Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mau Jadi Ketua Umum Golkar Cukup Berperan Seperti Sinterklas

Mau Jadi Ketua Umum Golkar Cukup Berperan Seperti Sinterklas Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. ©2019 Merdeka.com/ Liputan6.com/JohanTallo

Merdeka.com - Menang dalam pertarungan Munas Golkar dianggap hal yang mudah. Asalkan, para calon ketua umum Golkar tersebut cukup berperan menjadi Sinterklas, yang kerap membagikan hadiah.

Diketahui, Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto merupakan dua kandidat kuat yang tengah bertarung di Munas Golkar 2019.

"Jujur kalau hanya untuk menjadi ketum golkar tidak butuh citra. Yang penting punya duit yang banyak dan jadi Sinterklas di partai politik, apriori gitu pasti jadi ketum. Ya biar sama-sama tahu," kata Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Selasa (27/8).

Syarat kedua, kata dia, memiliki dukungan penuh dari penguasa. Dengan begitu, calon ketum yang memenuhi syarat tersebut mampu memenangkan pertarungan, menurut Ari.

"Kemudian mengkapitalisasi dukungan istana. Buktinya, sosok seperti Setnov bisa jadi ketum Golkar meski umur jadi ketum enggak panjang. Jadinya untuk jadi ketum Golkar tidak perlu citra. Tapi tadi, punya duit banyak dan bagi-bagi semua bisa dikompromikan," sambungnya.

Meski begitu, menurutnya, untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar tetap harus mempunyai visi-misi yang bisa menjadi membangun citra partai.

"Partai politik Golkar yang punya modal besar ke depan harus dibangun dari citra yang bersih. Yang punya visi-misi besar ke depan. Gimana mentransformasi, sosok ketum itu konstruktif terhadap citra parpol," ujarnya.

Partai politik khususnya Golkar, dianggap butuh citra yang baik untuk memenangkan pertarungan Pemilu 2024. Terlebih, yang akan menjadi perebutan suara ke depan adalah masa generasi milenial.

"Jadi kalau untuk parpol sangat butuh citra yang baik, apalagi generasi milenial sangat terbuka, transparansi, sangat butuh bukti dari kader terbaik. Apalagi kalau ketum Golkar yang 2019-2024 ini sangat strategis sebab harus meneruskan konsolidasi parpol yang sudah dilakukan satu setengah tahun ini," sambungnya.

Selain itu, untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar harus bisa membesarkan partai politiknya dengan segala konsekuensi. Terlebih, Golkar berpeluang jadi pemenang Pemilu 2024.

Bukan hanya itu, untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar juga tak harus bersih. Namun, menjadi idola oleh para kaum muda atau kaum milenial.

"Ketika bisa jadi pemenang pemilu dia bisa usung Capres-Cawapres sendiri dan posisi ketum sangat strategis jadi capres. Apalagi wacana pemilu dievaluasi menjadi engga serentak yang nantinya akan memberikan peluang juga. Jadi kalau ketum engga harus bersih," tegasnya.

"Tapi kalau buat parpol harus bersih, ke depan mampu berbuat banyak, diidolakan kaum muda, mampu menata konsolidasi 2024," sambungnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Pastikan Putri Akbar Tanjung Maju di Pilkada Surakarta
Airlangga Pastikan Putri Akbar Tanjung Maju di Pilkada Surakarta

Ketua DPD Golkar Surakarta itu dianggap mampu memimpin Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum

Baca Selengkapnya
Luhut Bersedia Jadi Ketum Golkar, Ini Beberapa Syaratnya
Luhut Bersedia Jadi Ketum Golkar, Ini Beberapa Syaratnya

Luhut mengaku siap menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dengan catatan, banyak kader Partai Golkar yang mendukungnya duduk di kursi ketum.

Baca Selengkapnya
Isu Gibran Jadi Ketum Golkar, MKGR Ingatkan Syarat Jadi Kader Minimal 5 Tahun
Isu Gibran Jadi Ketum Golkar, MKGR Ingatkan Syarat Jadi Kader Minimal 5 Tahun

MKGR menegaskan, bahwa di Partai Golkar terdapat aturan main yang harus dipatuhi oleh seluruh kader termasuk Gibran yakni aturan dasar aturan rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda

Airlangga mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Gibran Dikabarnya Jadi Calon Ketum Golkar, Waketum Doli Ungkap Syaratnya
Jokowi dan Gibran Dikabarnya Jadi Calon Ketum Golkar, Waketum Doli Ungkap Syaratnya

Kabar Jokowi dan Gibran menjadi calon Ketum Golkar mencuat setelah Airlangga Hartarto mengumumkan mundur.

Baca Selengkapnya
PAN Mantap Koalisi dengan Golkar, Dukung Putri Akbar Tandjung Maju Pilkada Solo
PAN Mantap Koalisi dengan Golkar, Dukung Putri Akbar Tandjung Maju Pilkada Solo

PAN mendukung Ketua DPD II Partai Golkar Solo itu sebagai calon wali kota maupun calon wakil wali kota.

Baca Selengkapnya
Partai Golkar Jagokan Putri Akbar Tandjung Maju di Pilkada Solo
Partai Golkar Jagokan Putri Akbar Tandjung Maju di Pilkada Solo

Telah bersepakat untuk mengusung satu nama, yakni Sekar Tandjung di pilkada Solo.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar

JK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.

Baca Selengkapnya
Pemilu 2024, Airlangga Dinilai Jadi Faktor Utama Melejitnya Perolehan Suara Golkar
Pemilu 2024, Airlangga Dinilai Jadi Faktor Utama Melejitnya Perolehan Suara Golkar

Partai Golkar meraih 23.208.654 atau 15,28 persen suara di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Profil Agus Gumiwang Kartasasmita, Anak Mantan Menteri Era Soeharto yang Jadi Kandidat Kuat Plt Ketum Golkar
Profil Agus Gumiwang Kartasasmita, Anak Mantan Menteri Era Soeharto yang Jadi Kandidat Kuat Plt Ketum Golkar

Kabar Agus Gumiwang menjadi calon kuat Plt Ketum Golkar dibenarkan Waketum Partai Golkar Dito Ariotedjo dan Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono.

Baca Selengkapnya