Mau rujuk dengan kubu Djan, PPP kubu Romi tunggu Menkum HAM cabut SK
Merdeka.com - Kisruh PPP belum menemukan titik terang meski Mahkamah Agung (MA) telah mengabulkan permohonan kubu Suryadharma Ali (SDA). PPP kubu muktamar Surabaya belum mengambil keputusan apapun karena masih menunggu Menkum HAM Yasonna Laoly mencabut SK kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy (Romi).
"Belum ada kabar dari Menkumham (cabut SK Muktamar Surabaya)," kata Sekjen PPP kubu Romi, Aunur Rofiq kepada merdeka.com, Rabu (11/11).
Rofiq menegaskan, kalau nantinya Menkum HAM mencabut SK kubunya, maka di situlah muncul jalan untuk penggabungan kembali kedua kubu. Sebab secara tidak langsung yang akan dipakai ialah SK Muktamar Bandung 2009.
-
Bagaimana PPP akan menghadapi sengketa pemilu? 'Jika terjadi persengketaan baik di internal sesama kader (caleg) maupun eksternal akan diserahkan terakhir ke MK. Tentunya, kader yang membidangi hukum dari PPP akan kolaborasi agar setiap persengketaan bisa ditangani sebaik-baiknya,' sambungnya.
-
Bagaimana PPP dukung Khofifah-Emil? Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono memberikan surat rekomendasi kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di DPP PPP oleh, Jakarta, Jumat (12/7/2024).
-
Kenapa PPP dukung Khofifah-Emil? 'Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,' kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Kenapa PPP mau gugat ke MK? 'Tentu kalau kita di internal PPP, data kita sih lebih dari itu. Tetapi karena keputusannya masih seperti itu ya tentu akan melalui proses regulasi aturan yang ada dengan masuk ke MK,' kata Amir.
-
Kenapa Kemenkum HAM tidak menahan SK kepengurusan PKB? Dia mengatakan prinsipnya Kemenkum HAM tidak mungkin menahan jika ada permohonan dari partai politik.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
"Kalau SK itu sudah dicabut, baru nanti tentu pihak yang menyandang kewenangan dalam pengesahan pengurus parpol kan Menkum HAM. Tentu kalau SK itu dicabut, SK yang sebelumnya akan hidup kembali. Jadi SK itu dicabut untuk menghidupkan SK sebelumnya. Nanti kita lihat dari Menkum HAM," ungkapnya.
Namun Rofiq enggan menjelaskan apakah sejauh ini sudah ada kompromi antar kedua kubu. Menurutnya hal tersebut mengalir saja dan tak bisa disampaikan ke publik.
"Kalau itu kan (pertemuan kedua kubu) tidak perlu dipublikasi. Kalau itu kan harus antar kedua pihak saja. Itu tidak bisa saya sampaikan. Nanti kalau sudah terbuka kan boleh, kan ada saatnya terbuka, ada saatnya belum," terangnya.
Selain mempersiapkan menjelang Pilkada serentak 2015, kubunya masih sibuk dengan banyaknya tugas partai. "Kalau kubu satunya saya enggak tahu sibuk apa. Kalau kita ya ada banyak kegiatan, nanti ada tamu dari luar. Ada yang kita harus temui," tuturnya.
Rofiq mengakui bahwa ada keinginan besar dari kubunya untuk menghilangkan perseteruan sengketa partai. Dia ingin ada islah yang menggabungkan kedua kubu.
"Itu merupakan jalan terbaik. Langkah lain juga tidak menutup kemungkinan," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP versi Muktamar Surabaya meminta Romahurmuziy mengambil langkah politik dan hukum dalam menyikapi putusan kasasi terkait konflik internal partai itu. Tiga opsi yang direkomendasikan dalam rapimnas adalah pengupayaan islah atau rekonsiliasi di luar pengadilan, menempuh upaya hukum berupa peninjauan kembali (PK), atau melaksanakan sepenuhnya putusan kasasi.
Untuk melaksanakan rekomendasi itu, peserta rapimnas membentuk tim 7 yang terdiri atas Suharso Monoarfa, M Romahurmuziy, Mardiono, Ermalena, Aunur Rofiq, Isa Muchsin, dan Soleh Amin. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Romahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaPKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ridwan Kamil memang unggul telak dibanding kandidat calon lain di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGolkar masih mempertimbangkan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan sudah terjadwal untuk mendaftarkan calonnya ke KPU Kabupaten Bogor pada pukul 20.00 WIB. Namun hingga petang, rekomendasinya tidak kunjung turun.
Baca SelengkapnyaPernyataan DPW PPP Jawa Timur hanya baru berupa usulan bukan sikap resmi dari DPP PPP.
Baca SelengkapnyaRomy menyebut, kemungkinan judicial review di Mahkamah Agung atas kedudukan hukum Nota Dinas tersebut.
Baca SelengkapnyaNamun, Cak Imin membenarkan terkait adanya politikus PDIP yang mengungkap terus berkomunikasi dengan PKB
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan prinsipnya Kemenkum HAM tidak mungkin menahan jika ada permohonan dari partai politik.
Baca SelengkapnyaPPP tengah fokus mengawal penghitungan suara sampai KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMuhamad Mardiono mengaku, belum mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya