Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mega & SBY masih ketum, partainya diprediksi bakal keok di 2019

Mega & SBY masih ketum, partainya diprediksi bakal keok di 2019 sby mega. rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Partai-partai politik di Indonesia kebanyakan bermetamorfosis menjadi partai keluarga. Orang tua menjadi ketua umum partai dan anaknya menjadi sekjen partai. Ada juga partai politik yang senantiasa mengandalkan salah satu sosok untuk menjadi ketua umum partai dan mengabaikan regenerasi atau kaderisasi secara internal.

Pengamat Politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menyatakan, partai yang berubah menjadi partai keluarga dan hanya mengandalkan figur lama justru akan merugi pada Pemilu 2019. Sebab, pada pemilu mendatang, pemilih muda akan jauh lebih banyak dan tentu mengharapkan tokoh-tokoh muda yang lahir menjadi pemimpin dalam sebuah partai politik.

"Soal aklamasi dan regenerasi, kalau Prabowo terpilih lagi dan pasti terpilih lagi jadi ketua umum. Bu Mega juga seperti itu, akhirnya figur-figur partai yang tua-tua. Padahal penduduk Indonesia pemilihnya rata-rata berusia di bawah 40 tahun, jadi terbalik dengan partai," kata Philips dalam sebuah diskusi bertajuk 'Trend Aklamasi dan Regenerasi' di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/1).

Menurut dia, sangat ironi bila demokrasi di Indonesia ini dibangun dalam tatatan sebuah demokrasi tanpa regenerasi. Demokrasi akan berjalan menjadi tidak sehat.

"Kita belum pernah reformasi partai secara internal. TNI, pers, sudah direformasi. Kita tidak pernah mendiskusikan untuk mendorong demokratisasi dalam partai. Ini menjadi ironi ketika rakyat memilih langsung, kemudian rakyat bisa move on. Masyarakat mungkin jauh lebih dewasa ketimbang elite parpol," jelasnya.

Philips menambahkan, parpol ke depannya tentu harus memaksimalkan ideologi kepartaiannya dibandingkan dengan figur. Seperti halnya PDIP dengan Megawati Soekarnoputri, Demokrat dengan SBY dan Ibas yang menjadi sekjen partai, Gerindra dengan ketua umum Prabowo dan lain sebagai diperlukan menanamkan ideologi sebagai perekat dalam partainya. Sehingga melahirkan figur-figur muda yang memimpin partai dan regenerasi dapat dimunculkan.

"Bagaimana agar partai didorong demokratis, gimana kalau partai jadi punggung demokrasi tapi di internalnya tidak demokratis. Harus ada ruang-ruang demokrasi itu terjadi, ruang-ruang pencalonan ketua umum dibuka," tutupnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemilih Muda Mayoritas di Pemilu 2024, Relawan Pede Prabowo-Gibran jadi Magnet
Pemilih Muda Mayoritas di Pemilu 2024, Relawan Pede Prabowo-Gibran jadi Magnet

Pada Pemilu 2024 mendatang, jumlah pemilih mayoritas disebut berasal dari pemilih mudah. Jumlahnya disebut mencapai 60 persen.

Baca Selengkapnya
Dukung Prabowo, Ini Peta Pemilih Golkar dan PAN soal Capres di Survei Terakhir
Dukung Prabowo, Ini Peta Pemilih Golkar dan PAN soal Capres di Survei Terakhir

Dengan bergabungnya Golkar dan PAN, kini kekuatan politik Prabowo bertambah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasil Survei Indikator, Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada
VIDEO: Hasil Survei Indikator, Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada

Lebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Baca Selengkapnya
Pemilih Didominasi Kaum Milenial, Survei Terbaru Sebut Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
Pemilih Didominasi Kaum Milenial, Survei Terbaru Sebut Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen.

Baca Selengkapnya
Indikator: Ini Faktor 'Rahasia' yang Membuat Prabowo-Gibran Unggul Real Count KPU
Indikator: Ini Faktor 'Rahasia' yang Membuat Prabowo-Gibran Unggul Real Count KPU

Untuk Generasi Tua, exit poll menunjukkan 47,1 persen pemilih menggunakan hak suara kepada paslon Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Turun Gunung King Maker di Medan Perang Bharatayudha 2024
Turun Gunung King Maker di Medan Perang Bharatayudha 2024

JK, SBY hingga Megawati akan turun gunung memenangkan jagoannya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Sebaran Pemilih Pilkada Jakarta: Gen Z dan Milenial Dukung RK-Suswono, Boomer ke Pramono-Rano Karno
Sebaran Pemilih Pilkada Jakarta: Gen Z dan Milenial Dukung RK-Suswono, Boomer ke Pramono-Rano Karno

Poltracking Indonesia merilis sebaran pemilih dari segi usia terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ketum Golkar: Dengan Sosok Under 40, Jawa Tengah Bisa Kita Rebut Kembali
Ketum Golkar: Dengan Sosok Under 40, Jawa Tengah Bisa Kita Rebut Kembali

Airlangga mengatakan, tokoh muda di bawah 40 tahun bisa menjadi senjata untuk memenangkan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas, Ini Analisis Angka Pemilih Bimbang Capai 28,7%
Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas, Ini Analisis Angka Pemilih Bimbang Capai 28,7%

Survei Litbang Kompas menjelaskan, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters atau pemilih ragu-ragu

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei Indikator: Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada
VIDEO: Survei Indikator: Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada

Survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Unggul di Real Count, AMPI Golkar: Kemenangan Anak Muda Indonesia
Prabowo-Gibran Unggul di Real Count, AMPI Golkar: Kemenangan Anak Muda Indonesia

Jerry Sambuaga menilai kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah kemenangan anak muda.

Baca Selengkapnya
Golkar Hormati Putusan MK Soal Syarat Capres-Cawapres Berpengalaman Jadi Kepala Daerah
Golkar Hormati Putusan MK Soal Syarat Capres-Cawapres Berpengalaman Jadi Kepala Daerah

Golkar menurut Nurul tidak risau dengan apapun hasil dari putusan MK.

Baca Selengkapnya