Mega ingatkan Jokowi: Yang bermain di tikungan itu banyak sekali
Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak mau koalisi yang dibangun dengan PKB dan NasDem seperti koalisi yang sudah-sudah. Pada saat berkomitmen dengan satu partai, tiba-tiba berubah dan mendukung partai lain.
"Saya berjuang selama ini, waktu itu model-model kayak gini kan juga ada. Hari ini, malam ini teken deal, jadi besok pagi sudah ke tempat yang lain. Ya saya enggak mau gitulah, bangsa Indonesia kan punya adat istiadat, kalau depan depan, kalau iya ya iya. Kalau enggak ya enggak," ujar Mega di Kantor DPP PDIP , Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5).
Dia tidak khawatir jika tak mendapat teman koalisi. Menurut dia, yang terpenting adalah bagaimana PDIP berjuang membangun bangsa.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi undang capres? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Siapa yang mendaftarkan diri sebagai Capres-Cawapres? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Kalau sorangan wae nanti nyarinya setengah mati, tidak apa-apa, bukannya sombong karena ini adalah perjalanan perjuangan dari partai saya yang harus diikuti seluruh petugas partainya," tegas dia.
Mega juga menyindir orang-orang yang bermain curang dalam mencari kawan koalisi di pilpres. Menurut dia, banyak yang bermain di menit-menit terakhir untuk mencari kawan koalisi.
Termasuk dengan para tokoh parpol yang tiba-tiba mendekati Jokowi karena menjadi capres.
Dia mengingatkan, meskipun capres, Jokowi tetap harus patuh kepada keputusan partai.
"Makanya Jokowi inget, sampeyan saya jadikan capres tapi Anda adalah petugas partai yang harus menjalankan apa yang ditugaskan oleh PDIP ," terang Mega.
"Banyak orang ingin memilih sekarang Jokowi perannya ada. Kita mesti dekat sama beliau. Ya monggo tidak jadi soal, karena saya sangat tahu mereka yang akan bermain di tikungan itu banyak sekali dan menurut saya itu bukan budaya dan adat bangsa Indonesia," sindir dia.
Diketahui, Jokowi kemarin bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ( Ical ) di Pasar Gembrong, Jakarta. Meskipun dalam pertemuan itu, PDIP dan Golkar belum menyatakan sepakat untuk berkoalisi.
Sementara itu, Partai Demokrat juga hingga kini belum menetapkan kawan koalisi di pilpres. Demokrat baru akan menggelar Rapimnas pada 18 Mei jelang penutupan pendaftaran capres dan cawapres di KPU. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Megawati meminta kader PDIP ingat dirinya sebagai pemimpin partai.
Baca SelengkapnyaKarena terlalu banyak menteri dari alumni HIPMI, Presiden Jokowi menyebut HIPMI adalah Himpunan Para Menteri Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengetahui Pramono mendapat tugas dari Ketua Umum PDIP Megawati untuk menjadi calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMegawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca Selengkapnya