadi wadah penghubung masyarakat yang ingin mengeluhkan persoalan di lingkungannya kepada Sahroni untuk kemudian dicari solusinya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaAktivis menyerukan kepada para pemilih untuk mencermati visi misi, gagasan, serta rekam jejak para capres-cawapres, partai politik, dan calon legislatif.
Baca Selengkapnya'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.
Baca SelengkapnyaPresiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan rakyat Indonesia agar tak salah pilih capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolitik uang cenderung mahal karena dampaknya yang tidak sebanding dengan ekspektasi.
Baca SelengkapnyaIstri Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti meminta para santri dan masyarakat Serang, Banten untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan pilkades berada di bawah ancaman serangan fajar.
Baca SelengkapnyaMassa dari Koalisi Pilih Pulih mengarak sejumlah instalasi boneka berwajah ketiga capres serta boneka gurita dan pinokio raksasa berkeliling Jakarta,.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta agar masyarakat tidak tergiur politik uang atau menjual suara ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaMilenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.
Baca Selengkapnya